Tag Archive for: sistem penjaminan mutu

UII konsisten melaksanakan siklus kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UII yang terdiri atas PPEPP yaitu Penetapan Standar UII, Pelaksanaan Standar UII, Evaluasi Pelaksanaan Standar UII, Pengendalian Pelaksanaan Standar UII, dan Peningkatan Standar UII.   Pada Rabu, 13 Mei 2020 secara online diselenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) SPM Universitas terkait Hasil Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran.

Monev implementasi proses pembelajaran semester ganjil 2019/2020 utamanya dilakukan pada Standar Education dan juga sebagian dari Standar Management of Organization and Human Resources,  Standar Yield of Services, dan Standar Output. Monev implementasi SPM juga dilengkapi dengan keluaran  Sistem Informasi Manajemen (SIM) khusus untuk Monev yaitu keluaran Aplikasi UIIMonev.  Materi monev merefleksikan implementasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang termuat dalam Peraturan UII diantaranya terkait implementasi media, metode, dan bentuk pembelajaran, penggunaan bahasa pengantar, teknik/cara penilaian, serta hasil dan dampak pembelajaran.

Salah satu hasil monev terkait standar penilaian pembelajaran di lingkungan UII adalah sebagaimana tertera pada gambar 1.   Teknik umum dalam bentuk tes/ujian tertulis masih mendominasi penilaian pembelajaran, diikuti dengan observasi pada unjuk kerja pembelajar dalam bentuk presentasi dengan presentase sebesar 57.1%. Selain itu perancangan/pembuatan produk dalam bentuk peta konsep, diagram alir, makalah ataupun poster juga banyak diterapkan dosen pengampu. Teknik penilaian dalam bentuk pengamatan langsung unjuk kerja dalam bentuk debat/diskusi, praktikum, permainan, dan perbaikan masalah juga diterapkan dosen dengan persentase di atas 5%.  Demikian halnya dengan teknik penilaian berdasarkan proses FGD, dan tes/ujian lisan juga diterapkan pada lebih dari 10% dari 694 kelas mata kuliah.  Penggunaan angket/kuisioner, pembuatan portofolio, kompetisi antar pembelajar, dan penilaian dari bentuk dakwah atau pengabdian kepada masyarakat juga telah dilaksanakan di beberapa kelas mata kuliah.  Gambar 1, sekaligus menunjukkan tingginya variasi teknik penilaian yang diterapkan dosen di lingkungan UII.

Gambar 1. Implementasi Teknik Penilaian

 

Sebagaimana diketahui bersama, sejak akhir tahun 2019 telah ramai diperbincangkan terkait kampus merdeka yang bertujuan memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam bentuk pembelajaran di luar kampus.  Magang, kerja praktik, praktik lapangan, pertukaran pelajar, penelitian, pengabdian, wirausaha, adalah beberapa contoh bentuk pembelajaran yang disarankan terkait skema kampus merdeka ini.  Bentuk pembelajaran ini secara eksplisit telah tertuang dalam SN Dikti Pasal 14, dan profil penyiapan mata kuliah yang tertera di kurikulum dengan bentuk pembelajaran tersebut untuk Prodi di lingkungan UII adalah sebagaimana tertera pada tabel 1.  Sesuai isian Ketua Prodi bahwa 43 Prodi di lingkungan UII telah menyiapkan kurikulum yang jauh hari telah memasukkan bentuk-bentuk pembelajaran yang diselenggarakan di luar kampus.  Praktik baik ini diharapkan akan menjadi modal yang cukup baik untuk mengkonsep peraturan terkait Pembelajaran di Luar Program Studi sebagaimana diatur dalam SN Dikti Pasal 15.

Table 1.  Profil Bentuk Pembelajaran di Luar Kampus

 

Berdasarkan fakta hasil monev, maka diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran di lingkungan UII sebelum masa pandemik sudah termasuk kategori baik.  Lebih lanjut perlu peningkatan kualitas pembelajaran dalam jaringan yang mengarah pada kepuasan pembelajar, termasuk perumusan strategi pembelajaran yang menjamin pencapaian kompetensi mahasiswa.  Selain itu percepatan perumusan strategi implementasi konsep merdeka belajar di lingkungan UII juga menjadi salah satu rekomendasi RTM SPM Hasil Monev.

 

Gambar 2.  Pelaksanaan RTM SPM Hasil Monev Pembelajaran

Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.  Sarana teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu standar sarana pembelajaran yang perlu ditetapkan jenis dan spesifikasi sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembejaran serta harus memjamin mutu penyelenggaraan proses pembelajaran.

Standar Teknologi Informasi di lingkungan UII telah melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditunjukkan oleh ketersediaan, kemutakhiran, siap guna fasilitas, dan ketercukupan sarana.  Berbagai sarana yang dimaksud diantaranya adalah  Unisys sebagai portal dosen dan mahasiswa, klasiber sebagai manajemen pembelajaran online, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Akademik sebagai manajemen aktifitas akademik, SIM Perpustakaan untuk menajemen koleksi dan transaksi di lingkungan perpustakaan, SIM Pegawai, SIM Penggajian, SIM Keuangan Perbankan, SIM Penerimaan Mahasiswa bBru, SIM Registrasi, SIM Ujian Kompetensi, SIM Karya Dosen, SIM Inventaris, SIM Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, UII Portal sebagai sistem informasi eksekutif, e-Doc untuk manajemen dokumen, SIM Aplikasi Nilai Mandiri, SIM Pajak, SIM untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), dan juga Google Edu sebagai layanan email, kelas online, penyimpanan, konferensi dan lain-lain.  Lebih dari dua dasa warsa UII secara masif mengembangkan teknologi informasi untuk mendukung berbagai layanan akademik dan layanan nonakademik tersebut.

Pengembangan sarana teknologi informasi UII telah diimbangi dengan tumbuhnya budaya mutu dosen di lingkungan UII dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran.  Badan Penjaminan Mutu UII dalam dua tahun terakhir telah mengawal dan memastikan mutu penyelenggaraan rangkaian pembelajaran.  Monitoring implementasi pembelajaran dosen di semester ganjil 2019/2020 telah dilaksanakan mulai 24 Februari sampai 13 Maret 2020, sebelum UII memutuskan kebijakan kerja dari rumah.  Metode monitoring dilakukan dengan menyebarkan google formulir yang berisi empat belas pertanyaan seputar pelaksanaan pembelajaran, dan setiap dosen dapat menyampaikan evaluasi satu hingga tiga kelas mata kuliah yang diampu, bahkan ada permintaan sampai delapan mata kuliah. Dosen pengampu yang berpartisipasi sebanyak 389 yang terdiri atas 360 dosen tetap dari delapan Fakultas di lingkungan UII dan 29 dosen dari luar UII, dengan total yang dilaporkan sebanyak 694 kelas mata kuliah.  Apresiasi yang setinggi-tingginya patut dipersembahkan kepada 63 dosen senior di lingkungan UII dengan pengalaman mengajar minimal 25 tahun yang bersedia berpartisipasi dalam monitoring implementasi pembelajaran. 

Salah satu materi monitoring pelaksanaan pembelajaran yang dikonfirmasi ke dosen pengampu adalah tentang pilihan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen pengampu, dengan profil dalam dua kali monitoring sebagaimana tertera pada gambar 1.

Gambar 1.  Penggunaan Media Pembelajaran Dosen di Lingkungan UII

 

Media pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh dosen pengampu adalah pembelajaran campuran (blended learning) antara tata muka di kelas dan media online yaitu sebanyak 53% di semester ganjil 2018/2019. Sementara yang sepenuhnya online baru 3%, dan selebihnya 44% sepenuhnya dengan media ruang kelas.  Capaian yang berbeda di semester ganjil 2019/2020 bahwa ada peningkatan sebesar 16% dari 53% menjadi 69% dosen menggunakan media pembelajaran campuran, yang berarti pemanfaatan teknologi informasi lebih tinggi dibandingkan semester yang sama satu tahun akademik sebelumnya, dengan total tingkat penggunaan media dalam jaringan sebanyak 72%.

Penelusuran secara lebih mendalam terkait pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran baik yang campuran maupun sepenuhnya online memberikan perbandingan hasil sebagaimana tertera pada gambar 2.

 

Pemanfaatan berbagai fasilitas dalam google classroom oleh dosen pengampu semester ganjil 2018/2019 secara berurut adalah untuk upload materi, pemberian tugas, responsi/quiz/ujian, unggah/unjuk karya, komunikasi dua arah, diskusi/forum daring, tutorial, dan terakhir wiki.  Pada semester ganjil 2019/2020 ada perubahan urutan dimana komunikasi dua arah naik ke urutan keempat.  Apabila diperhatikan kenaikan persentase komunikasi dua arah dengan menggunakan google classroom cukup tinggi, yaitu sebanyak 7% dari 39% menjadi 46%, demikian halnya dengan kenaikan pada pemanfaatan google classroomm untuk responsi/quiz/ujian juga naik sebanyak 5% dari 46% menjadi 51%.  Kenaikan ini terjadi pada aspek-aspek yang lebih menantang, dalam arti dosen tidak sekedar upload materi yang cenderung satu arah, melainkan orientasi dosen sudah meningkat pada aspek sinkron yaitu interaksi langsung dua arah antara dosen dan mahasiswa ataupun melalui tutorial dan juga diskusi melalui forum dalam jaringan.    Selain itu penurunan aspek cara asinkron dengan pemberian tugas yang diduga waktu evaluasi cenderung “luwes”, di semester ganjil 2019/2020 beralih pada kenaikan aspek responsi/quiz/ujian yang secara umum biasanya sudah berorientasi evaluasi secara komprehensif dan waktu yang relatif terbatas.

Hasil monitoring proses pembelajaran semester ganjil 2019/2020 membawa kesimpulan bahwa mayoritas dosen di lingkungan UII sudah familiar dan ada pergeseran orientasi pada peningkatan kualitas penggunaan teknologi informasi khususnya google classroom dalam mendukung proses pembelajaran.  Informasi ini diharapkan memperkuat alasan bahwa mutu proses pembelajaran tetap dapat dikendalikan dengan baik, terutama selama pemberlakuan media pembelajaran online mulai pekan keempat semester genap 2019/2020. (KR)

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam rangka studi banding, pada Selasa (28/8). Dipimpin Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas Psikologi, Anwar, S.Psi., M.Si. rombongan UMBY diterima Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam S.Si., M.Si. dan Kepala Bidang Audit Mutu Internal UII, Tito Yuwono, ST., M.Sc., di Gedung Rektorat UII.

Kariyam mengungkapkan, UII menyambut dengan senang dapat menerima kunjungan dari UMBY dan berharap dari studi banding yang dilakukan dapat terjadi pertukaran pikiran yang membawa manfaat bagi masing-masing insitusi.

Anwar menjelaskan bahwa maksud kedatangannya ke UII adalah untuk belajar tentang penjaminan mutu. UMBY benar benar ingin berbenah dalam bidang penjaminan mutu. “Kami yakin, penjaminan mutu di UII sudah mapan jadi kami berharap bisa banyak mendapatkan informasi dan ilmu untuk menerapkan penjaminan mutu secara lebih baik di kampus kami,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut Kariyam menuturkan bahwa UII siap berbagi pengalaman, ” Insya Allah kami siap berbagi pengalaman tentang Penjaminan Mutu yang kami terapkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Kariyam mengungkapkan bahwa UII saat ini menempati peringkat 29 secara nasional dan peringkat pertama di kalangan perguruan tinggi swasta berdasarkan hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi Non Vokasi Tahun 2018. Selain itu UII juga mendapatkan penghargaan sebagai perguruan tinggi yang penjaminan mutunya telah sesuai dengan peraturan pemerintah. (EF) Sumber: www.uii.ac.id

Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) menerima kunjungan dari delegasi Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) dalam rangka studi banding, pada Jumat (27/10). Rombongan dari POLINEMA diterima langsung oleh Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si., di Gedung GBPH Prabuningrat UII.

Kepala Pusat Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional (P3AI) POLINEMA, Siti Rohani, Ph.D. mengungkapkan keinginannya untuk belajar mengenai cara UII melakukan manajemen di bidang penjaminan mutu, khususnya di sektor akademik. “Sesungguhnya kami ingin belajar dari UII yang sudah memiliki pengalaman dalam aspek sistem penjaminan mutu,” tuturnya.

Sementara dalam paparan materinya, Kariyam menuturkan mengenai Standar Penjaminan Mutu di UII. Ia menjelaskan, di tahun 2016 UII memiliki standar baru yang disebut sebagai MERCY OF GOD”. MERCY OF GOD sendiri memiliki dua makna, pertama  yaitu sivitas akademika UII bekerja dan kuliah di UII sebagai bentuk ibadah. Yang kedua MERCY OF GOD sebagai akronim dari aspek-aspek yang menjadi standar mutu UII.

Selain itu turut memberikan materi Kepala Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII, Dr. Jaka Nugraha, M.Si serta Kepala Bidang PPSMA, Agung Nugroho Adi, ST., MT. “BPA telah memfasilitasi lebih dari 80 judul buku untuk diterbitkan dari akhir 2016 hingga oktober 2017,” tutur Jaka Nugraha.

Menurut Jaka Nugraha, hal ini merupakan bentuk nyata dari UII untuk mendorong peningkatan kualitas, khususnya para dosen yang telah memiliki draft tulisan untuk bisa diterbitkan. (MHH/RS) Sumber: uii.ac.id

Di tengah ketatnya persaingan global di antara institusi pendidikan tinggi, adanya sistem penjaminan mutu (SPM) memegang peranan penting dalam mendorong daya saing. SPM menjadi patokan sejauh mana universitas memperhatikan jaminan kualitas penyelenggaraan jasa pendidikan di lingkungannya. Tidak hanya itu, implementasi SPM juga membantu terwujudnya manajemen universitas yang terstandar dan akuntabel. Semua itu berujung pada kepuasan stakeholder pengguna jasa perguruan tinggi, yakni masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pimpinan universitas menyadari pentingnya SPM dan mendorong budaya penjaminan mutu di lingkungannya.

Seperti disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum, Ph.D ketika melakukan sesi sharing penjaminan mutu bersama dengan pimpinan dan dosen Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO). Sesi yang diadakan di kampus UNRIYO Maguwoharjo pada Rabu (7/9) itu merupakan kerjasama antara Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII dan UNRIYO.

Dikatakan Nandang Sutrisno, dalam membangun SPM di suatu institusi yang perlu diingat adalah proses. Ia menuturkan SPM harus diawali dengan kesadaran dari pimpinan universitas untuk selanjutnya dirumuskan bersama dengan pimpinan di lingkup fakultas maupun program studi.

“Di UII kami telah memulai SPM dengan dibentuknya Badan Kendali Mutu dan Pengembangan Pendidikan pada tahun 1999. Hampir 10 tahun kemudian, lembaga tersebut bertransformasi menjadi BPM yang mendorong penerapan ISO 9001:2008 di lingkungan UII”, terang Nandang didampingi Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si, M.Si.

Ditambahkan Nandang Sutrisno, SPM merupakan proses berkesinambungan yang terus disempurnakan seiring berjalannya waktu dan tantangan yang dihadapi. “Seperti di UII, pada 2016 mulai diperkenalkan standar baru yakni MERCY OF GOD yang merupakan pengejawantahan nilai-nilai internal UII ke dalam SPM”, ujarnya.

Ia juga berpesan bahwa dalam implementasi SPM wajar apabila ditemukan resistensi dari kalangan internal. Yang terpenting bagi pimpinan adalah memberi pemahaman bahwa SPM bukanlah sekedar rutinitas namun merupakan komponen penting yang harus dilaksanakan untuk menjamin manajemen universitas yang akuntabel.

Rektor UNRIYO, Prof. Dr. dr. Santoso, MS, Sp.Ok dalam sambutannya berterimakasih atas kerjasama dalam membangun SPM di antara UII dan kampusnya. Ia berharap kerjasama ini dapat terus dibangun sehingga UNRIYO dapat meningkatkan kualitas SPM di lingkungannya. (Sumber: www.uii.ac.id)

Sebanyak 5 orang utusan Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirpenjamu) Kemeristek Dikti melakukan monitoring dan evaluasi hibah program asuh menuju prodi unggul di Universitas Islam Indonesia pada Kamis (31/8). Kunjungan yang dipimpin oleh Octa Nugroho selaku Asessor monev hibah program asuh menuju prodi unggul dan diterima langsung oleh Rektor UII Nandang Sutrisno SH., M.Hum. LLM., Ph.D beserta jajaran pimpinan UII lainnya di Ruang Sidang VIP lantai 3 Gedung GBPH Prabuningrat.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM, M.Hum., Ph.D. menyampaikan ungkapan terimakasihnya atas kepercayaan menjadikan UII sebagai universitas terpilih untuk menyelenggarakan hibah program asuh menuju prodi unggul. Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa hibah ini merupakan program yang sangat bermanfaat.
Dalam hal ini UII sendiri telah melakukan Lokakarya ke perguruan tinggi mitra, menerima kunjungan Studi Banding dari perguruan tinggi mitra, dan menerima magang karyawan di BPM UII sebagai bentuk dari program hibah tersebut.

Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si turut menyampaikan laporannya terkait pelaksanaan hibah program asuh menuju prodi unggul. “Alhamdulillah semua rangkaian kegiatan dari hibah sudah kami laksanakan.”

Kariyam juga menjelaskan bahwa kesuksesan pelaksanaan hibah ini tidak lepas dari keikutsertaan para pimpinan UII yang konsisten mendampingi BPM dalam melakukan semua rangkaian kegiatan mulai dari lokakarya, studi banding, dan magang. “Dalam melaksanakan rangkaian kegiatan hibah ini pimpinan secara konsisten mendampingi baik sebagai pemateri maupun memberikan arahan“, ungkapnya.

Sedangkan Octa Nugroho sebagai salah satu tim monev Kemenristek DIKTI menyampaikan tujuannya ke UII adalah untuk mengetahui sejauh mana program asuh menuju prodi unggul telah dilaksanakan. “Hal ini penting guna pelaporan yang nantinya akan disampaikan kepada Menteri secara langsung”, imbuhnya.

Sementara itu, anggota tim monev lainnya Dr. Ishartiwi, M.Pd mengatakan monev kali ini juga bertujuan untuk menggali masukan-masukan dalam rangka perbaikan hibah program asuh ke depan. “Maraknya pertumbuhan perguruan tinggi yang belum terakreditasi patut menjadi perhatian kita untuk turut membantu perguruan tinggi tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikannya salah satunya dengan program hibah ini”, Ungkapnya.

Rangkaian pelaksanaan Hibah Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017 Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Lokakarya, Studi Banding, dan Magang telah selesai dilaksanakan. Lokakarya yang dilakukan di universitas mitra diantaranya Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta telah dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Studi Banding dan Magang yang dilaksanakan di Kampus Universitas Islam Indonesia pada tanggal 21 – 26 Agustus 2017. Kegiatan Magang tersebut difokuskan pada hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan dokumen Sistem Penjaminan Mutu dan dokumen Selft Assessment Report (SAR) dan borang akreditasi prodi.

Penutupan acara diisi dengan menyampaikan pesan, kesan, serta harapan selama kegiatan magang berlangsung. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Hibah Program Asuh, Kariyam, M.Si selaku Kepala BPM UII. Kariyam, M.Si. mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin antara UII dengan universitas mitra dan menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang berkenan serta berharap agar hubungan baik yang telah terjalin tidak hanya berhenti sampai program magang, namun tetap berhubungan ataupun saling bertukar pikiran maupun ide dimasa mendatang. “UII dengan universitas mitra adalah saling belajar dan bertukar ide maupun pikiran. Tidak hanya universitas mitra saja yang belajar dari UII, namun UII juga belajar kepada universitas mitra pada aspek atau bidang lainnya”, ungkapnya.

Sementara itu perwakilan Universitas Islam Sumatera Utara, Siti Rahmah Sibuea, M.Si selaku Kepala LPM UISU menyampaikan bahwa UISU mengapresiasi dan berterima kasih kepada UII yang telah memberi kesempatan menjadi mitra di program asuh ini. UISU akan memperkuat komitmen terhadap sistem penjaminan mutu dan apa saja yang didapatkan pada hibah program asuh ini. Siti Rahmah berharap agar hubungan baik terus terjalin, dan UII kedepan masih bisa menjadi mitra yang baik untuk sharing demi kemajuan mutu UISU.

Kesan dan pesan selanjutnya disampaikan oleh Ir. Andi Abdul Rahman Syafar, MP. selaku Kepala LPM UIM. Andi Abdul Rahman menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada UII yang telah menjadikan UIM sebagai salah satu universitas mitra dalam program hibah ini. Selain itu Andi Abdul Rahman juga menyampaikan harapannya agar UIM bisa menjadi universitas Islam yang besar di wilayah timur seperti halnya UII.

Kesan dan pesan terakhir disampaikan oleh Drs. Bambang Sugeng D., MM selaku Kepala Kantor Penjaminan Mutu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Bambang Sugeng menyampaikan terimakasih kepada UII yang telah menjadikan mitra pada program hibah asuh ini. Dengan berbagai ilmu yang didapat, UP45 akan berencana melakukan pembaruan struktur yang lengkap terlebih dahulu sebelum memulai tindakan yang lebih penting lainnya. Selain itu, Bambang Sugeng juga berharap agar UP45 dapat berkembang maju seperti UII. “Bahwa secara umur universitas sebenarnya UP45 tidak jauh berbeda dengan umur UII, semoga kami bisa menyusul UII, mohon bimbingan lebih lanjut dalam masalah SPMI oleh BPM UII”, tuturnya. (ASK)

Sebagai tindak lanjut dari Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017, Universitas Islam Indonesia (UII) telah selesai menerima kunjungan studi banding dari beberapa perguruan tinggi mitra. Beberapa universitas yang menjadi mitra UII, antara lain Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si selaku Wakil Rektor II UII menutup jalannya acara pada Selasa (22/8) di Ruang Sidang Utama Lt.4 Gedung GBPH Prabuningrat Rektorat UII.

Penutupan acara diisi dengan penyampaian pesan dan kesan dari para peserta selama mengikuti kegiatan studi banding ini. Salah seorang peserta, Ir. Andi Abdul Rahman Syafar, MP yang mewakili Universitas Islam Makasar menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada UII atas pelaksanaan program ini. Ia juga menyebutkan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan telah membuka wawasan para peserta untuk kemudian menyiapkan dan menyusun dokumen untuk reakreditasi selanjutnya.

Selanjutnya, Siti Rahmah Sibuea, M.Si selaku perwakilan dari Universitas Islam Sumatera Utara juga memberikan apresiasinya karena UII telah memilih UISU menjadi salah satu perguruan tinggi asuh dalam Program Studi Unggul 2017.

Selain itu, disampaikan juga oleh Syamsul Ma’arif ST, M.Eng selaku perwakilan dari Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bahwa program ini merupakan program yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa untuk belajar meningkatkan mutu pendidikan.

”Berdasarkan pengalaman yang pernah saya dapatkan, UII adalah perguruan tinggi yang sudah beberapa langkah lebih unggul bahkan dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia”. Ungkapnya

Lebih lanjut ia berharap agar UII bisa terus membimbing perguruan tinggi mitra untuk meningkatkan mutu pendidikannya dan meraih akreditasi yang lebih baik.

Disampaikan Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si bahwa program ini merupakan sebuah wadah untuk saling berbagi ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu pendidikan. Harapannya setiap institusi yang terlibat dalam acara studi banding bisa melahirkan lulusan-lulusan akademisi yang berkualitas kedepannya.

“Permintaan untuk memiliki lulusan berkualitas merupakan tuntutan yang tidak bisa dihindarkan, sehingga program studi banding ini merupakan tindakan yang relevan guna memenuhi permintaan tersebut”. Ungkapnya.

Ia juga berpesan agar acara studi banding tidak berhenti di sini. “Untuk terus bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan maka harus ada tindak lanjut lagi dari program ini, para peserta harus bisa saling mengisi dan bekerjasama untuk bisa mencapai reakreditasi yang baik”. ungkapnya

Senada Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si turut menyampaikan ungkapan terimakasih atas sinergi para peserta studi banding dalam melaksanakan program asuh menuju prodi unggul selama dua hari.

Ia juga menambahkan sebagai tindak lanjut dari program studi banding dan magang akan dilaksanakan uji coba dokumen untuk audit bagi para peserta magang di lingkungan BPM. “Dalam beberapa hari ke depan, kita masih memiliki satu aktivitas lagi yaitu para peserta magang akan diuji dokumen untuk keperluan audit”. pungkasnya. (EF) (Sumber: www.uii.ac.id)