Tag Archive for: bpm uii

[:en]

2016.10.7. spmiPenjaminan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang, serta pihak lain yang berkepentingan) memperoleh kepuasan.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) saat memberikan arahan dalam kegiatan Induksi Sistem Penjaminan Mutu Internal bagi Pengendali Sistem Mutu (PSM) seluruh Fakultas dan juga Sekretaris Program Studi di lingkungan UII, Jumat (7/10) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito.

Dijelaskan Dr. Harsoyo, pada dasarnya Sistem Penjaminan Mutu merupakan upaya UII guna menjamin dan mencapai peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan yang sejalan dengan arah kebijakan universitas.

Sistem Penjaminan Mutu adalah wujud komitmen dan tanggungjawab UII kepada stakeholders yang telah mempercayakan pendidikan kepada institusi ini. Dalam segi pelayanan di bidang apapun, penyedia jasa memang harus memiliki sistem yang dapat menjamin kontinuitas kualitas pelayanan yang diberikannya.

“Oleh karena itu, di sinilah Sistem Penjaminan Mutu yang pada saat ini diberi nama MERCY OF GOD harus dipahami dan dijalankan oleh setiap  elemen di lingkungan UII.” Tegas Dr. Harsoyo.

Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan acara Induksi Sistem Penjaminan Mutu Internal tersebut dinilai sangat krusial mengingat ke depan tantangan dan persaingan perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan semakin ketat. Jika tidak menjalankan Sistem Penjaminan Mutu yang baik maka eksistensinya akan dipertaruhkan.

“Dengan adanya acara ini diharapkan tumbuh budaya mengedepankan mutu mulai dari; bagaimana menetapkan standar, melaksanakan standar, mengevaluasi pelaksanaan standar dan secara berkelanjutan berupaya meningkatkan standar (Continuous Quality Improvement).” Tutup Dr. Harsoyo.

Sumber: www.uii.ac.id

IMG_20161007_100830    IMG_20161007_085319

IMG_20161007_101917    IMG_20161007_131541

[:de]

2016.10.7. spmiPenjaminan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang, serta pihak lain yang berkepentingan) memperoleh kepuasan.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) saat memberikan arahan dalam kegiatan Induksi Sistem Penjaminan Mutu Internal bagi Pengendali Sistem Mutu (PSM) seluruh Fakultas dan juga Sekretaris Program Studi di lingkungan UII, Jumat (7/10) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito.

Dijelaskan Dr. Harsoyo, pada dasarnya Sistem Penjaminan Mutu merupakan upaya UII guna menjamin dan mencapai peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan yang sejalan dengan arah kebijakan universitas.

Sistem Penjaminan Mutu adalah wujud komitmen dan tanggungjawab UII kepada stakeholders yang telah mempercayakan pendidikan kepada institusi ini. Dalam segi pelayanan di bidang apapun, penyedia jasa memang harus memiliki sistem yang dapat menjamin kontinuitas kualitas pelayanan yang diberikannya.

“Oleh karena itu, di sinilah Sistem Penjaminan Mutu yang pada saat ini diberi nama MERCY OF GOD harus dipahami dan dijalankan oleh setiap  elemen di lingkungan UII.” Tegas Dr. Harsoyo.

Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan acara Induksi Sistem Penjaminan Mutu Internal tersebut dinilai sangat krusial mengingat ke depan tantangan dan persaingan perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan semakin ketat. Jika tidak menjalankan Sistem Penjaminan Mutu yang baik maka eksistensinya akan dipertaruhkan.

“Dengan adanya acara ini diharapkan tumbuh budaya mengedepankan mutu mulai dari; bagaimana menetapkan standar, melaksanakan standar, mengevaluasi pelaksanaan standar dan secara berkelanjutan berupaya meningkatkan standar (Continuous Quality Improvement).” Tutup Dr. Harsoyo.

Sumber: www.uii.ac.id

IMG_20161007_100830    IMG_20161007_085319

IMG_20161007_101917    IMG_20161007_131541

[:]

Materi Induksi SPMI Bagi Pengendali Sistem Mutu dan Sekretaris Program Studi yang dilaksanakan pada Jum’at, 7 Oktober 2016 dapat diunduh pada tautan berikut:

>> Materi1_1_Presentasi-SPM-UII-WR1_upload

>> Materi 1_2_Induksi SPMI – WR2_upload

>> Materi 1_3_Induksi SPMI – WR3_upload

>> Materi 2_1_Sistem Penjaminan Mutu Internal – Ka.BPM_1_upload

>> Materi 2_1_Sistem Penjaminan Mutu Internal – Ka.BPM_2_upload

>> Materi 2_2_Tugas Wewenang PSMF & STPMP – KBPSM_upload

>> Materi 3_1_Audit Mutu Internal – KBAMI_upload

Agenda_bpm_7_10_16Dalam rangka peningkatan kualitas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), BPM UII akan mengadakan acara “Induksi SPMI Bagi Pengendali Sistem Mutu (PSM) dan Sekretaris Program Studi di lingkungan Universitas Islam Indonesia.

Acara tersebut akan dilaksanakan pada Jum’at, 7 Oktober 2016 Pukul 08.00-selesai, bertempat di Gedung Prof. Sardjito, Lantai 2, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia.

2016.09.17. jumlah pts terakreditasi mininal masih tinggi_Sejumlah 106 perwakilan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah DI. Yogyakarta antusias mengikuti sarasehan dengan topik “Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Untuk Mewujudkan PTS Berkualitas”, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V, DI. Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (UII). Latar belakang sarasehan yang digelar di Kampus UII, Sabtu (17/9), diantaranya adalah dalam rangka turut berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia, khususnya di lingkungan PTS.

Sarasehan menghadirkan pemateri, Direktur Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Aris Junaidi, Ph.D., Koordinator Kopertis Wilayah V, DI. Yogyakarta, Dr. Bambang Supriyadi, CES, DEA. dan Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si. Turut hadir dalam sarasehan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V, DI. Yogyakarta, Dr. Kasiyarno, M.Hum., beserta para pengurus.

Disampaikan Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam sambutannya, UII sebagai salah satu intitusi pendidikan yang senantiasa concern akan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan khususnya dalam ranah pendidikan tinggi sangat mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan acara sarasehan tersebut. “Sistem penjaminan mutu di pendidikan tinggi merupakan hal penting, yakni bagaimana proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan,” tuturnya.

Berkenaan dengan mutu pendidikan tinggi sebagaimana disampaikan Dr. Harsoyo, sekiranya juga perlu manjadi perhatian terhadap kebijakan yang lebih bersifat makro. Dalam konteks industri misalnya, entah itu dalam hal kebijakan maupun dalam hal praktik industrinya. Sampai saat ini dinilai belum sepenuhnya dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. “Atau memang terdapat kebijakan mendasar dari sistem pendidikan itu sendiri yang mungkin perlu ada review yang mendalam,” paparnya.

Dicontohkan Dr. Harsoyo, berkenaan dengan pembukaan Program Studi misalnya. Pada nomenklatur Program Studi baru walaupun sekarang sudah ada mekanisme yang baik, keberanian dari universitas  untuk membuka Program Studi baru yang memang betul-betul relevan dengan perubahan industri belum secepat yang diharapkan. “Disini sepertinya masih ada persoalan link and match yang mungkin belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.

2016.09.17. jumlah pts terakreditasi mininal masih tinggiSementara disampaikan Prof. Aris Junaidi di sela-sela berlangsungnya sarasehan, saat ini terdapat 4.300 PTS, dengan 23.700 program studi (Prodi). Namun sebanyak 60 persen PTS diantaranya masih terakreditasi minimal atau C dan baru 40 persen yang terakreditasi unggul atau A dan B. Ia menuturkan masih banyaknya PTS yang terakreditasi minimal menunjukkan adanya disparitas kualitas. Oleh karenanya Pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu PTS yang masih rendah kualitasnya.

“Pemerintah tidak hanya mendorong PTS untuk memperbaiki kualitas, namun juga memberikan fasilitas agar PTS berkualitas minimal bisa meningkat,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan Prof. Aris Junaidi, salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu PTS di daerah adalah memberikan block grand kepada perguruan tinggi yang sudah unggul untuk membina Program Studi perguruan tinggi di sekitarnya. Selain itu, juga dilakukan penguatan di Kopertis yang khusus menangani peningkatan kualitas perguruan tinggi yang masih terakreditasi C. Sedang sanksi bagi PTS yang tidak mau meningkatkan status akreditasinya menurutnya akan dilarang untuk mengeluarkan ijazah.

Sumber: www.uii.ac.id

Dalam rangGambar_berita_sarasehan_aptisi_UII_ka ikut berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia, khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Universitas Islam Indonesia melalui Badan Penjaminan Mutu bekerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyelenggarakan Sarasehan tentang “Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk Mewujudkan PTS Berkualitas”.

Sarasehan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu (17/9) Pukul 09.30-15.30 bertempat di Gedung Prof. Sardjito, Kampus Terpadu, Universitas Islam Indonesia. Pembicara yang akan mengisi acara ini antara lain: Prof. Aris Junaidi, Ph.D, Direktur Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Dr. Bambang Supriyadi, CES, DEA, Koordinator Kopertis Wilayah V DIY, dan Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si.

Informasi lebih lanjut tentang sarasehan ini dapat menghubungi Sekretariat APTISI V DIY, 0274-545662 atau BPM UII, 0274-898444 Ext. 1313.

IMG_20160902_124513Badan Penjaminan Mutu UII terus berupaya untuk mengawal UII dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya terutama pada penyusunan standar UII Mercy of God. Mercy of God merupakan akronim dari berbagai aspek yang akan menjadi Standar UII, aspek-aspek tersebut adalah M (Management Organization), E (Education), R (Research), C (Community Service), Y (Yield of Service), O (Output), F (Facilities), G (Governance), O (Outcome & Cooperation) dan D (Dakwah Islamiyah).

Dalam upaya pengawalan terhadap standar UII tersebut, BPM UII melakukan kunjungan studi banding ke Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang terkait dengan pengintegrasian nilai-nilai Keislaman dalam Sistem Penjaminan Mutu dan Universitas Brawijaya Malang terkait dengan benchmarking praktik baik di bidang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi pada Jum’at (2/9).

Dalam kunjungan ke UIN Malang, rombongan BPM UII yang terdiri dari 7 orang peserta dipimpin oleh Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si, M.Si, disambut oleh Wakil Rektor II, Dr. H. Sugeng Listiyo Prabowo, M. Pd di ruang Rektor UIN Malang. Disampaikan Wakil Rektor II UIN Malang bahwa antara UII dan UIN Malang telah terjalin hubungan yang erat. “Kita dulu pernah ke UII belajar Penjaminan Mutu, sekarang UII yang berkunjung ke UIN. Kita sama-sama sharing” ujarnya.

Sementara, Kariyam, S.Si, M.Si selaku Kepala BPM UII mengatakan tujuan pihaknya ke UIN Malang ingin mengetahui bagaimana pengintegrasian nilai-nilai Keislaman dalam Sistem Penjaminan Mutu di UIN Malang. Hal ini kemudian ditanggapi dengan presentasi tentang standar kurikulum Ulul Albab Berbasis KKNI oleh Dr. Abdul Malik Karim A., M.PdI dan didampingi oleh Rosihan Aslihudin, S.Sos, MAB, Lembaga Penjaminan Mutu UIN Malang.

Ciri utama dari sosok Ulul Albab yaitu memiliki kekokohan akidah dan kedalaman spiritual, memiliki komitmen terhadap akhlak yang mulia, memiliki keluasan ilmu, dan memiliki kematangan profesional.

Selesai dari UIN Malang, rombongan BPM UII melanjutkan kunjungannya ke Universitas Brawijaya (UB) Malang. Rombongan BPM UII diterima oleh Ketua Pusat Jaminan Mutu UB, Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng, Ph.D, Kabid Monev PHK, Prof. Dr. Ir. Hartutik, M.P, anggota Monev PHK, Nila Firdausi Nuzula, S.Sos, M.Si, Ph.D, anggota bidang SPMI, Dr. Shinta Hadiyantina, SH, MH.

Dalam presentasinya, Ketua Pusat Jaminan Mutu UB Malang menyampaikan bahwa sistem penjaminan mutu yang ditetapkan di UB Malang adalah sistem blanded (campuran). Standar mutu UB Malang mengacu pada Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan standar mutu berbasis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

IMG_20160902_095421  IMG_20160902_150229

IMG_20160902_152215

Rombongan BPM UII bersama Wakil Rektor II UIN Malang (kiri atas), Diskusi antara BPM UII dengan PJM UB (kanan atas), Rombongan BPM UII bersama Ketua PJM UB (bawah).

workshop_standar_UIISebagaimana ditetapkan dalam Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Pasal 1(1), Mutu Pendidikan Tinggi adalah ketika penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi (PT). Selain itu, Mutu Pendidikan Tinggi juga merupakan pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan, kompetensi lulusan dan standar akademik yang telah ditetapkan oleh institusi Perguruan Tinggi.

Berdasarkan hal tersebut UII terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya dengan menyusun Standar Mutu yang baru yang diberi nama Mercy of God. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII Kariyam, S.Si.,M.Si., dalam Workshop Pengembangan dan Penyusunan Standar Universitas Islam Indonesia “Mercy of God” yang diselenggarakn di Hotel Puri Asri Magelang pada Senin-Selasa (29-30/08), Mercy of God akan menjadi Standar Mutu UII yang baru sebagai jaminan kualitas dari UII kepada stakeholder.

“Standar ini menjadi jaminan bagi stakeholder UII bahwa UII akan memberikan yang terbaik. Kita berharap Mercy of God ini akan menghasilkan luaran yang baik dan mampu menjadikan UII sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dan sejajar dengan perguruan tinggi di negara-negara maju”.Ujar Kariyam.

Mercy of God adalah akronim dari berbagai aspek yang akan menjadi Standar Mutu UII, aspek-aspek tersebut adalah M (Management Organization), E (Education), R (Research), C (Community Service), Y (Yield of Service), O (Output), F (Facilities), G (Governance), O (Outcome & Cooperation) dan D (Dakwah Islamiyah).

Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. yang turut hadir memberikan arahan dalam penyusunan Standar Mutu UII yang baru tersebut, ia menyampaikan bahwa tujuan disusunnya standar UII yang baru adalah sebagai upaya melanjutkan perjuangan para pendiri UII yaitu mendidik cendekiawan muslim yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah.

“Dulu para pendiri UII memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu menjadikan sarjana muslim yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah, hari ini adalah usaha kita untuk meneruskan perjuangan itu.” Papar Dr. Harsoyo

Sumber: www.uii.ac.id

Pernyataan Mutu dan Kebijakan Mutu merupakan perangkat dokumen yang diperlukan untuk pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu. Pernyataan Mutu dan Kebijakan Mutu UII baik Kebijakan Mutu Akademik maupun Kebijakan Mutu Non Akademik sebagaimana tertuang dalam Kebijakan SPM UII 2016 telah disahkan oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII berdasarkan Peraturan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII No. 04.a Tahun 2016 tentang Kebijakan SPM UII, tertanggal 2 Mei 2016.

Pernyataan Mutu UII ditetapkan adalah sebagai berikut:

pernyataan_mutu

Kebijakan mutu adalah suatu dokumen yang berisi pernyataan tentang kebijakan dasar dalam pengelolaan UII yang mencakup bidang akademik antara lain pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan dakwah Islamiyah (Catur Darma), dan kompetensi lulusan yang akan dicapai, serta kebijakan non akademik antara lain mencakup manajemen organisasi UII, pelayanan, fasilitas, SDM, pembiayaan, dan kerjasama.

Kebijakan mutu akademik UII ditetapkan sebagai berikut:

kebijakan_mutu_akademik_uii

Kebijakan mutu non akademik UII ditetapkan sebagai berikut:

kebijakan_mutu_non_akademik_uii

Penutupan_audit_tuv_2016Universitas Islam Indonesia (UII) dinilai layak mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 oleh TUVRheinland, lembaga audit internasional yang berpusat di Jerman. Ketua Tim Auditor TUV Rheinland Erfi Ilyas menyampaikan hasil penilaian Tim Auditor tersebut dalam acara penutupan Audit Ekternal dari TUVRheinland pada Jumat (29/7) sore di Gedung kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII.

Ia menjelaskan bahwa UII berhak untuk tetap menggunakan sertifikat ISO 9001 : 2008 sesuai hasil review yang meliputi sistem manajemen mutu di seluruh unit yang ada di UII. “Selamat, berdasarkan review dan penilaian dari Tim Auditor TUVRheinland, kami sepakat untuk merekomendasikan sertifikat ISO 9001:2008 bagi UII untuk setahun ke depan dengan nomor sertifikat 824 100 13001”. Ujar Erfi.

Tim Auditor yang telah melakukan audit selama dua hari tersebut tidak menemukan adanya major finding (temuan utama) selama audit, sehingga pelaksanaan sistem penjaminan mutu di UII masih sesuai standar internasional ISO 9001:2008. Namun demikian, beberapa masukan juga ia sampaikan berkenaan dengan temuan-temuan minor di lapangan yang dinilai masih perlu diperbaiki seperti penggunaan e-document serta penyamaan persepsi terhadap Sasaran Mutu (SM), Standar PT, dan Key Performance Indicator.

“Mengingat UII telah memiliki fasilitas IT yang memadai, disarankan untuk memulai mempertimbangkan penggunaan dokumen elektronik (e-document). Selain itu, sangat disarankan agar UII melakukan penyamaan persepsi terhadap Sasaran Mutu, Standar PT, dan Key Performance Indicator”. Paparnya.

Menanggapi hasil positif tersebut Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. menyampaikan rasa syukurnya serta berharap ke depan dapat terus dipertahankan dan diperbaiki. “Kita di UII mempunyai komitmen hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Alhamdulillah temuan-temuan yang disampaikan auditor tidak ada yang bersifat mayor, tapi tetap perlu menjadi perhatian kita bersama.” Papar Dr. Harsoyo.

Dr. Harsoyo juga menyampaikan bahwa hasil Audit Eksternal dari TUV Rheinland sangat bermanfaat guna menemukan kekurangan-kekurangan yang ada di UII sehingga dapat diperbaiki. “Tujuan audit eksternal ini untuk mencari kekurangan-kekurangan kita karena biasanya pandangan orang luar itu lebih teliti dari kita, dari hasil tersebut menjadi bahan perbaikan bagi kita di UII”. Ujar Dr. Harsoyo. (Sumber: www.uii.ac.id)

Pembukaan_audit_TUV_2016Kompetisi perguruan tinggi yang semakin terbuka sebagai dampak persaingan global mendorong perguruan tinggi untuk selalu menjaga mutu pendidikan dan kepercayaan masyarakat. Sebagai institusi pendidikan yang mempunyai perhatian besar dalam menjamin kualitas penyedia jasa pendidikan, UII secara rutin melakukan proses audit baik yang dilakukan secara internal maupun oleh institusi di luar UII.

Demikian disampaikan Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. saat membuka audit yang dilakukan oleh TUV Rheinland, Kamis (28/7) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII. TUV Rheinland merupakan lembaga audit internasional yang fokus melakukan audit produk, layanan, sistem dan layanan yang berpusat di Jerman. UII sendiri telah sejak lama bekerjasama dengan TUV Rheinland dalam rangka membantu UII menjaga kualitas sistem dan layanan.

Disampaikan Dr. Harsoyo, dengan diadakan audit ekternal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kualitas dan kelemahan yang masih dimiliki UII untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas. “Audit ini dimaksudkan untuk mencari kelemahan untuk diperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan kepada stakeholder. Kelemahan sebagai bagian dari introspeksi” Ujar Dr. Harsoyo.

Senada dengan Dr. Harsoyo, Ketua Tim Audit dari TUV Rheinland Erfi Ilyas menyampaikan bahwa audit yang dilakukan tidak dimaksudkan untuk menghakimi namun sebagai bentuk kontribusi agar UII dapat meningkatkan prestasi.

“Sebagai auditor resmi, kami tidak datang untuk menghakimi akan tetapi agar dapat memberikan kontribusi meningkatkan prestasi, kami datang sebagai mitra untuk meningkatkan kualitas” Ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa audit yang rencananya akan diselenggarakan selama dua hari tersebut diharapkan dapat mengetahui sejauhmana implementasi sistem penjaminan mutu yang telah ditetapkan oleh UII. Dengan demikian, akan diketahui apa saja sasaran mutu UII yang belum tercapai sehingga dapat menjadi perhatian pihak UII di tahun yang akan datang. (Sumber: uii.ac.id)