Tag Archive for: spm uii

Berikut adalah link materi RTM SPMU UII 2018 yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Desember 2018:

Silakan unduh materi di link berikut: Materi RTM 2018

Sehubungan keikutsertaan Universitas Islam Indonesia dalam SNI Award 2018, akan dilaksanakan on site evaluation oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada Rabu-Kamis, 19-20 September 2018 di Kampus Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta.

Penjaminan mutu sebagai salah satu cara untuk menjawab berbagai permasalahan pendidikan tinggi di Tanah Air. Beberapa permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi swasta (PTS) diantaranya adalah peningkatan status akreditasi Program Studi (Prodi) dan peningkatan kualitas sistem penjaminan mutu (SPM) yang dimilikinya. Agar bisa bersaing, tidak sedikit PTS perlu mendapat dorongan dalam memajukan program studi di lingkungannya.

Sebagaimana tergambar dalam pelaksanaan Lokakarya Pengembangan SPM dan Peningkatan Status Akreditasi Prodi yang digelar Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), pada Selasa hingga Kamis, 24-26 April 2018. Lokakarya ini merupakan rangkaian dari kegiatan Program Asuh PT Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristek Dikti.

“Kami datang ke UPGRIS bukan sebagai perguruan tinggi pengasuh, namun untuk membuka dialog, untuk sharing best practice, dengan harapan ada hasil yang nyata seperti peningkatan status akreditasi,” ujar Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI.

”Bagi kami itu menjadi target utama dan bagi UII menjadi value. Kami berharap proses yang berkembang selanjutnya akan menjadi mutual collaboration dalam ranah yang lain, misalnya untuk riset dan pemetaan tenaga ahli,” imbuh Ilya Fadjar Maharika yang juga Wakil Rektor I UII.

Sementara Rektor UPGRIS, Dr. Muhdi, SH., M.Hum. mengucapkan terima kasih kepada UII yang telah berkenan memilih UPGRIS sebagai universitas yang akan diasuh dalam implementasi Program Asuh PT Unggul. “Kami bersyukur dan berbahagia dapat belajar dengan UII. Kami ingin meningkatkan status akreditasi yang sudah ada ke tahap akreditasi yang lebih tinggi,” ujarnya.

Menurut Muhdi, UPGRIS selalu berupaya menempatkan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang baik sebagai contoh. UPGRIS ingin belajar terhadap UII tentang nilai-nilai yang menyemangati UII bisa seperti sekarang ini, yang tentunya dilakukan dengan by design.

“Kalau PTN (Perguruan Tinggi Negeri) akreditasinya A itu sudah semestinya, malah target akreditasi PTN yaitu akreditasi internasional. Tapi anehnya PTS malah ada yang sudah melampaui itu, contohnya UII telah memiliki empat Prodi terakreditasi internasional,” ujar Muhdi. (SNA)

Kualitas sistem penjaminan mutu (SPM) yang dimiliki perguruan tinggi swasta (PTS) belum sepenuhnya merata di tanah air. Tidak hanya itu, tidak sedikit PTS yang perlu mendapat dorongan dalam memajukan program studi di lingkupnya agar bisa bersaing. Tentunya ini sangat penting mengingat masuknya PT asing di Indonesia sudah tinggal menjadi kenyataan. Fenomena ini turut menjadi perhatian UII. Sebagai PTS tertua di Indonesia, UII ingin turut berkontribusi meningkatkan SPM dan kualitas prodi yang ada di berbagai PTS. Hal ini juga sejalan dengan amanat Dirjend DIKTI di mana UII terpilih menjadi salah satu dari 29 PTN/PTS penerima program asuh untuk menyelenggarakan pengasuhan terhadap PTS lain.

Sebagaimana tergambar dalam pelaksanaan Lokakarya Pengembangan SPM dan Peningkatan Status Akreditasi Prodi yang digelar Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII di Universitas Antakusuma (Untama), Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Jum’at hingga Senin, 20-22 April 2018.

Pembukaan lokakarya dihadiri Rektor Untama Prof. Dr. Ir. Jeffrie Wattimena, MP bersama para pimpinan Untama yang terdiri dari Wakil Rektor, pembina, serta pengurus yayasan. Sedangkan delegasi UII diwakili oleh Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH, LLM, M.Hum, Ph.D, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si beserta para pakar UII di bidang penjaminan mutu.

Dalam sambutannya Rektor Untama, Prof. Dr. Ir. Jeffrie Wattimena, MP mengucapkan terimakasih atas inisiasi kerjasama yang digagas antara UII dan Untama khususnya dalam implementasi Program Asuh PT Unggul.

“Saya berharap kegiatan lokakarya ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman pimpinan universitas, fakultas, maupun program studi tentang pelaksanaan SPM secara konsisten”, tuturnya.

Sementara itu di hadapan peserta lokakarya, Rektor UII, Nandang Sutrisno memaparkan peran Pimpinan Universitas terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sangat penting. UII siap berbagi pengalaman tentang SPMI dengan Untama.

“Salah satu kunci sukses dalam implementasi SPMI adalah peran aktif pimpinan, dengan kewenangannya, pimpinan dapat mendorong pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi tersebut berjalan sesuai yang diharapkan,” ujarnya saat mengisi sesi pertama lokakarya.

Sedangkan sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kariyam, M.Si, Kepala BPM UII dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME, kemudian dilanjutkan presentasi materi tentang Strategi Implementasi SPMI. Pada sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir pada hari pertama, dipresentasikan materi tentang pembentukan struktur organisasi UPM dan Tugas Wewenang, teknik penyusunan dokumen utama SPM, serta ruang lingkup & kedudukan AMI dalam SPM.

Upaya Dorong Peningkatan Status Akreditasi Prodi

Hari kedua pelatihan diisi oleh Kepala Badan Perencana UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT yang memaparkan pentingnya strategi peningkatan pemenuhan, penyiapan dokumen, dan bukti pendukung standar visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta tata pamong, tata kelola, dan kerja sama prodi. Para peserta pada sesi ini terdiri dari pengelola prodi, Wakil Dekan bidang Keuangan, dan unit penjaminan mutu Untama.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Anggaran UII, Fitra Roman Cahaya, SE, M.Com, Ph.D menjelaskan tentang materi strategi peningkatan pemenuhan, penyiapan dokumen, dan bukti pendukung standar mahasiswa, SDM, keuangan dan sarana prasarana.

Pada hari terakhir lokakarya, giliran Kepala Badan Pengembangan Akademik UII, Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si mengajak peserta memahami tentang strategi peningkatan pemenuhan, penyiapan dokumen, dan bukti pendukung standar pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Lokakarya kemudian ditutup dengan materi strategi peningkatan pemenuhan standar luaran dan capaian atas tri dharma, serta evaluasi diri dan rencana tindak menghadapi akreditasi oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. (SNA)

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menerima Hibah Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul dari Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Raihan ini tertuang dalam Surat Direktur Penjaminan Mutu Nomor 487/B4.2/TU/2018 tertanggal 2 April 2018.

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa UII menjadi salah satu dari 29 Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Indonesia yang menerima Hibah untuk menyelenggarakan pengasuhan terhadap perguruan tinggi lain. Adapun tiga mitra UII dalam implementasi hibah diantaranya adalah Universitas Antakusuma Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Universitas PGRI Semarang dan Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso yang termasuk perguruan tinggi di daerah tertinggal.

Mengawali implementasi program hibah kali ini, UII melalui Badan Penjaminan Mutu yang bersinergi dengan Badan Pengembangan Akademik dan Badan Perencana, mengadakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu dan Peningkatan Status Akreditasi Program Studi Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso, pada Rabu (11/4), di Ruang Sidang VIP Gedung Rektorat UII.

Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si. menyampaikan bahwa Hibah yang kedua kalinya diterima ini sebagai salah satu upaya untuk mengedepankan azas kebermanfaatan seluruh sumber daya yang ada di lingkungan UII bagi pihak–pihak yang berkepentingan dengan UII. Selain itu juga sebagai salah satu langkah mewujudkan visi UII sebagai rahmatan lil’alamin.

“Penerimaan hibah yang kedua kalinya ini diterima UII tanpa harus melalui proses revisi proposal, artinya keseluruhan isi proposal UII telah sesuai dan lengkap untuk mendapatkan pembiayaan penyelenggaraan,” ungkapnya.

Kariyam menjelaskan bahwa Motivasi UII mengikuti Program Asuh, juga dalam rangka turut serta berkontribusi dalam pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi melalui berbagi pengalaman dan praktik baik dalam pengembanngan dan implementasi SPM. “Program yang akan dilaksanakan adalah pengembangan SPM dan peningkatan status akreditasi Program Studi melalui lokakarya, dan peningkatan kapasitas personil yang menangani Unit Penjaminan Mutu melalui Program Magang,” jelasnya.

Kariyam menuturkan, melalui lokakarya diharapkan akan meningkatkan wawasan terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) serta peningkatan kualitas dokumen utama SPMI dan dokumen borang akreditasi Program Studi. Sementara melalui magang diharapkan akan dihasilkan sejumlah dokumen inti yang siap diimplementasikan.

Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc. menuturkan terpilihnya UII sebagai Perguruan Tinggi penerima Hibah yang menyelenggarakan pengasuhan terhadap Perguruan Tinggi tentu tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak di UII. Ia menuturkan, saat ini Program Studi yang ada di Indonesia berjumlah 25.826 dengan rincian 2.880 Program Studi terakreditasi A, 10.623 Program Studi terakreditasi B, 6.521 Program Studi terakreditasi C dan 5838 Program Studi belum terakreditasi.

Menurut Agus Taufiq, data tersebut menjadi tantangan untuk bisa bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan dan akreditasi Program Studi di Indonesia yang masih rendah. “Menjadi tanggung jawab bersama untuk bisa meningkatkan akreditasi perguruan tinggi yang masih rendah agar mutu pendididkan di Indonesia bisa terus meningkat dan semakin berkualitas,” ungkap Agus Taufiq.

Sementara itu, Direktur Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso, Novita Sari Eka Diantini, SST., M.Keb. menyampaikan bahwa Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso merasa beruntung bisa menjadi mitra UII dalam program Hibah tersebut. “Kami merasa tersanjung dan terhormat bisa datang ke UII. Kamipun takjub dengan UII dan sangat berterimakasih kepada UII karena telah memilih Akbid Dharma Praja Bondowoso sebagai mitra dalam program Hibah,” ungkapnya.

Novita mengaku bahwa Akbid Dharma Praja Bondowoso masih merupakan perguruan tinggi yang kecil dan masih membutuhkan bimbingan untuk meningkatkan akreditasi untuk bisa menjadi Perguruan Tinggi yang unggul kedepannya. “Akbid Dharma Praja Bondowoso baru memperoleh akreditasi C sehingga kami benar-benar mohon bantuan dan bimbingannya untuk perbaikan Perguruan Tinggi kami khususnya dalam bidang penjaminan mutu dan peningkatan akreditasi,” jelasnya. (EF)

Penjaminan mutu (quality assurance) bagi seluruh perguruan tinggi dipandang sebagai salah satu cara untuk menjawab berbagai permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan kata lain, perguruan tinggi dikatakan bermutu apabila mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya. Sehingga, perguruan tinggi harus mampu merencanakan, menjalankan, dan mengendalikan suatu proses yang menjamin pencapaian mutu untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi.

Topik tersebut sebagaimana tergambar dalam Studi Banding Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ke Universitas Islam Indonesia (UII), pada Rabu (07/3) yang bertempat di Ruang Sidang Utama Lt.4 Gedung GPBH Prabuningrat UII. Delegasi UMJ yang dipimpin oleh Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) UMJ, Ir. Mutmainah, S.Sos, MM. diterima langsung oleh Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing.Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA.,IAI. dan Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si., M.Si.

Dalam sambutannya Ilya Fadjar Maharika menyambut baik kedatangan Delegasi UMJ dalam rangka untuk saling berbagi pengetahuan dan informasi demi penyelenggaraan perguruan tinggi di Indonesia yang lebih baik kedepan. “Kehadiran teman-teman merupakan hal yang bisa bermanfaat untuk sharing knowledge, semoga diskusi kita hari ini dapat menghasilkan pengembangan pengetahuan bagi UII maupun UMJ,” tuturnya.

Sementara Mutmainah menyampaikan bahwa UII merupakan tujuan yang tepat bagi UMJ untuk belajar pengembangan perguruan tinggi seperti akreditasi institusi agar tidak kalah dalam bersaing dalam era globalisasi saat ini. “Saya pikir UII tujuan yang recommended bagi kami, karena kita sebagai perguruan tinggi yang notabene Islam perlu banyak belajar agar tidak kalah bersaing dari perguruan tinggi lain,” ungkapnya.

Lebih lanjut Kariyam menyampaikan bahwa standar penjaminan mutu UII menggunakan pola kombinasi parameter dari dikti dengan parameter UII. “Kita mengkombinasikan parameter dari SPM Dikti dengan parameter standar UII sehingga menjadi standar penjaminan mutu UII yang disingkat dengan nama Mercy of God”, pungkasnya.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Sekretaris BPM UMJ, Bambang Irawan, M.Pd., Kabid Pengembangan dan Pengendalian Mutu UMJ, Dr. Tria Astika E.P, SKM., MKM., Kabid Monev AMI dan Akreditasi UMJ, Miciko, S.Kp., M.Biomed., Staf BPM UMJ, Tri Suryani, SKM., dan Daruki, S.Pd. serta para pengurus BPM UII yang terdiri dari Dr. Sefriani, SH., M.Hum., Tito Yuwono, ST., M.Sc., dan Dra. Indah Susantun, M.Si. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cindera mata dari kedua institusi. (IH/RS), Sumber: www.uii.ac.id

Dalam rangka terus menjamin kualitas dan mutu pendidikan secara berkelanjutan, Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kegiatan Seminar Outcome-Based Management at Study Program. Bertempat di Hotel Santika Jogja, kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII berlangsung selama dua hari, 21-22 Februari 2018. Pada hari pertama penyelenggaraan, dilakukan pemaparan materi oleh seluruh Ketua Pogram Studi (Kaprodi) tingkat Strata Satu (S1). Kemudian di hari kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Kaprodi tingkat Strata Dua (S2), Strata Tiga (S3) dan tingkat Profesi/Vokasi (D3).

Dibuka oleh Wakil Rektor I UII, Dr. Ing Ilya Fajar Maharika, MA, IAI., kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan dan Kaprodi di lingkungan UII. Dalam sambutannya, Ilya Fajar Maharika menyampaikan harapannya mengenai hasil yang akan dicapai setelah kegiatan ini. “Harapan kita tentu saja bahwa apa yang nanti akan disampaikan baik berupa inovasi, prestasi, maupun capaian lainnya bisa kita catat untuk menjadi knowledge management agar bisa diaplikasikan sampai di materi perkuliahan dan proses perkuliahan kedepannya,” ungkapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si., M.Si., meyampaikan tujuan dari diadakannya seminar ialah sebagai wadah bagi seluruh Kaprodi di UII untuk bisa saling berbagi praktik baik untuk lingkungan internal UII. “Kita memberikan fasilitas kepada seluruh Kaprodi yang ada di UII untuk bisa saling berbagi terkait manajemen prodi, prestasi, hingga momen-momen monumental yang telah diraih selama empat tahun kebelakang,” tandasnya.

Selain menyampaikan inovasi yang telah dicapai, dalam forum ini seluruh Kaprodi yang juga berperan sebagai narasumber juga berbagi masalah hal-hal yang belum sempat dicapai dalam masa jabatan empat tahun tersebut. Kendala-kendala tersebut didiskusikan bersama untuk dijadikan bahan evaluasi lebih lanjut. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata UII sebagai Perguruan Tinggi Nasional pertama di Indonesia untuk terus menjamin standar mutu pendidikan sehingga bisa menciptakan lulusan yang  rahmatan lil ‘alamin. (MHH/EF). Sumber: www.uii.ac.id

Sehubungan keikutsertaan Universitas Islam Indonesia dalam SNI Award 2017, akan dilaksanakan on site evaluation oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada Rabu-Kamis, 27-28 September 2017 di Kampus Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta.

 

Dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirpenjamu) menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul Tahun 2017. Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kategori unggul termasuk salah satu dari 26 perguruan tinggi yang mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul di tahun 2017 ini. Dalam melaksanakan program ini UII menjalin kerja sama dengan tiga perguruan tinggi mitra, yaitu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara Medan (UISU). Secara umum program ini terdiri dari tiga aktivitas, yaitu lokakarya, studi banding, dan magang.

Aktivitas pertama lokakarya telah diselenggarakan di ketiga perguruan tinggi mitra pada bulan Juni dan Juli 2017. Aktivitas kedua dari program ini adalah kunjungan studi banding yang mengikutsertakan 21 program studi dari ketiga perguruan tinggi mitra ke UII. Aktivitas ini dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2017. Sedangkan aktivitas ketiga dari program hibah ini yaitu magang dilaksanakan bersamaan dengan aktivitas studi banding. Aktivitas magang yang dilaksanakan selama 6 hari yaitu pada tanggal 21 – 26 Agustus 2017 ini diikuti oleh personil lembaga penjaminan mutu dari perguruan tinggi mitra untuk mempelajari praktik penyusunan dokumen dan praktik sistem penjaminan mutu di bawah bimbingan Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII.

Pada hari pertama, peserta magang bersama dengan peserta studi banding mengikuti sesi paparan materi yang disampaikan oleh Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto M.Si. (Tata kelola manajemen perguruan tinggi), Kepala Badan Sistem Informasi UII, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. (Penyusunan visi, misi dan tujuan UII) dan Kepala Badan Perencana UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT. (Strategi peningkatan akreditasi).

Pada hari kedua, presentasi materi disampaikan oleh Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si. tentang workshop pembuatan kebijakan Sistem Penjaminan Mutu (SPM), praktik pembuatan dokumen kebijakan SPM, dan praktik pembuatan dokumen kebijakan SPMI PT. Kemudian dilanjutkan presentasi dokumen kebijakan SPMI PT oleh perwakilan peserta magang hingga sesi pada hari pertama berakhir.

Memasuki hari ketiga pelaksanaan magang, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi workshop pembuatan dokumen manual SPMI PT, kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan dokumen manual SPMI Perguruan Tinggi (PT) oleh Kepala Bidang Pengendali Sistem Mutu BPM UII, Dra. Indah Susantun, M.Si.  Mengakhiri sesi pada hari ketiga magang yaitu presentasi dokumen manual SPMI PT oleh perwakilan peserta magang dari ketiga universitas mitra.

Pada hari keempat, paparan materi disampaikan oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Kerjasama BPM UII, Dr. Sefriani, SH, M.Hum (workshop pembuatan dokumen Standar SPMI PT dan praktik pembuatan dokumen Standar SPMI PT), kemudian diakhiri dengan presentasi dokumen standar SPMI PT oleh peserta magang.

Pada hari kelima, paparan materi akan disampaikan oleh Kepala Bidang Audit Mutu Internal BPM UII, Tito Yuwono, ST, M.Sc. tentang workshop pembuatan borang audit dan praktik pembuatan dokumen borang audit, kemudian dilanjutkan presentasi dokumen borang audit oleh peserta magang.

Sedangkan pada hari terakhir, paparan materi akan disampaikan tentang workshop pembuatan SAR akreditasi prodi dan praktik pembuatan dokumen SAR akreditasi prodi oleh Dr. Jaka Nugraha, M.Si (Kepala Badan Pengembangan Akademik UII) dan Agung Nugroho Adi, ST, MT (Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Standar Mutu Akademik, Badan Pengembangan Akademik UII) . Kemudian dilanjutkan dengan presentasi dokumen SAR akreditasi oleh peserta magang.

Sebagai tindak lanjut dari program magang akan dilaksanakan uji coba dokumen untuk audit bagi para peserta magang di lingkungan BPM. “Dalam pelaksanaan aktivitas ketiga program hibah ini, para peserta magang akan diuji dokumen untuk keperluan audit”. Pungkas Kariyam, M.Si, Kepala BPM UII. (SNA)

Sebagai tindak lanjut dari Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017, Universitas Islam Indonesia (UII) telah selesai menerima kunjungan studi banding dari beberapa perguruan tinggi mitra. Beberapa universitas yang menjadi mitra UII, antara lain Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si selaku Wakil Rektor II UII menutup jalannya acara pada Selasa (22/8) di Ruang Sidang Utama Lt.4 Gedung GBPH Prabuningrat Rektorat UII.

Penutupan acara diisi dengan penyampaian pesan dan kesan dari para peserta selama mengikuti kegiatan studi banding ini. Salah seorang peserta, Ir. Andi Abdul Rahman Syafar, MP yang mewakili Universitas Islam Makasar menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada UII atas pelaksanaan program ini. Ia juga menyebutkan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan telah membuka wawasan para peserta untuk kemudian menyiapkan dan menyusun dokumen untuk reakreditasi selanjutnya.

Selanjutnya, Siti Rahmah Sibuea, M.Si selaku perwakilan dari Universitas Islam Sumatera Utara juga memberikan apresiasinya karena UII telah memilih UISU menjadi salah satu perguruan tinggi asuh dalam Program Studi Unggul 2017.

Selain itu, disampaikan juga oleh Syamsul Ma’arif ST, M.Eng selaku perwakilan dari Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bahwa program ini merupakan program yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa untuk belajar meningkatkan mutu pendidikan.

”Berdasarkan pengalaman yang pernah saya dapatkan, UII adalah perguruan tinggi yang sudah beberapa langkah lebih unggul bahkan dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia”. Ungkapnya

Lebih lanjut ia berharap agar UII bisa terus membimbing perguruan tinggi mitra untuk meningkatkan mutu pendidikannya dan meraih akreditasi yang lebih baik.

Disampaikan Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si bahwa program ini merupakan sebuah wadah untuk saling berbagi ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu pendidikan. Harapannya setiap institusi yang terlibat dalam acara studi banding bisa melahirkan lulusan-lulusan akademisi yang berkualitas kedepannya.

“Permintaan untuk memiliki lulusan berkualitas merupakan tuntutan yang tidak bisa dihindarkan, sehingga program studi banding ini merupakan tindakan yang relevan guna memenuhi permintaan tersebut”. Ungkapnya.

Ia juga berpesan agar acara studi banding tidak berhenti di sini. “Untuk terus bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan maka harus ada tindak lanjut lagi dari program ini, para peserta harus bisa saling mengisi dan bekerjasama untuk bisa mencapai reakreditasi yang baik”. ungkapnya

Senada Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si turut menyampaikan ungkapan terimakasih atas sinergi para peserta studi banding dalam melaksanakan program asuh menuju prodi unggul selama dua hari.

Ia juga menambahkan sebagai tindak lanjut dari program studi banding dan magang akan dilaksanakan uji coba dokumen untuk audit bagi para peserta magang di lingkungan BPM. “Dalam beberapa hari ke depan, kita masih memiliki satu aktivitas lagi yaitu para peserta magang akan diuji dokumen untuk keperluan audit”. pungkasnya. (EF) (Sumber: www.uii.ac.id)