Universitas Islam Indonesia (UII) resmi menjalin kerjasama dalam bidang penjaminan mutu dengan tiga universitas sekaligus, yakni Universitas Antakusuma (UNTAMA) Kalimantan Tengah, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dan Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso. Hal ini sebagaimana tergambar dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul pada Kamis (3/5) di Ruang Audiovisual Gedung Rektorat UII.
Penandatanganan Nota Kesepahaman merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari pelakasanaan Hibah Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristek Dikti yang diperoleh UII pada 2 April 2018.
Secara umum program hibah tersebut terdiri dari dua aktivitas yaitu lokakarya yang telah dilaksanakan sejak 11 April 2018 dan Magang yang akan dimulai bersamaan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul.
Disampaikan Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI. kegiatan ini merupakan media untuk saling bertukar pikiran dan gagasan tentang penjaminan mutu. Ia menyitir QS. Al-mujadalah yang menurutnya sangat cocok untuk diterapkan dalam pengembangan akademik dan ilmu pengetahuan. Ayat tersebut seperti Standar Operasional Program (SOP) untuk terus meningkatkan keilmuan dan pendidikan.
“Agar diangkat derajatnya maka pertama, kita harus menghadiri majelis ilmu, seperti melalui proram hibah ini. Kedua, Kita harus melapangkan hati kita untuk menyambut pengethuan baru. Jadi bukan saja waktu yang harus kita lapangkan tapi juga hati agar kita benar-benar bisa menyerap ilmu yang akan kita dapatkan. Ketiga, ketika kita sudah melapangkan hati kita maka kita harus mau berdiri dan berbagi menyampaikan ilmu kepada yang lainnya,” Jelasnya lebih lanjut.
Sementara Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII Kariyam, S.Si, M.Si menjelaskan latar belakang Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul ini untuk menjamin terselenggaranya mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi Indonesia yang berjumlah 4.000.
“Kita akan bersama-sama berbagi pengalaman, berbagi strtategi dan mudah-mudahan bisa menginspirasi perguruan tinggi mitra terkait hal yang sudah dilakukan UII. Kami memprioritaskan perguruan tinggi yang belum pernah menjalin kerjasama dengan UII sehingga bisa memperluas jaringan kerjasama”, imbuhnya.
Adapun luaran dari kegiatan ini adalah kemampuan mengisi data implementasi SPMI di laman pemetaan SPMI Dikti dan inilah yang membedakan dengan program hibah tahun lalu. Ia berharap para perguruan tinggi mitra bisa melanjutkan penerapan SPMI, mensosialisasikan hasil-hasilnya, dan siap menjadi auditor usai mengikuti pelatihan.
Sedangkan, Pembantu Direktur II Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso Muhammad Jupri, S.Kom mengaku pihaknya merasa beruntung dan berterimakasih dengan lokakarya. “Banyak ilmu yang kami dapatkan. Sekarang kami punya mimpi baru untuk meraih akreditasi A.Terimakasih atas kesempatan yang di berikan UII kepada kami untuk belajar dan memperbaiki mutu pendidikan institusi kami”, ujarnya.
Selanjutnya Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas PGRI Semarang Dr. Ary Susatyo Nugroho, S.Si., M.Si melihat kegiatan ini sangat luar biasa. UII turut mengajak mereka untuk tahu lebih banyak tentang apa yang harus dilakukan sehingga dapat lebih bergerak maju.
Terakhir, Rektor Universitas Antakusuma Prof. Dr. Ir. Jeffrie Wattimena, MP sangat bersyukur dengan adanya program ini karena beberapa program studi di kampusnya akan melakukan rekareditasi. Menurutnya kini saat yang tepat berbenah di bidang penjaminan mutu. (EF)