Berikut adalah link materi Induksi SPM Bagi Pengendali Sistem Mutu Fakultas dan Pengendali Sistem Mutu Jurusan/Program Studi di Lingkungan UII tahun 2019 yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Januari 2019:

Silakan unduh materi di link berikut: Materi Induksi SPM 2019

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Universitas Sunan Giri (UNSURI) dalam rangka studi banding tentang manajemen pendidikan. Dalam kunjungan ini, 22 (dua puluh dua) rombongan UNSURI diterima Sekretaris Eksekutif UII, Dr. Raden Bagus Fajriya Hakim, S.Si., M.Si., di Gedung Kuliah Umum Prof. dr. M. Sardjito UII, pada Senin (14/1).

Dalam pertemuan tersebut juga tampak hadir sejumlah pimpinan UII, yakni Kepala Badan Penjaminan Mutu, Kariyam, S.Si., M.Si., Direktur Pengembangan Akademik, Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., Direktur Layanan Akademik, Dr. Drs. Hujair A. H. Sanaky, M.Si., Kepala Badan Sistem Informasi, Mukhammad Andri Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Direktur Sumber Daya Manusia, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., serta Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dr. Eng. Hendra Setiawan, S.T., M.T.

Pada topik diskusi tentang penjaminan mutu di lingkungan universitas, Kariyam mengatakan bahwa sebelum negara memiliki badan akreditasi, UII sudah mempunyai standar manajemen pendidikan sendiri. Hal ini terjadi karena UII berkomitmen berpegang teguh kepada cita-cita para pendiri, yakni menjadi universitas terbaik setara di negara maju.

Disampaikan Kariyam, sebelum negara memiliki standar akreditasi, UII sudah memulai standar penjamin mutu menggunakan ISO. “UII selalu berpegang teguh dengan landasan yang telah dibangun oleh para pendiri, yaitu sebagai sebuah sekolah tinggi dengan landasan nilai keagamaan, keilmuan dan kebangsaan dengan komitmen untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin,” ungkapnya.

Dalam pertemuan, juga banyak didiskusikan mengenai pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), akademik, penelitian dosen, dan pengembangan Sistem Informasi. Disampaikan Mukhammad Andri Setiawan, saat ini sistem informasi menjadi bagian penting dari sebuah universitas. “Untuk saat ini, tanpa sistem informasi yang baik, universitas bukan hanya akan tertinggal, bahkan akan mati,” ujarnya.

Kepala BAUK Bidang SDM, Iwan Wahyu Susanto, S.T., M.M. berharap melalaui kunjungan yang dilakukan, UNSURI dapat bercermin dari UII sebagai perguruan tinggi swasta Islam. Harapannya para delegasi mampu belajar dan bertanya sebanyak-banyaknya sehingga bisa ditindak lanjuti nantinya. “Kami berharap dengan kunjungan ini mampu belajar dan menimba ilmu dari UII,” ujarnya. Sumber: uii.ac.id

Penjaminan mutu bagi perguruan tinggi saat ini telah menjadi kebutuhan. Dalam perjalanannya, perguruan tinggi yang berkualitas akan menghadapi berbagai permasalahan. Guna menguatkan kualitas yang telah ada pada program studi Manajemen, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan studi banding ke UII. Delegasi UTM dipimpin oleh Dr. Muhammad Alkirom Wildan, S.E., M.Si. selaku Ketua prodi Managemen UTM yang diterima Kariyam, S. Si., M. Si., selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu UII dan didampingi oleh Dr-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA. IAI., selaku Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan UII di Ruang Sidang Gedung Perpustakaan Pusat UII (11/1).

Dalam sambutannya, Muhammad Alkirom Wildan mengatakan sebagai salah satu perguruan tinggi di Madura, pihaknya merasa perlu adanya peningkatan standar penjaminan mutu. Hal ini sejalan dengan perkembangan zaman yang masif perlu adanya penyesuaian namun tetap pada standar pendidikan yang telah ada.

“UII menjadi salah satu perguruan tinggi yang memiliki mutu kegiatan belajar mengajar yang bagus, kami rasa dengan kunjungan ini dapat menjadi pembelajaran bagi kami dalam meningkatkan mutu pengajaran,” ungkapnya yang juga alumni S1 Managemen UII.

Sementara itu, Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si menerangkan saat ini standar penjaminan mutu di UII menggunakan pola kombinasi parameter dari DIKTI dan dari UII sendiri. Komponen utama standar nasional DIKTI adalah standar pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada msyarakat, yang masing-masing diuraikan dalam delapan ruang lingkup. Sejauh ini dokumen sistem yang dimiliki UII sudah mencakup dan melebihi tiga komponen standar utama yang dipersyaratkan DIKTI.

“Pada tahun 2016, UII membuat standar penjaminan mutu sendiri atas dasar seringnya pergantian peraturan penjaminan mutu, dengan sebuah akronim MERCY OF GOD (Management of Organization, Education, Research, Community Services, Yield of Services, Output, Facilities, Governence, Outcome & Corporation, dan Da’wah Islamiyah),” ungkap Kariyam.

Ia juga menyebut selama 2 tahun berturut-turut sejak 2017, UII berhasil meraih predikat emas pada ajang SNI Award.

Sedangkan Ilya Fadjar prestasi yang diraih UII tersebut menjadi cambuk untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan saat ini. “SNI Award menjadi tantangan tersendiri bagi kami agar terus berupaya meningkatkan penjaminan mutu di lingkungan univeritas tingkat nasional. Bahkan menjadi hal yang mungkin saja mendapat pengakuan internasional, semoga,” ungkapnya.

Di akhir kunjungan rombongan UTM menyempatkan waktunya bekeliling Perpustakaan UII. Rombongan kemudian mencoba SNI corner yang ada di perpustakaan. SNI corner ini menyajikan data bagi sivitas akademik guna mencari data standardisasi suatu produk. (ENI/ESP). Sumber: uii.ac.id