Minggu kedua bulan November 2013 tepatnya tanggal 13 November 2013, BPM mendapat kunjungan dari dua perguruan tinggi dalam waktu yang bersamaan. Kedua institusi tersebut disa,but dengan hangat di ruang Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia. Kedua perguruan tinggi tersebut adalah Politeknik Negri Malang yang memang memfokuskan untuk studi banding tentang penjaminan mutu dan Universitas Batu Raja yang juga melaksanakan kunjungan studi bandi di unit di lingkungan Rektorat UII. Kedua rombongan diterima oleh Kepala BPM Ir. Faisol AM, MS, Kepala Bidang Pelatihan dan Kerjasama Dra. Sri Mulyati, M.Si dan Kepala Bidang Pengendali Sistem Mutu Ir. Pratikno Hidayat, M.Sc. Rombongan dari Poltek Negeri Malang yang dipimpin oleh Kepala Kantor Jaminan Mutu KJM Politeknik Negeri Semarang Ibu Ariani menyampaikan maksud kehadirannya ke BPM UII untuk saling bertukar wawasan tentang implementasi Penjaminan Mutu di UII, demikian halnya dengan perwakilan Unit Penjaminan Mutu Universitas Baturaja yang dihadiri oleh Ketua Penjaminan Mutu Universitas Batu Raja.

Dalam kesempatan tersebut Ir. Faisol AM, memaparkan uraian implementasi sistem penjaminan mutu di UII, mulai dari pembangunan komitmen manajemen puncak hingga perangkat-perangkat sistem yang digunakan. Di sela-sela pemaparan tersebut juga diselingi dengan sharing dan diskusi yang hangat dari seluruh peserta forum tersebut. Akhir dari pertemuan tersebut ditutup dengan penjajakan kerjasama di masa yang akan datang oleh ketiga belah pihak dalam memperkuat implementasi penjaminan mutu di masing-masing institusi pergurian tinggi.

Pembukaan AMI Rektorat Edy-GumboloKepercayaan dan kwalitas UII yang telah terbangun harus terus diijaga. Maka dari itu sudah menjadi kewajiban bagi UII untuk terus melakukan evaluasi yang kemudian hasilnya dijadikan bahan untuk inovasi. Salah satu cara yang rutin dilakukan adalah melalui Audit Mutu Internal (AMI) yang kali ini dilakukan bagi rektorat, direktorat, dan badan di lingkungan UII mulai tanggal 16-18 September 2013.

Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec menyampaikan, kegiatan AMI yang rutin dilakukan UII sesungguhnya bukan hanya memiliki makna agar UII siap berkompetisi, tetapi juga sebagai upaya untuk memperbaiki diri agar tetap menjadi pioner bagi perguruan tinggi lain. “Apa yang kita lakukan ini tidak lain mencoba untuk terus memperbaiki diri dan selalu mencoba untuk leading,” katanya ketika membuka acara AMI rektorat, direktorat, dan badan dilungkangan UII, di Ruang Sidang kampus terpadu UII, Senin (16/9).

Namun yang terpenting, ujar Prof. Edy, AMI adalah sebagai media pertanggungjawaban UII terhadap masyarakat dalam meneylenggarakan pendidikan. Bahkan harus dimaknai juga bukan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada divdalam direktorat tetapi untuk memotret supaya bisa memperbaiki diri. Sehingga ke depannya UII terus memiliki kualitas akademik, administrasi, dan tata kelola perguruan tinggi yang baik. “AMI ini sebagai bentuk akuntabilitas publik atas amanah yang diberikan publik  kepada kita,” jelasnya.

Sementara, Lead Auditor AMI Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc menjelaskan, untuk auditor yang bertugas pada AMI kali ini berjumlah 11 auditor. Semuanya akan mengaudit direktorat di lingkungan UII mulai hari ini hingga 18 september mendatang. Ia pun beerharap mengingat tanggal 19 sudah masuk penutupan proses aduiting, maka diharapkan kepada semua auditor dapat bekerja ekstra sehingga akan selesai pada jadwal yang telah ditentukan.  “Ada 11 auditor yang akan bertugas mulai hari ini hingga sebelum pentupan tanggal 19 nanti,” ungkap pria yang kini menjabat dekan FTI UII tersebut.

Seperti diketahui AMI UII sampai saati ini terus menuai apresiasi dan reputasi yang baik tidak hanya dari DIKTI namun juga dari perguruan tinggi lain. Oleh karena itu selain dilakukan di lingkungan rektorat, pada akhir Agustus 2013 UII juga telah mengadakan AMI bagi seluruh unit di lingkungan UII yang jumlahnya mencapai 207 unit. Harapannya, proses ini menjadi salah satu wujud komitmen UII dalam menjamin serta meningkatkan kualitas pendidikan, serta sebagai persiapan dalam menghadapi audit mutu eksternal. (Sumber : Humas UII)

2013.08.26. pembukaan ami Faisol-BachnasSebagai lembaga pendidikan yang menaruh perhatian besar pada penjaminan mutu, Universitas Islam Indonesia (UII) secara rutin mengadakan kegiatan audit mutu yang diselenggarakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Salah satu bentuk kegiatan ini adalah penyelenggaran Audit Mutu Internal (AMI) yang secara resmi dibuka pada Senin (26/8) di Gedung Prof. Dr. Sardjito, kampus terpadu UII. AMI merupakan audit internal terkait sistem penjaminan mutu di tingkat universitas, yang dilakukan sebagai persiapan awal audit eksternal.

Kepala BPM UII, Ir. Faisol AM, MS mengatakan Audit Mutu Internal akan diikuti oleh semua unit yang berada di bawah naungan UII termasuk di antaranya di tingkat fakultas, program studi, dan pengelola program. “Alhamdulillah, tahun ini sudah semua unit tercakup dalam AMI. Jumlahnya 207 unit, meningkat dari tahun sebelumnya”, ungkapnya. Untuk menjalankan audit tersebut, BPM UII menerjunkan 68 auditor internal yang telah mendapat pelatihan intensif sebelumnya. Ia berharap antara auditor dan auditee dapat terjalin sinergi dan kerjasama karena tanpa hal itu prinsip-prinsip audit yang ideal akan sulit terlaksana.

Sementara Wakil Rektor III UII Ir. Bachnas, M.Sc dalam kesempatannya menyampaikan Audit Mutu Internal adalah salah satu wujud komitmen UII dalam menjamin serta meningkatkan kualitas pendidikan. “Apapun temuan yang nanti diperoleh, sampaikan secara transparan sehingga segera ada evaluasi dan perbaikan menuju kinerja institusi yang lebih baik”, katanya.

Selain itu, Ir. Bachnas, M.Sc juga mengingatkan agar temuan segera ditindaklanjuti dengan action plan sehingga tidak hanya berhenti pada tahap konseptual saja. “Saya juga berharap ada perbaikan dalam implementasi audit mutu internal ini dari tahun sebelumnya melalui masukan positif dari para auditee”, pungkasnya. Seperti diketahui AMI UII terus menuai apresiasi dan reputasi yang baik tidak hanya dari DIKTI namun juga dari perguruan tinggi lain. (Sumber : Humas UII)

2013.07.24. pelatihan auditor internalSistem penjaminan mutu menjadi kebutuhan sekaligus tanggung jawab yang dipikul oleh setiap lembaga atau institusi. Terlebih bagi institusi pendidikan seperti perguruan tinggi (PT) yang sudah selayaknya menjadi pionir dalam hal ini. Sistem penjaminan mutu yang baik dinilai dapat mewujudkan good university governance. Untuk merealisasikannya, ketersediaan auditor profesional dari para dosen sebagai penilai dari sistem penjaminan mutu yang telah dijalankan perlu disiapkan.

“Mari kita mulai tanamkan mindset bahwa penjaminan mutu adalah kebutuhan mutlak dan tanggung jawab moral kita kepada publik dan para pengambil kebijakan”, ungkap Rektor UII – Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec di sela acara Pelatihan Auditor Internal UII yang diselenggarakan oleh Badan Penjaminan Mutu UII (BPM UII) pada Rabu (24/7) di kampus terpadu UII.

Pelatihan ini diikuti oleh 22 dosen yang berasal dari berbagai Prodi di lingkungan UII. Sementara bertindak sebagai pembicara dan fasilitator selama pelatihan adalah para auditor dari UII di antaranya Kepala BPM UII, Ir. Faisol AM, MS., Ir. Pratikno Hidayat, M.Sc., Ir. Hj. Budi Astuti, MT., dan Rina Mulyati, S.Psi, Msi.

Prof. Edy menyatakan meski UII telah menjalankan sistem penjaminan mutu yang baik dan bahkan mendapat pengakuan dari berbagai pihak namun masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Selanjutnya ia berpesan kepada para calon auditor agar nantinya dapat bekerja secara profesional setelah mengikuti pelatihan. “Audit bukan bertujuan mencari-cari kesalahan namun sebagai bahan evaluasi dan memperoleh pengetahuan guna terus memperbaiki diri”, tandasnya.

Berbagai materi yang diberikan selama pelatihan antara lain pengenalan sistem penjaminan mutu UII, perangkat pengelolaan dan materi audit, serta metode, teknik, dan evaluasi hasil audit. UII sendiri secara rutin melakukan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) di seluruh institusi yang bernaung di bawahnya. AMI salah satunya bertujuan memberikan kritik yang membangun (positive reinforcement) demi perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).

Sumber : Humas UII

Menjelang datangnya bulan Ramadhan BPM mendapat amanah sebagai narasumber dalam Workshop Audit Mutu Internal yang diselenggarakan oleh STIE “YPPI” Rembang. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 2 hari yakni tanggal 5 dan 6 Juli 2013 di STIE “YPPI” Rembang. BPM UII yang diwakili oleh Kepala BPM Ir. Faisol AM, MS dan Kepala Bidang Pengendali Sistem Mutu Ir. Pratikno Hidayat, M.Sc menyampaikan 5 materi tentang Audit Mutu Internal mulai dari bagaimana mengelola kegiatan AMI, menyusun perangkat instrumen AMI sampai dengan praktek pelaksanaan AMI.

Menurut Ir. Faisol AM, kegiatan yang diselenggarakan selama  dua hari tersebut merupakan tindak lanjut dari serangkaian kegiatan kerjasama penjaminan mutu yang telah terlaksana sebelumnya. Kerjasama yang telah terjalin antara BPM UII dan STIE “YPPI” Rembang merupakan bentuk kepedulian UII dalam membantu pengimplementasian Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi di Indonesia.

Dalam Workshop Audit Mutu Internal tersebut materi yang dipaparkan pada hari pertama oleh pihak narasumber dari BPM meliputi Kedudukan Audit Mutu Internal dalam Sistem Penjaminan Mutu Dikti maupun di UII, Pengelolaan Audit Mutu Internal dan Etika Auditor dan Prosedur AMI. Mengawali sesi pertama pada hari kedua materi yang disampaikan adalah tentang borang audit mutu internal dan metode dan teknik audit kemudian pada sesi siang dlianjutkan dengan praktek audit. Dalam sesi praktek audit tersebut, sebelumnya telah dikirimkan borang dan formulir-formulir yang dilengkapi terlebih dahulu kemudian ditunjuklah beberapa orang sebagai auditor dan sebagai auditee. Auditor mereview data yang telah dilengkapi tersebut serta menanyakan kelengkapan dan bukti dokumennya, sementara yang bertindak sebagai auditee menyiapkan jawaban dan dokumen buktinya. Diharapkan dari penyelenggaraan worksop AMI tersebut siklus implementasi Penjaminan Mutu di STIE “YPPI” Rembang dapat terjalin secara berkesinambungan dengan telah dilaksanakannya audit mutu internal sebagai sarana untuk menemukan peluang perbaikan.