Tag Archive for: bsn uii

UII menerima anugerah emas SNI Award 2018 yang diberikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Ini adalah kali kedua UII mendapatkan anugerah emas di even penghargaan tersebut. Pada tahun 2017, UII pertama kali mengikuti SNI Award dan langsung memboyong anugerah emas. SNI Award sendiri merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah Republik Indonesia kepada organisasi yang dinilai telah menjalankan sistem manajemen operasional yang baik dan telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten. Pemberian penghargaan SNI Award pada tahun ini adalah yang ke-14 kalinya sejak pertama kali diselenggarakan di tahun 2005.

Malam penyerahan penghargaan berlangsung di Hotel Intercontinental, Jakarta pada Rabu (21/11). Rektor UII, Fathul Wahid, M.Sc., Ph.D menerima penyerahan penghargaan dari Kepala BSN, Bambang Prasetya.

Fathul Wahid, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa raihan ini adalah apresiasi BSN untuk warga UII. “Kita patut bersyukur, yang diikuti kerja keras lanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas proses bisnis”, ungkapnya didampingi Kariyam, M.Si selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu UII.

Dari 56 peserta penerima penghargaan, hanya 7 organisasi pendidikan tinggi yang mendapatkan anugerah. Empat perguruan tinggi tersebut yakni Akademi ATK Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Makassar mendapat anugerah perak. Sementara UII bersama dengan Universitas Surabaya dan Unika Atma Jaya Jakarta mendapatkan anugerah emas.

Sementara Kariyam, M.Si menambahkan, “Anugerah ini adalah hasil kerja kolektif, selamat untuk UII”.

Organisasi yang mendaftar SNI Award, dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Pada tahun 2015, sebanyak 151 organisasi yang mendaftar. Pada tahun 2016, sebanyak 108 organisasi/perusahaan. Pada tahun 2017, sebanyak 126 organisasi/perusahaan.

Tercatat 208 peserta dari kalangan organisasi maupun perusahaan yang turut berpartisipasi di SNI Award 2018. 121 di antaranya lolos verifikasi administrasi dan hanya 71 yang dilanjutkan dengan tahap visitasi lapangan.

Kepala BSN, Bambang Prasetya mengatakan proses penilaian SNI Award dilakukan secara ketat oleh tim juri yang diketuai pakar ekonomi Rhenald Khasali dengan beranggotakan 19 orang yang ahli di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Para juri berasal dari industri, pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi maupun pakar management, good goverment, sosial ekonomi, dan financial.

Ditambahkan Bambang Prasetya, SNI Award diharapkan dapat menjadi acuan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Hal ini karena SNI Award menilai berbagai aspek yang dapat mendorong kemajuan organisasi dalam mewujudkan kinerja yang lebih baik, termasuk manajemen dan kepemimpinan, fokus pada pelanggan, pengembangan sumberdaya, pengelolaan/realisasi produk, dan hasil bisnis.

SNI Award memiliki empat peringkat penghargaan yakni perunggu, perak, emas, dan platinum. Tahun ini, BSN memberikan anugerah 8 perunggu, 27 perak, 18 emas, 3 platinum, dan 1 grand platinum. Penghargaan Grand Platinum diberikan kepada organisasi yang tiga kali berturut-turut mampu mempertahankan peringkat platinum di SNI Award. Sumber: uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali masuk nominasi penerima SNI Award untuk tahun 2018 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sebagai tahapan penilaian, tim evaluator SNI Award berkunjung ke kampus UII untuk mengkonfirmasi data dan melakukan pengamatan secara langsung. Pada penilaian tahun sebelumnya, UII berhasil mendapatkan penghargaan Peringkat Emas.

Tim evaluator dari BSN, Konny Sagala dan Muhammad Rosiawan diterima secara langsung oleh Rektor UII Fathul Wahid, Ph.D. beserta Wakil Rektor, Dekan serta para pimpinan lainnya di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. dr. Sradjito, pada Rabu (19/9). Kunjungan lapangan ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 19-20 September 2018.

Mengawali pertemuan, Fathul Wahid menyampaikan terimakasih kepada tim dari BSN. UII masuk dalam daftar pendek SNI Award untuk dikunjungi tahun ini pada kategori organisasi pendidikan. “Kategori baru yang sebelumnya belum ada, dimana borangnya sama dalam konteks perguruan tinggi. Kami berharap selama dua hari ini, kami bisa banyak belajar,” ujarnya.

Sementara Konny Sagala selaku Lead Evaluator menuturkan, keikutsertaan UII pada SNI Award baru tahun lalu dan langsung memperoleh emas. Hal ini menurutnya merupakan prestasi dan capaian yang luar biasa.

Disampaikan Konny Sagala, sesuai UU Nomor 20 Tahun 2014, BSN mempunyai tugas bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Melalui SNI Award ini diharapkan setiap organisasi yang ikut dapat menilai kinerja internalnya. “Kegiatan SNI Award diharapkan dapat memberikan edit value atau masukan-masukan bagi organisasi,” ujarnya.

Konny Sagala menambahkan, universitas yang telah ikut diharapkan dapat menjadi role model bagi universitas lainnya dalam penerapan SNI. Selain itu sesuai dengan visi kita, yang mendapatkan penghargaan SNI Award dapat meningkatkan daya saing. Seperti di UII yakni dalam bidang pendidikan.

“Tim evaluator datang ke UII untuk mengkonfirmasi data di lapangan, selanjutnya kita scoring, tetapi yang menentukan Peringkat Emas, Platinum, Perak atau Perunggu adalah dewan juri yang diketuai oleh Prof Renald Kasali. Dimana secara keseluruhan ada dua puluh Dewan Juri,” paparnya.

“SNI Award sendiri telah dilakukan selama 10 tahun. Dengan maksud melakukan customer survey untuk meningkatkan citra ,” ujar Konny Sagala.

Jalannya evaluasi di UII, pada hari pertama tim evaluator malakukan diskusi dengan pimpinan universitas. Selain itu tim evaluator juga melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan pengamatan fasilitas yang ada. Fasilitas UII yang dikunjungi antara lain Badan Sistem Informasi, Perpustakaan, SNI Corner dan Laboratorium. Sumber: uii.ac.id

Sebagai lembaga pendidikan, UII terus mendorong tumbuhnya budaya standardisasi melalui aktifitas sivitas akademikanya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Hal ini dilandasi kesadaran akan pentingnya standardisasi sebagai elemen penting dalam menjaga daya saing bangsa. Di samping itu, budaya standardisasi juga turut meningkatkan kinerja organisasi dalam menerapkan sistem penjaminan mutu. Salah satu langkah nyata UII adalah intens menjalin kerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia di berbagai bentuk aktifitas.

Sebagaimana tergambar dalam acara peresmian SNI Corner yang bertempat di Lantai Under Ground, Gedung Perpustakaan Moh. Hatta, kampus terpadu UII pada Senin (2/7). Peresmian tersebut dihadiri oleh pimpinan BSN dan pimpinan UII. Keberadaan SNI Corner di UII merupakan unit mandiri ke-2 yang diresmikan BSN di lingkungan perguruan tinggi Indonesia. Ini artinya, di samping menyediakan lokasi strategis, UII juga memberikan kesiapan sarana prasarana bagi SNI Corner tersebut. Sedangkan BSN menyediakan konten dan sistem informasi standardisasi yang dapat diakses bebas oleh pengunjung.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menyampaikan di dunia yang tidak lagi tersekat erat oleh batas-batas negara seperti sekarang, standardisasi berfungsi sebagai bahasa komunikasi bersama tentang bagaimana praktik yang disepakati dalam menjalankan beragam aktivitas, seperti bisnis, pendidikan, pelayanan, dan produksi. “Standardisasi juga berguna sebagai sarana evaluasi diri yakni untuk melihat sejauh mana dan di mana posisi kita dalam menerapkan sebuah standar di praktik bisnis yang kita jalankan”, ujarnya.

Ia menyambut baik didirikannya SNI Corner di kampus UII sebagai ikhtiar positif membangun kesadaran akan pentingnya standardisasi di lingkup sivitas akademika. Selain itu, dengan adanya SNI Corner sivitas akademika pun dapat memberikan umpan balik kepada BSN mengenai praktik standardisasi yang ada.
Sementara, Kepala BSN Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc mengatakan SNI Corner di UII adalah yang ke-27 diresmikan BSN di seluruh Indonesia. Menurutnya, peresmian SNI Corner juga menjadi bagian implementasi kerjasama di antara kedua institusi yang berlangsung cukup erat.

“SNI Corner diharapkan menjadi stimulus pengembangan kompetensi akademik dan meluluskan generasi berkualitas”, imbuhnya. SNI Corner sendiri menyediakan berbagai informasi mengenai standardisasi serta produk riset yang bisa dimanfaatkan oleh pihak kampus, masyarakat umum, maupun pemerintah daerah.
Pihaknya juga mengapresiasi UII yang dinilai cukup serius dalam menumbuhkan budaya standardisasi. Ini terlihat dari kiprah lembaga Badan Penjaminan Mutu UII yang juga kerap bertukar pikiran dengan BSN mengenai proses adopsi standar mutu dari benchmark lembaga internasional. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada 2017 lembaganya menganugerahkan SNI Award predikat emas kepada UII. Sumber: uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih penghargaan Peringkat Emas Standar Nasional Indonesia (SNI) Award 2017 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Penghargaan secara simbolis disampaikan oleh Kepala BSN, Prof. Dr. Bambang Prasetya kepada Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., PhD. pada Kamis, 16 November 2017, di Jakarta.

SNI Award merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menstimulasi peningkatan penerapan SNI oleh pelaku usaha maupun organisasi lainnya. Melalui SNI Award diharapkan produsen, konsumen dan masyarakat umum semakin menghargai aspek mutu, dan memahami perlunya berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan SNI sebagai referensi penyediaan dan permintaan pasar.

Keikutsertaan UII pada ajang SNI Award 2017 masuk pada kategori Organisasi Menengah dan Besar Jasa. Kriteria dalam penilaian meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, manajemen sumberdaya, realisasi produk layanan, pengukuran, analisis dan peningkatan kinerja serta hasil bisnis. Visitasi sebagai salah satu tahapan realisasi partisipasi UII pada ajang ini telah dilakukan tim evaluator pada 27-28 September 2017.

Terdapat 159 organisasi dan perusahaan yang berpartisipasi dalam SNI Award tahun ini. Mayoritas partisipan berasal dari industri dan perusahaan yang bergerak di bidang pangan. Sehingga keikutsertaan institusi pendidikan seperti UII tergolong langka. Dari 159 pendaftar tersebut, setelah diseleksi dokumen kelengkapannya, terdapat 109 yang lolos verifikasi. Selanjutnya dari jumlah ini, hanya 59 yang dinilai layak untuk mendapat visitasi dari tim evaluator.

Keikutsertaan UII pada SNI Award 2017 diharapkan menjadi media untuk mengukur sejauh mana implementasi standar mutu yang telah diterapkan. UII memahami implementasi standar mutu dalam sebuah layanan jasa merupakan jaminan atas kepuasan konsumen. Pelayanan yang terstandar mutu sendiri telah sejak lama menjadi budaya di lingkungan UII. Sebagaimana terimplementasi dalam sistem penjaminan mutu internal universitas yang dijalankan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII.

Keikutsertaan UII dalam SNI Award 2017 juga diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi apakah budaya standar UII yang diterapkan sudah layak diapresiasi oleh pihak luar. Terlebih penerima penghargaan ini adalah perusahaan yang dinilai telah menerapkan SNI secara excellent di lingkungan kerjanya. Standar mutu yang telah dibudayakan oleh UII sejauh ini telah menghantarkannya meraih beragam prestasi baik di lingkup nasional maupun internasional.

Manfaat lain yang diperoleh UII dalam mengikuti SNI Award 2017 adalah mendapatkan umpan balik berdasarkan kriteria SNI Award dalam rangka peningkatan kinerja UII dan meningkatkan kompetensi di bidang penerapan SNI. SNI Award sekaligus sebagai “audit eksternal” gratis dari BSN untuk meningkatkan kinerja UII.

  

Keterangan:

Gambar kiri: Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH, LLM, M.Hum, Ph.D dan Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si bersama Kepala BSN, Prof. Dr. Bambang Prasetya.

Gambar kanan: Rektor UII bersama Kepala Badan Penjaminan Mutu UII saat menerima penghargaan SNI Award 2017 kategori Emas.