Tag Archive for: pengembangan spm

Kualitas sistem penjaminan mutu (SPM) yang dimiliki perguruan tinggi swasta (PTS) belum sepenuhnya merata di tanah air. Tidak hanya itu, tidak sedikit PTS yang perlu mendapat dorongan dalam memajukan program studi di lingkupnya agar bisa bersaing. Tentunya ini sangat penting mengingat masuknya PT asing di Indonesia sudah tinggal menjadi kenyataan. Fenomena ini turut menjadi perhatian UII. Sebagai PTS tertua di Indonesia, UII ingin turut berkontribusi meningkatkan SPM dan kualitas prodi yang ada di berbagai PTS. Hal ini juga sejalan dengan amanat Dirjend DIKTI di mana UII terpilih menjadi salah satu dari 29 PTN/PTS penerima program asuh untuk menyelenggarakan pengasuhan terhadap PTS lain.

Sebagaimana tergambar dalam pelaksanaan Lokakarya Pengembangan SPM dan Peningkatan Status Akreditasi Prodi yang digelar Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII di Universitas Antakusuma (Untama), Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Jum’at hingga Senin, 20-22 April 2018.

Pembukaan lokakarya dihadiri Rektor Untama Prof. Dr. Ir. Jeffrie Wattimena, MP bersama para pimpinan Untama yang terdiri dari Wakil Rektor, pembina, serta pengurus yayasan. Sedangkan delegasi UII diwakili oleh Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH, LLM, M.Hum, Ph.D, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si beserta para pakar UII di bidang penjaminan mutu.

Dalam sambutannya Rektor Untama, Prof. Dr. Ir. Jeffrie Wattimena, MP mengucapkan terimakasih atas inisiasi kerjasama yang digagas antara UII dan Untama khususnya dalam implementasi Program Asuh PT Unggul.

“Saya berharap kegiatan lokakarya ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman pimpinan universitas, fakultas, maupun program studi tentang pelaksanaan SPM secara konsisten”, tuturnya.

Sementara itu di hadapan peserta lokakarya, Rektor UII, Nandang Sutrisno memaparkan peran Pimpinan Universitas terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sangat penting. UII siap berbagi pengalaman tentang SPMI dengan Untama.

“Salah satu kunci sukses dalam implementasi SPMI adalah peran aktif pimpinan, dengan kewenangannya, pimpinan dapat mendorong pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi tersebut berjalan sesuai yang diharapkan,” ujarnya saat mengisi sesi pertama lokakarya.

Sedangkan sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kariyam, M.Si, Kepala BPM UII dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME, kemudian dilanjutkan presentasi materi tentang Strategi Implementasi SPMI. Pada sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir pada hari pertama, dipresentasikan materi tentang pembentukan struktur organisasi UPM dan Tugas Wewenang, teknik penyusunan dokumen utama SPM, serta ruang lingkup & kedudukan AMI dalam SPM.

Upaya Dorong Peningkatan Status Akreditasi Prodi

Hari kedua pelatihan diisi oleh Kepala Badan Perencana UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT yang memaparkan pentingnya strategi peningkatan pemenuhan, penyiapan dokumen, dan bukti pendukung standar visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta tata pamong, tata kelola, dan kerja sama prodi. Para peserta pada sesi ini terdiri dari pengelola prodi, Wakil Dekan bidang Keuangan, dan unit penjaminan mutu Untama.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Anggaran UII, Fitra Roman Cahaya, SE, M.Com, Ph.D menjelaskan tentang materi strategi peningkatan pemenuhan, penyiapan dokumen, dan bukti pendukung standar mahasiswa, SDM, keuangan dan sarana prasarana.

Pada hari terakhir lokakarya, giliran Kepala Badan Pengembangan Akademik UII, Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si mengajak peserta memahami tentang strategi peningkatan pemenuhan, penyiapan dokumen, dan bukti pendukung standar pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Lokakarya kemudian ditutup dengan materi strategi peningkatan pemenuhan standar luaran dan capaian atas tri dharma, serta evaluasi diri dan rencana tindak menghadapi akreditasi oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. (SNA)

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti kembali menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal 18-20 Juli 2017, bertempat di Auditorium Drs. KH. Muyyiddin Zain Universitas Islam Makassar. Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Kemenristek Dikti.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Dr. Ir. Saripuddin Muddin, MT mengucapkan terimakasih atas lokakarya yang dilaksanakan oleh UII. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan mutu program studi maupun mutu SDM yang ada di Universitas Islam Makassar.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. berharap kegiatan ini bukan dibatasi sebagai pembina atau pengasuh tetapi mitra, sahabat, saudara, keluarga antara UII dan UIM. UII ditunjuk oleh Menristek Dikti untuk sharing pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang menentukan perkembangan dalam meningkatkan penjaminan mutu perguruan tinggi salah satunya UIM.

Jalannya lokakarya dibuka oleh Rektor UII, kemudian dilanjutkan dengan presentasi Sharing Implementasi SPMI di UII oleh Rektor UII. Setelahnya paparan materi tentang Harmonisasi SPMI dan SPME serta Standar SPMI oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si hingga mengakhiri sesi di hari pertama lokakarya.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang Dokumen SPMI dan Manual Mutu Audit oleh Dra. Indah Susantun, M.Si. Berikutnya Tito Yuwono, ST, M.Sc. mengakhiri sesi pada hari kedua lokakarya dengan memaparkan materi Audit dan Teknik Audit serta Membuat Borang Audit.

Pada hari terakhir lokakarya, peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelompok yaitu prodi dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pada kelompok prodi, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Kurikulum Pendidikan Tinggi pada sesi pagi hingga siang dilanjutkan dengan materi Penyusunan dokumen asesmen sendiri dan rencana tindak oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. Sedangkan pada kelompok LPM, dipaparkan materi dan praktik Penyusunan Dokumen Mutu oleh Tim Badan Penjaminan Mutu UII.

Sementara itu, menurut Ketua Pengelola Hibah UII, Kariyam, M.Si, tujuan diadakannya lokakarya ini untuk mendorong proses peningkatan mutu perguruan tinggi dalam mencapai tingkat akreditasi terbaik. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi, salah satunya peningkatan akreditasi prodi,” tuturnya. (SNA)