Tag Archive for: audit mutu internal

Keberlangsungan sistem penjaminan mutu yang mampu menjaga kualitas layanan pendidikan terus menjadi perhatian UII. Hal ini sebagaimana nampak dalam pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) bagi segenap unit yang ada di lingkungan UII, mulai dari tingkat universitas, fakultas, hingga program studi. Pembukaan AMI 2017 berlangsung di Auditorium FTSP UII pada Kamis (26/10) dan dihadiri oleh para pimpinan maupun perwakilan unit peserta audit. Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII menjadi pihak penyelenggara acara sekaligus badan yang bertanggungjawab dalam menggelar AMI.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum.,Ph.D yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan meski AMI merupakan program yang diselenggarakan secara rutin namun esensi kegiatan ini sangat penting bagi UII. Menurutnya, sistem penjaminan mutu telah menjadi budaya yang diinternalisasi di UII sejak lama. Oleh karena itu, ia meminta segenap unit di UII tetap antusias mengikuti dan mempersiapkan diri dalam AMI 2017.

“Ada unit yang meminta pengunduran waktu AMI karena akan diakreditasi. Saya rasa dengan adanya AMI justru dapat membantu sebagai pemanasan menjelang akreditasi. Kami pimpinan pun dengan senang hati akan mengikuti audit”, ujar Nandang Sutrisno. Pasca audit, ia berharap akan ada evaluasi, perbaikan, dan tindak lanjut yang dapat mempertahankan kemajuan UII.

Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si menghimbau AMI hendaknya menjadi komitmen bagi para pimpinan di unit-unit UII. “AMI merupakan kebutuhan pimpinan dan senantiasa terus dilakukan untuk melahirkan budaya mutu yang kontinyu”, katanya.

Selanjutnya ia sedikit menyinggung konsep dalam pelaksanaan AMI. Yang pertama yakni sebagai momen menemukan peluang perbaikan, menjadi supervisi/pengawasan dalam menentukan analisis penyebab ketidaksesuaian, rencana perbaikan, serta pencegahan. Para auditor yang diterjunkan pun telah melalui seleksi dan pelatihan intensif oleh tim BPM UII. (Sumber: uii.ac.id)

IMG_0545-2-e1488160929582Setelah berakhirnya kegiatan Audit Mutu Internal Kinerja Akademik dan Kinerja Unit Periode 2016, Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen Sitem Penjaminan Mutu Universitas (RTM SPMU). Rapat berlansung di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII, Jum’at (24/2), dan dihadiri oleh pimpinan di level universitas dan fakultas, kepala badan serta para direktur.

Disampaikan Plt. Rektor UII, Dr. Ing. Ilya Fajar Maharika, MA., IAI., RTM atau laporan penjaminan mutu menjadi salah satu unsur utama di dalam pengambilan keputusan. Menurtnya, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) merupakan sebuah proses secara partisipatif aspirasi dari para dosen, karyawan dan lainnya. Tetapi selain itu juga terdapat aspek yang cukup penting yaitu fakta berupa temuan-temuan.

”Aspek yang sangat besar adalah fakta, inilah yang kemudian memunculkan temuan-temuan. Masih banyak yang merah, dan yang merah ini secara positif jangan dipandang sebagai ketidakberhasilan. Karena standar yang digunakan memang naik dari standar sebelumnya,” ujar Ilya Fajar Maharika.

Lebih lanjut Ilya Fajar Maharika menuturkan di hadapan peserta rapat, nilai merah hendaknya difahami sebagai sinyal-sinyal untuk ditangkap dan dipelajari secara lebih mendalam. Selanjutnya dicarikan solusinya secara sistematis.

Ilya Fajar Maharika dalam kesempatan ini juga menggarisbawahi tentang aspek penting tentang renstra dan persiapan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). ”Aspek ini menurut kami sangat krusial. AIPT akan melibatkan semua pihak bukan saja di universitas, mungkin saja sampai level fakultas dan program studi. Standar ini secara generic akan menjadi benchmark kinerja secara berkesinambungan,” tandasnya.

Ilya Fajar Maharika juga menyinggung reputasi di bidang keislaman menjadi pilar yang perlu diperkuat. Dakwah baru kali ini menurutnya hadir dalam penilaian. Kedepan menurut Ilya Fajar Maharika perlu dikembangkan secara intensif bagaimana dakwah secara individu maupun secar institusional.

Hal senada disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si, menurutnya RTM SPMU merupakan raport yang esensinya adalah untuk perbaikan, bukan mencari kesalahan untuk menjatuhkan. Raport merah menandakan bahwa yang dikerjakan belum sesuai dengan yang diharapkan.

“Dari sini kita juga bisa menemukan akar masalah. Dari sini kita bisa memperbaiki secara mendasar apa-apa yang dinilai masih kurang baik, dan juga dapat digunakan untuk perbaikan ke depan,” paparnya. (sumber: uii.ac.id)

IMG_20170224_091946   IMG_20170224_091959

IMG_20170224_092036   IMG_20170224_092047