Yogyakarta, 9 Desember 2025 – Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses menyelenggarakan acara Capacity Building yang bertajuk “Productivity Skills for Professionals: Flow, Focus, Finish” bagi para Pengendali Sistem Mutu (PSM) di lingkungan UII. Acara yang berlangsung meriah ini diadakan di Auditorium Lantai 4 Fakultas Hukum UII pada hari Selasa, 9 Desember 2025, mulai pukul 08.30 hingga 16.00 WIB.

Kegiatan ini merupakan inisiatif strategis BPM UII untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja para PSM, yang merupakan garda terdepan dalam menjaga kualitas mutu universitas. Dari total 73 PSM yang diundang, antusiasme terlihat jelas dengan kehadiran 50 PSM yang siap menyerap ilmu produktivitas terbaik.

Sesi Capacity Building kali ini menghadirkan narasumber istimewa, Ibu Fauziah Zulfitri, SPsi., M.M., PCC, yang merupakan Founder Insight Indonesia. Insight Indonesia sendiri dikenal melalui layanan Training – Coaching – Consulting. Sebagai seorang Professional Certified Coach (PCC), Ibu Fauziah membagikan kerangka kerja produktivitas yang komprehensif, yaitu FLOW – FOCUS – FINISH, yang bertujuan untuk membantu para profesional mencapai hasil kerja optimal.

Peserta dibekali dengan modul Workbook yang membahas empat sesi utama untuk mengasah Productivity Skills for Professionals:

  • Sesi 1 – FLOW: Mempelajari cara mengidentifikasi kebiasaan penyebab Time Drain (kebocoran waktu) dan menyusun Personal Flow Rhythm untuk menempatkan tugas utama di jam Prime Hours (jam paling produktif).
  • Sesi 2 – FOCUS: Membedah distraksi terbesar (Focus Distraction Radar), baik internal maupun eksternal, dan merumuskan Focus Boundary Rules pribadi untuk meningkatkan konsentrasi.
  • Sesi 3 – FINISH: Mengidentifikasi alasan mengapa tugas sering tidak selesai (Why I Don’t Finish) dan merencanakan penyelesaian tugas (Finish Planner) serta membangun akuntabilitas melalui Accountability Card.
  • Sesi 4 – SYSTEMIZE: Membangun kebiasaan produktif melalui Habit Loop Builder (Trigger, Action, Reward) dan menerapkan Weekly Review System serta 30-Day Productivity Challenge untuk keberlanjutan.

Acara ditutup dengan komitmen kuat dari para PSM untuk segera mengaplikasikan ilmu yang didapat, menandai langkah maju UII dalam mewujudkan budaya kerja yang unggul dan produktif.

dokumentasi kegiatan dapat dilihat disini

Yogyakarta, 8 Desember 2025 – Universitas Islam Indonesia (UII) menegaskan posisinya sebagai pelopor inovasi teknologi di Indonesia dengan sukses menyelenggarakan pelatihan intensif Agentic AI bagi para pimpinan Badan dan Direktorat di lingkungan UII. Kegiatan strategis ini merupakan bagian integral dari Program Hibah Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) Tahun 2025 dari Kemendikti Saintek.

Acara capacity building yang visioner ini dilaksanakan selama dua hari penuh, pada tanggal 6-7 Desember 2025, bertempat di Hotel Hyatt Yogyakarta, dan bertujuan untuk memperkenalkan serta mempraktikkan konsep kecerdasan buatan berbasis agen (Agentic AI) sebagai solusi revolusioner untuk efisiensi operasional dan pengambilan keputusan prediktif di perguruan tinggi.

UII, sebagai PTS tertua di Indonesia, telah membangun fondasi teknologi yang kokoh melalui platform UIIGateway. Namun, pelatihan ini hadir sebagai respons proaktif terhadap tantangan fragmentasi sistem informasi dan keterbatasan sistem konvensional yang bersifat reaktif.

Agentic AI menawarkan solusi dengan kemampuan pengambilan keputusan mandiri berdasarkan pemahaman kontekstual, pembelajaran adaptif berkelanjutan, dan kapabilitas prediktif untuk mengantisipasi kebutuhan sebelum masalah terjadi.

Mukhammad Andri Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala Badan Sistem Informasi UII, bertindak sebagai narasumber utama. Beliau menekankan bahwa program ini dirancang untuk mencapai dua tingkatan tujuan:

  1. Tujuan Organisasional: Mentransformasi budaya kerja dengan menargetkan pengurangan 40% waktu administratif dan peningkatan akurasi pengambilan keputusan sebesar 60% melalui analitik prediktif.
  2. Tujuan Strategis: Mengarah pada kemandirian teknologi dengan mengurangi ketergantungan vendor eksternal sebesar 60%, serta menjadikan UII pusat keunggulan kecerdasan buatan di masa mendatang.

Pelatihan ini disusun secara komprehensif untuk memastikan pimpinan dapat memahami konsep hingga mempraktikkan implementasinya:

  • Hari Pertama (6 Desember): Fokus pada Pengenalan AI, konsep Agentic AI, dan instalasi perangkat lunak Agentic AI.

  • Hari Kedua (7 Desember): Praktik langsung penerapan Agentic AI untuk memecahkan masalah operasional dan strategis di unit kerja masing-masing.

  • Hari Ketiga (8 Desember): Penugasan individu untuk menyusun rencana implementasi Agentic AI di unit masing-masing, sebagai komitmen transformasi.

Program Agentic AI ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang menciptakan ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang mampu beradaptasi dengan dinamika kebutuhan institusi pendidikan tinggi di era digital. Melalui program ini, UII siap memimpin inovasi dan berbagi model transformasi digital yang telah teruji keberhasilannya.

Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Universitas (RTM SPMU) pada Senin (22/09) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito. Agenda ini merupakan tindak lanjut dari Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2025, yang rangkaian visitasinya telah berlangsung pada 28 Agustus–16 September 2025 dan melibatkan seluruh unit di lingkungan UII. Sebelumnya, proses RTM tingkat fakultas (RTM-SPMF) dilaksanakan pada 15–18 September 2025 untuk menghimpun dan merumuskan evaluasi pada level unit kerja.

RTM-SPMU menjadi forum refleksi bersama untuk membahas hasil audit mutu, sekaligus ruang strategis dalam menetapkan arah perbaikan dan peningkatan di seluruh lini. Tahun ini, RTM memiliki makna khusus karena menjadi RTM terakhir bagi pimpinan universitas periode 2022–2026. Pembahasan mencakup hasil AMI, evaluasi umpan balik pelanggan, kinerja unit terhadap sasaran dan standar mutu, tindak lanjut perbaikan, serta perubahan yang memengaruhi sistem penjaminan mutu ke depan.

Acara dipandu oleh dosen FH UII, Siti Rahma Novikasari, S.H., M.H., sementara laporan hasil AMI dipaparkan langsung oleh Rektor UII, Fathul Wahid. Laporan tersebut mencakup seluruh unit—mulai dari dekanat, jurusan, program studi di semua jenjang, badan dan direktorat, pusat studi, laboratorium ISO 17025, hingga jajaran rektorat.

Setelah pemaparan hasil AMI, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan penyampaian rekomendasi perbaikan oleh peserta rapat. Masukan yang terkumpul akan dirumuskan dalam Surat Keputusan (SK) Rektor yang bersifat mengikat sebagai dasar tindak lanjut pada periode kepemimpinan berikutnya, dan akan diintegrasikan dalam Rapat Kerja (Rakorja) universitas maupun fakultas.

Dengan semangat rahmatan lil-‘alamin, pelaksanaan RTM-SPMU 2025 kembali menegaskan komitmen UII untuk terus memperkuat mutu pendidikan, meningkatkan tata kelola, dan memastikan keberlanjutan transisi kepemimpinan yang berorientasi pada peningkatan kinerja dan layanan bagi seluruh sivitas akademika.

Yogyakarta, Agustus 2025 – Dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang audit laboratorium, Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Laboratorium Terpadu UII menyelenggarakan Pelatihan Auditor Internal ISO 17025:2017. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP), yaitu Wahyu Pradana Arsitika.

Pelatihan berlangsung pada Selasa, 5 Agustus 2025, bertempat di Ruang Auditorium Lantai 3, Gedung OSCE, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII.

ISO/IEC 17025:2017 merupakan standar internasional yang menetapkan persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman konseptual dan keterampilan teknis dalam melaksanakan audit internal berdasarkan standar tersebut. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat sistem manajemen mutu laboratorium di lingkungan UII.

Melalui kolaborasi ini, BPM dan Laboratorium Terpadu UII berharap dapat menciptakan sinergi dalam peningkatan mutu laboratorium secara berkelanjutan, serta memastikan pelaksanaan audit internal dilakukan secara profesional dan sesuai dengan standar internasional.

Yogyakarta, 12 Juli 2025 – Dalam rangka memperkuat sistem penjaminan mutu di lingkungan perguruan tinggi, Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI) bagi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 11–12 Juli 2025.

Pelatihan diikuti oleh lima peserta dari unit Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran UMI Makassar dan difokuskan pada peningkatan pemahaman konseptual serta keterampilan teknis dalam menyusun dokumen inti SPMI dan instrumen AMI berbasis standar LAMPTKes Kedokteran. Kegiatan ini dikemas dalam format ceramah, diskusi interaktif, serta praktik langsung penyusunan dokumen, menjadikannya pelatihan yang aplikatif dan kontekstual.

Kepala BPM UII, Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen UII dalam mendukung budaya mutu berkelanjutan di lingkungan pendidikan tinggi.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat implementasi SPMI dan pelaksanaan audit mutu internal di UMI secara lebih sistematis dan sesuai standar nasional,” ujarnya.

Selain materi pelatihan yang komprehensif, peserta juga mendapatkan fasilitas lengkap berupa modul, template dokumen, seminar kit, dan sertifikat. Seluruh materi disusun agar dapat langsung diterapkan di lingkungan kerja masing-masing, memperkuat nilai kebermanfaatan pelatihan.

Antusiasme peserta tercermin dari testimoni yang disampaikan melalui form evaluasi kegiatan.

dr. Irmayanti, “Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan SPMI yg diberikan oleh BPM UII, Kami UPMFK UMI banyak mendapat ilmu baru & In syaa Allah akan sangat membantu kami utk memperbaiki dokumen SPMI & dokumen AMI kami mendatang, trm ksh BPM UII”

Suci Noviyanah, “Menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana membuat audit terasa happy”

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat teknis, tetapi juga mempererat kerja sama antar perguruan tinggi dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan. Dukungan kolaboratif seperti ini diharapkan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan tinggi yang semakin adaptif dan berkualitas

Akses materi, template, dan dokumentasi dapat diakses disini

Yogyakarta, Juni 2025 – Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) Universitas Islam Indonesia (UII) yang dijadwalkan berlangsung pada periode Agustus–September 2025, Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII menyelenggarakan Forum Grup Discussion (FGD) bersama unit-unit Direktorat dan Badan di lingkungan UII. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring aspirasi serta masukan dari masing-masing unit guna memastikan instrumen AMI yang digunakan sesuai dan relevan dengan karakteristik serta kebutuhan masing-masing unit.

Pelaksanaan FGD ini berlangsung sepanjang bulan Juni 2025 dan menjadi bagian dari tahapan penting dalam siklus penjaminan mutu internal universitas. Mengingat keberagaman proses bisnis yang dimiliki oleh setiap unit, FGD menjadi ruang dialog strategis antara BPM dan perwakilan unit untuk menyelaraskan instrumen audit dengan konteks kerja yang spesifik. Dengan demikian, audit yang dilakukan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mampu memberikan nilai tambah nyata bagi peningkatan mutu di lingkungan UII.

Sebelum pelaksanaan FGD bagi Direktorat dan Badan, BPM UII juga telah menyelenggarakan FGD serupa bagi para Kepala Divisi di lingkungan Fakultas. Upaya ini menunjukkan komitmen BPM UII untuk membangun pendekatan yang partisipatif dan inklusif dalam setiap tahapan penjaminan mutu.

Melalui kegiatan ini, diharapkan hasil audit mutu internal tahun 2025 dapat menjadi cerminan nyata atas kondisi riil masing-masing unit, serta menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat sasaran dalam pengembangan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan di Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, 24 April 2025 – Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Universitas (RTM SPMU) untuk penyampaian hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembelajaran tahun 2025. Acara berlangsung di Ruang Teatrikal Gedung Prof. Sardjito, dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi, dan Pengendali Sistem Mutu di unit terkait.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh pihak serta kerja keras tim BPM yang telah menyiapkan instrumen monev sejak Desember 2024. “Kami berharap hasil yang dipaparkan hari ini bisa menjadi masukan berharga dalam upaya perbaikan berkelanjutan mutu pembelajaran di UII,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya integrasi data di sistem UIIGateway agar proses evaluasi semakin efisien dan akurat.

Acara dipandu oleh Siti Rahma Novikasari dosen Fakultas Hukum dan diisi dengan agenda inti berupa pemaparan hasil monev oleh Rektor UII, Bapak Fathul Wahid. Evaluasi kali ini mencakup semester genap 2023/2024 dan semester ganjil 2024/2025, dengan fokus pada indikator mutu seperti kehadiran dosen, ketepatan pelaporan nilai, dan keterisian Rencana Pembelajaran Semester (RPS), IPK, suasana kegiatan akademik. Meski beberapa indikator belum mencapai target sepenuhnya, tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran dinilai cukup positif.

Sebagai tindak lanjut, forum RTM ini akan menghasilkan Surat Keputusan Rektor yang bersifat mengikat, guna memastikan rekomendasi perbaikan dapat dilaksanakan secara nyata dalam periode akademik selanjutnya. Hal ini sejalan dengan prinsip Sistem Penjaminan Mutu Internal berbasis siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan). RTM SPMU Hasil Monev 2025 menjadi bukti komitmen UII dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara konsisten dan sistematis.

YOGYAKARTA – Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Sosialisasi dan Pembukaan Monitoring Evaluasi (Monev) Pembelajaran tahun 2025 pada Selasa, 4 Maret 2025. Kegiatan Monev Pembelajaran periode ini bertujuan untuk memotret proses pembelajaran semester genap 2023/2024 dan semester ganjil 2024/2025.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Prof. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya pelaksanaan monev untuk memastikan kualitas pembelajaran.

“Kita semua menyadari bahwa esensi atau core bisnis institusi pendidikan perguruan tinggi adalah pembelajaran, sehingga menjadi kewajiban kita bersama untuk menghadirkan pembelajaran yang berkualitas,” ujarnya.

Jaka Nugraha juga mengapresiasi upaya BPM dalam meminimalkan beban administratif bagi program studi, sehingga mereka dapat lebih berkonsentrasi pada analisis temuan dan perbaikan.

Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., selaku Kepala BPM UII menyampaikan bahwa terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaan monev tahun ini, di antaranya adanya visitasi lapangan yang dilakukan secara daring.

“Perubahan ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan data pada saat akreditasi,” jelasnya.

Lebih lanjut Rina Mulyati menjelaskan bahwa terdapat 24 indikator kinerja pembelajaran yang digunakan dalam monev tahun ini, termasuk dua parameter baru yang masih diisi secara manual. Parameter baru tersebut bersumber dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan hasil temuan Audit Mutu Internal (AMI) periode yang lalu.

Monev pembelajaran tahun 2025 yang melibatkan partisipasi 56 Program Studi dan 21 Reviewer akan diimplementasikan melalui beberapa tahapan. Proses pengisian dan validasi data pada modul UIIMonev dijadwalkan berlangsung pada 6-11 Maret 2025, bersamaan dengan desk evaluation yang akan dilakukan oleh para Reviewer. Selanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan visitasi monev pembelajaran yang diselenggarakan secara daring pada periode 12-21 Maret 2025.

Monitoring dan evaluasi pembelajaran ini merupakan bagian dari komitmen UII untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar yang ditetapkan.