Logo AQAAIWSesuai dengan visi UII Rahmatan Lil’alamin dan komitmen terhadap kesempurnaan (keuanggulan) serta dalam rangka turut memajukan kualitas pendidikan yang berlandaskan prinsip-prinsip keislaman, maka Universitas Islam Indonesia melalui Badan Penjaminan Mutu mengajukan untuk menjadi Associate Member pada Association of Quality Assurance Agencies  of The Islamic World (AQAAIW).

Proses pengajuan sebagai associate member of AQAAIW sendiri  dimulai sejak bulan Mei 2015 dengan terlebih dahulu menyiapkan dokumen persyaratan keanggotaan, untuk selanjutnya dijadikan bahan kelengkapan meminta rekomendasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk diajukan kepada President of AQAAIW di kantor pusatnya di Bahrain.  Pada awal Agustus 2015 UII telah menerima tembusan dari BAN-PT yang merekomendasikan  bahwa UII adalah universitas Islam swasta tertua di Indonesia dan memiliki akreditasi perguruan tinggi “A” dan layak untuk sebagai associate member of AQAAIW.  Sebagai tindak lanjut dari diterimanya rekomendasi tersebut, Badan Penjaminan Mutu mengirimkan application letter yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukungnya baik via email maupun via pos ke AQAAIW di Bahrain.

Akhir dari proses pengajuan tersebut membuahkan hasil yakni pada tanggal 31 Agustus 2015 telah diterima email dari AQAAIW bahwa UII telah disetujui untuk menjadi associate member of AQAAIW.  Mengawali aktivitas keanggotaan UII dalam AQAAIW, maka Rektor UII telah diundang untuk menghadiri IQA Forum and Roundtable Meeting yang difasilitasi oleh National Accreditation Agency for Higher Education (NAAHE) pada tanggal 6 – 7 Oktober 2015 di Jakarta.

Dengan telah bergabungnya UII sebagai anggota AQAAIW diharapkan akan memperkaya pengetahuan dan memperluas wawasan tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi dalam dunia Islam.  Seiring berjalannya waktu, tentu saja diharapkan UII dapat memberikan kontribusi positif bagi AQAAIW dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan tinggi Islam di tingkat internasional. (Kym,Bs)

Foto Postdam 1Peningkatan mutu secara berkelanjutan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangkaian implementasi sistem penjaminan mutu Perguruan Tinggi.  Badan Penjaminan Mutu UII senantiasa berupaya melakukan pengembangan mutu, salah satunya dengan mengikuti pelatihan Penjaminan Mutu.  Awal kepengurusan BPM periode 2014 – 2018, berdasarkan saran dari pengurus periode 2010 – 2014, dibuatlah mini proposal untuk mendapatkan hibah pelatihan penjaminan mutu internal Perguruan Tinggi oleh ASEAN Quality Assurance Network (AQAN) bekerjasama dengan ASEAN University Network (AUN), German Academic Exchange Service (DAAD), European Association for Quality Assurance in Higher Education (ENQA), German Rectors’ Conference (HRK), SEAMEO Regional Centre for Higher Education and Development (SEAMEO RIHED), dan University of Potsdam.  Hibah yang diterima BPM UII bersama lima PTN dari Indonesia yaitu Undip, UB, Unpad, Unsyiah, & Polban, dan beberapa PT di Asia Tenggara ini, berupa keikutsertaan dalam workshop Internal Quality Assurance.  Kegiatan workshop ini diselenggarakan sebanyak 5 (lima) kali, yang dimulai pada Nopember 2014 di Potsdam Jerman dengan diikuti oleh Pimpinan Perguruan Tinggi penerima hibah. Selanjutnya Februari 2015 di Kuala Lumpur dan Juli – Agustus 2015 kembali di Potsdam dengan peserta Pimpinan Penjaminan Mutu Universitas peserta pelatihan.

Foto Postdam 2Pada workshop kedua ini, telah dipelajari berbagai hal khususnya yang berkaitan dengan penyusunan alat dan metode pengukuran proses penjaminan mutu internal, serta alat pengukuran untuk pengajaran dan pembelajaran.  Beberapa universitas yang dikunjungi seperti Universitat of Potsdam, Technical University of Applied Sciences Wildau, University of Applied Science Potsdam, serta universitas asal dari Pemateri seperti dari National University of Singapore, National University of Malaya, University of Oldenburg, University of Magdeburg, dan University of Economics and Business Austria, menyampaikan bahwa mereka menggunakan komponen akreditasi institusi sebagai acuan utama dalam penjaminan mutu internal.  Sebagian dari universitas tersebut mempunyai bidang sendiri yang mengurus akreditasi baik akreditasi internal maupun eksternal.  Alhamdullilah aktivitas BPM UII sudah melampaui dari aktivitas SPM yang ada di beberapa universitas yang dikunjungi dan ataupun universitas peserta pelatihan.  Pelajaran penting dan berharga yang diperoleh dari pengalaman implementasi penjaminan mutu dari berbagai universitas, pemateri workshop, peserta workshop dan atau universitas yang dikunjungi tersebut adalah adalah tindak lanjut atas hasil evaluasi implementasi sistem penjaminan mutu.  Mereka komitmen menerapkan konsep Plan, Do, Check, dan Act (PDCA) dan menggunakan seluruh informasi yang diperoleh dari evaluasi implementasi SPM sebagai dasar pengambilan kebijakan dan program kerja lebih lanjut untuk kemudian dilaksanakan, diperiksa kembali, dan kembali ditindaklanjuti.  Siklus inilah yang sebaiknya dipertajam implementasinya oleh unit di lingkungan UII. (Kym)