Tag Archive for: penjaminan mutu

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti kembali menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal (25-27/7) 2017, bertempat di Gedung Aula Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Kemenristek Dikti.

Pembukaan lokakarya dihadiri Rektor UISU Prof. Dr. Ir. Mhd. Asaad, M.Si didampingi jajaran Pembantu Rektor, Dr. Liesna Andriany dan Drs. Syarifuddin Elhayat, MA, Pengurus Yayasan UISU, Drs. OK Nazaruddin Hisyam, MS, Dra. Chairina, S.Sos, M.Si dan Hj Masnun, SH, M.Hum. Dari UII dihadiri Wakil Rektor UII Bidang Akademik, Dr-ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam, M.Si, Kepala Bidang Audit Mutu Internal UII, Tito Yuwono, M.Sc, dan pemateri dari UII Dr. Sefriani, SH, M.Hum dan Jaka Nugraha, M.Si.

Dalam sambutannya Rektor UISU, Prof. Dr. Ir. Mhd. Asaad, M.Si mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang digagas antara UII dan UISU khususnya antara Badan Penjaminan Mutu UII dengan Lembaga Penjaminan Mutu UISU. “Saya berharap kegiatan lokakarya yang diikuti oleh seluruh pimpinan fakultas dan program studi ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan untuk menghasilkan sistem penjaminan mutu UISU menuju program studi yang unggul sesuai dengan tujuan program hibah dari Kemenristek Dikti,” tuturnya.

Sementara itu di hadapan peserta lokakarya, Wakil Rektor Bidang Akademik UII, Dr-ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI memaparkan, program studi dan Gugus Kendali Mutu program studi se-UISU mengajak UISU agar dapat menciptakan budaya mutu. UII siap melakukan sharing dengan UISU. “Sebagai perguruan tinggi yang memiliki kesamaan platform, kita berharap dapat sharing dengan UISU,” ujarnya.

Jalannya lokakarya dibuka bersama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UII dan Rektor UISU, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi aktivitas hibah program asuh oleh Ketua Pengelola Hibah, Kariyam, M.Si.

Pada sesi pertama, presentasi materi tentang Implementasi SPMI di UII oleh Dr.Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI. Sesi ini dipandu oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik UISU, Dr. Dra. Liesna Andriany, M.Pd. Pada sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kariyam, M.Si, Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME, kemudian dilanjutkan presentasi materi tentang Strategi Implementasi SPMI di UII (Sasaran Mutu) hingga sesi pada hari pertama lokakarya berakhir.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang Standar SPMI dan Manual SPMI oleh Dr. Sefriani, SH, M.Hum. Berikutnya Tito Yuwono, ST, M.Sc. mengakhiri sesi pada hari kedua lokakarya dengan memaparkan materi Audit dan Teknik Audit serta Membuat Borang Audit. Lokakarya pada hari kedua dipandu oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UISU, Ir. Siti Rahmah Sibuea, M.Si.

Pada hari terakhir lokakarya, peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelompok yaitu prodi dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pada kelompok prodi, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Kurikulum Pendidikan Tinggi pada sesi pagi hingga siang oleh Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si dilanjutkan dengan materi Penyusunan dokumen asesmen sendiri dan rencana tindak oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. Sedangkan pada kelompok LPM, dipaparkan materi dan praktik Penyusunan Dokumen Mutu oleh Tim Badan Penjaminan Mutu UII.

Sementara itu, menurut Ketua Pengelola Hibah UII, Kariyam, M.Si, kegiatan lokakarya ini akan dilanjutkan dengan kegiatan studi banding dan magang ke UII Yogyakarta pada bulan Agustus mendatang. (SNA)

 

  

 

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Universitas Proklamasi 45. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 Juni 2017, bertempat di kampus Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Ir. Bambang Irjanto, MBA mengucapkan terimakasih atas lokakarya yang dilaksanakan oleh UII. Ia berharap dengan adanya lokakarya ini dapat meningkatkan mutu dan akreditasi prodi yang ada di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Jalannya lokakarya dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, Keagamaan, dan Alumni UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc.  Setelahnya dilanjutkan dengan presentasi materi tentang Paradigma Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik  UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI.

Menginjak pada sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si, dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME. Berikutnya Dra. Indah Susantun, M.Si mengakhiri sesi pada hari pertama lokakarya dengan memaparkan materi tentang Dokumen SPM Perguruan Tinggi dan Dokumen Kebijakan SPM.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Teknik Penyusunan Standar SPM dan Teknik Penyusunan Formulir SPM oleh Dr. Sefriani, SH, M.Hum, kemudian dilanjutkan oleh Tito Yuwono, ST, M.Sc. dengan materi Penyusunan Dokumen Manual SPM (Manual Evaluasi Standar) dan Teknik Penyusunan borang evaluasi pelaksanaan standar SPM terkait akreditasi.

Pada hari terakhir lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Standar Internasional, dan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) oleh Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., kemudian dilanjutkan oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT dengan materi Penyusunan Dokumen Asesmen Sendiri dan Rencana Tindak, dan Workshop Penyusunan Dokumen Asesmen Sendiri.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Pengelola Hibah UII, Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si, tujuan diadakannya lokakarya ini untuk mendorong proses peningkatan mutu perguruan tinggi dalam mencapai tingkat akreditasi terbaik. “Memoderasi terjadinya budaya mutu melalui propagasi dari perguruan tinggi yang telah mempunyai budaya mutu tinggi ke PT yang masih membutuhkan pengasuhan,” tuturnya. (SNA)

 

 

 

 

 

 

 

WV8A7197Badan Penjaminan Mutu UII terus berupaya untuk mengawal UII dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya terutama dalam peningkatan kualitas di kancah internasional.

Dalam upaya pengawalan terhadap peningkatan kualitas tersebut, BPM UII bersama program studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri UII dan program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UII mengirimkan delegasi pada ASEAN University Network – Quality Assurance (AUN-QA) International Conference 2017 di Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Malaysia.

Delegasi UII pada AUN-QA International Conference 2017 yang dilaksanakan pada 27-28 Maret 2017 tersebut adalah Kariyam, M.Si (Kepala Badan Penjaminan Mutu UII), Hanafi Amrani, SH, MH, LLM, Ph.D (Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UII),  Yuli Agusti Rochman, ST, M.Eng. (Ketua Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri UII), dan Joko Sulistio, ST, M.Sc. (Kepala Bidang Pengembangan Strategis Badan Perencana UII).

WV8A6633_view  WV8A6766_view

WV8A6730_view  WV8A6553_view

Agenda_bpm_amikuka

Audit Mutu Internal (AMI) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Pelaksanaan AMI 2016 telah selesai dilaksanakan.

Sebagai tindaklanjut dari AMI tersebut akan dilaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Universitas (RTM SPMU) Hasil Audit Mutu Internal Kinerja Akademik & Kinerja Unit 2015/2016 pada Jum’at, 24 Februari 2017 Pukul 08.00-selesai, bertempat di Gedung Prof. Sardjito, Lantai 3, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia.

 

IMG_20161107_152609_BURST4Dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga, maka Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Badan Penjaminan Mutu UII melakukan survei tentang Visi, Misi, dan Tujuan UII. Survei secara online tersebut dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2016. Hasil dari survei ini akan menjadi masukan bagi manajemen dalam memahami kondisi stakeholders UII.

Sebagai apresiasi atas kesediaan dosen UII, tenaga kependidikan UII, dan sampel mahasiswa UII menjadi responden dalam pelaksanaan survei online tersebut, BPM UII memberikan reward kepada sembilan orang responden yaitu tiga orang dosen, tiga orang tenaga kependidikan, dan tiga orang mahasiswa yang memberikan respon tercepat dalam pelaksanaan survei online ini.

Data penerima reward adalah sebagai berikut:

  1. Tenaga Kependidikan: (1) Mukidi, A.Md – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, (2) Cecep Sa’bana Rahmatillah S.Si – Fakultas MIPA, (3) Joko Sugeng Prianto, SIP, M.Hum – Pusat.
  2. Dosen: (1) Arif Singapurwoko, SE., MBA – Fakultas Ekonomi, (2) Dian Janari, ST, MT – Fakultas Teknologi Industri, (3) Kinanthi Putri Ardiami, SE.,Akt.,M.Ak – Fakultas Ekonomi.
  3. Mahasiswa: (1) Fathullah – Fakultas Teknologi Industri, (2) Siti Maryatul Kiptiyah – Fakultas Ekonomi, (3) Irna Rafidah – Fakultas Teknologi Industri.

BPM UII mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/Mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan survei tentang Visi, Misi, dan Tujuan UII.

IMG_20161102_091243Sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu UII, Sasaran Mutu UII telah disesuaikan dengan Standar Mutu yang baru yang lebih dikenal dengan sebutan “MERCY OF GOD”.

Sasaran Mutu yang telah mengacu pada standar “MERCY OF GOD” tersebut, masing-masing sasaran mutu mempunyai target yang harus dicapai, baik pada Sasaran Mutu Universitas, Sasaran Mutu Fakultas, Sasaran Mutu Program Studi (Prodi), maupun Sasaran Mutu Divisi dengan jangka waktu tiga tahun yaitu tahun 2016 hingga 2018.

Untuk mengetahui ketercapaian target-target yang ditetapkan dalam sasaran mutu tersebut, UII melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM) kembali menyelenggarakan pelatihan “Metode Pengukuran Sasaran Mutu Fakultas dan Prodi bagi Kepala Divisi di Lingkungan UII”.

Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari pada Rabu (2/11/2016) di Ruang Sidang Utama Gedung GBPH Prabuningrat, Rektorat UII. Pada sesi pagi hingga siang hari seluruh peserta pelatihan yang terdiri dari Kepala Divisi Akademik dan SIM, Kepala Divisi Keuangan, dan Kepala Divisi Rumah Tangga, Administrasi Umum, dan Sumber Daya Manusia Fakultas di Lingkungan UII diberikan materi tentang Metode Pengukuran Sasaran Mutu oleh Kariyam, M.Si, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII.

Pada sesi berikutnya yang berlangsung siang hingga sore hari, peserta dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pertama, Kepala Divisi Rumah Tangga, Administrasi Umum, dan Sumber Daya Manusia bertempat di Ruang Sidang VIP, dengan pemateri Tito Yuwono, ST, M.Sc dan Dra. Indah Susantun, M.Si, kedua, Kepala Divisi Keuangan bertempat di Ruang Sidang Badan Sistem Informasi, dengan pemateri Dr. Sri Kusumadewi, S.Si, MT dan Dr. Sefriani, SH, M.Hum, dan ketiga, Divisi Akademik dan SIM yang bertempat di Ruang Sidang Utama dengan pemateri Kariyam, M.Si dan Feri Wijayanto, ST, MT.

“Bapak dan ibu Kepala Divisi merupakan salah satu garda terdepan dalam menjalankan sistem penjaminan mutu di UII. Kepala Divisi memiliki potensi untuk memberikan contoh kepada rekan kerja dan turut menciptakan atmosfir kerja yang kondusif dengan budaya mutu UII”, disampaikan Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si, Wakil Rektor II UII dalam sambutannya pada pelatihan ini.

IMG_20161102_085430    IMG_20161102_090943

IMG_20161102_085504    IMG_20161102_085541

Tahun 2015 adalah awal implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menjamin keberlangsungan sirkulasi bebas dalam hal foods, services, investment, capital,  dan skilled labour.  Dua bidang yang sangat erat dengan dunia pendidikan dan berpotensi mempengaruhi sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi yaitu services dan skilled labour. Sementara itu, sejumlah regulasi pemerintah yang dikeluarkan tahun 2014 dan dipastikan mempengaruhi Sistem Penjaminan Mutu diantaranya yaitu Permendikbud Nomor 49 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), Permendikbud Nomor 50 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti), dan Permendikbud Nomor 87 yang mengatur tentang Sistem Akreditasi Nasional (SAN) untuk program studi dan institusi.

Bagaimana dan apa pilihan UII dalam menyambut dan menyikapi berbagai tantangan tersebut?  Badan Penjaminan Mutu (BPM) sesuai dengan fungsi dan peran keberadaannya, saat ini sedang merancang ulang model SPM dan mengembangkan perangkat dokumen SPM yang sudah ada.  Aktifitas peningkatan kualitas perangkat dokumen sistem, salah satunya dilakukan dengan mensinkronkan dokumen sistem yang sudah dimiliki dengan dokumen sistem yang dipersyaratkan untuk penjaminan mutu pendidikan tinggi, setidaknya setara dengan penjaminan mutu pendidikan tinggi di tingkat regional Asean.  Tiga komponen utama SN Dikti adalah Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat, yang masing-masing diuraikan dalam delapan ruang lingkup. Sejauh ini dokumen sistem yang dimiliki UII sudah mencakup dan melebihi tiga komponen standar utama sebagaimana dipersyaratkan dalam SN Dikti, baik dalam bentuk dokumen peraturan akademik ataupun tertuang dalam standar dan prosedur mutu.

Proses pengembangan dan peningkatan Standar Mutu Pendidikan Tinggi yang sesuai dan khas bagi UII, saat ini masih terbuka untuk dikritisi, dan baru pada tahap mengidentifikasi sepuluh standar utama yaitu, (1) Standar Manajemen Organisasi (Managerial/M), (2) Standar Pendidikan (Education/E), (3) Standar Penelitian (Research/R), (4) Standar Pengabdian Kepada Masyarakat (Community/C), (5) Standar Dakwah Islamiyah (Y), (6) Standar Lulusan (Output/O), (7) Standar Umpan Balik (Feedback/F), (8) Standar Tata Kelola (Governance/G), (9) Standar Hasil (Outcome/O), dan (10) Standar Kepuasan Stakeholder (D).  Untuk memudahkan dalam mengingat, maka sepuluh Standar Mutu UII yang sedang disusun ulang ini akan disingkat dengan MERCY OF GOD.  Setiap standar utama ini memilki beberapa ruang lingkup, dan setiap ruang lingkup akan diuraikan menjadi suatu rangkaian proses kegiatan yang dilengkapi dengan kriteria minimal yang harus dicapai oleh penanggungjawab serta unit pelaksana proses kegiatan.  Pemikiran cemerlang dari seluruh unit sangat diharapkan untuk mengisi, mempertajam, membumikan, dan memberikan warna indah pada rangkaian proses kegiatan SPM ini, dengan muara pada kenyamanan mengimplementasikan sistem manajemen mutu yang telah disepakati bersama.  Berbagai aspek yang dihasilkan dari evaluasi, pencermatan, analisis, ataupun dari pengamatan, dapat ditambahkan dalam rincian setiap ruang lingkup standar.  Dimensi mutu yang bervariasi dan dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini atau bahkan tidak sesuai hingga beberapa periode ke depan atau dinilai telah menyimpang implementasinya dari cita-cita luhur UII, sangat terbuka lebar diberikan solusi dan diperbaiki untuk didaftarkan dalam untaian standar mutu yang perlu dikawal.

Penyajian standar mutu yang sederhana (simple) agar mudah dipahami dan diterapkan, kegiatan mutu yang lebih cepat dalam mencapai tujuan (faster), dan parameter mutu yang lebih baik dalam memberikan hasil (better), diharapkan akan membahagiakan bagi pelakunya.  Disamping standar mutu yang simple, faster, dan better, maka standar mutu juga diupayakan komprehensif, handal, dan tangguh terhadap perubahan eksternal yang demikian dinamis dan cepat. Pemenuhan bahkan pelampauan atas Standar Mutu inilah yang dipersyaratkan dalam SAN, SPM Dikti maupun SN Dikti, ketika Prodi ataupun Institusi mau melakukan suatu akreditasi.  Tentu bukan semata karena tuntutan eksternal sebuah sistem mutu harus diperkuat, melainkan justru komitmen untuk senantiasa meningkatkan budaya mutu di seluruh unit sesuai dengan fungsi dan peran keberadaan unit tersebut jauh lebih bermakna.

Mengawal dan menjamin implementasi sistem manajemen mutu di lebih dari 200 unit, merupakan salah satu fungsi keberadaan Badan Penjaminan Mutu UII.   Komitmen tinggi dari setiap pemegang amanah dengan sinergi dan dukungan kuat dari seluruh hamba Allah yang bekerja tulus di UII semata untuk beribadah, merupakan salah satu kunci keberhasilan implementasi Sistem Manajemen Mutu.  Insya Allah setiap kita dapat berkontribusi positif dalam turut mewujudkan UII sebagai rahmatan lil’alamin.

Allah SWT tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya.  Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan semoga hari esok lebih baik dari hari ini, aamiin.