Tag Archive for: spmi

Yogyakarta, 12 Juli 2025 – Dalam rangka memperkuat sistem penjaminan mutu di lingkungan perguruan tinggi, Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI) bagi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 11–12 Juli 2025.

Pelatihan diikuti oleh lima peserta dari unit Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran UMI Makassar dan difokuskan pada peningkatan pemahaman konseptual serta keterampilan teknis dalam menyusun dokumen inti SPMI dan instrumen AMI berbasis standar LAMPTKes Kedokteran. Kegiatan ini dikemas dalam format ceramah, diskusi interaktif, serta praktik langsung penyusunan dokumen, menjadikannya pelatihan yang aplikatif dan kontekstual.

Kepala BPM UII, Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen UII dalam mendukung budaya mutu berkelanjutan di lingkungan pendidikan tinggi.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat implementasi SPMI dan pelaksanaan audit mutu internal di UMI secara lebih sistematis dan sesuai standar nasional,” ujarnya.

Selain materi pelatihan yang komprehensif, peserta juga mendapatkan fasilitas lengkap berupa modul, template dokumen, seminar kit, dan sertifikat. Seluruh materi disusun agar dapat langsung diterapkan di lingkungan kerja masing-masing, memperkuat nilai kebermanfaatan pelatihan.

Antusiasme peserta tercermin dari testimoni yang disampaikan melalui form evaluasi kegiatan.

dr. Irmayanti, “Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan SPMI yg diberikan oleh BPM UII, Kami UPMFK UMI banyak mendapat ilmu baru & In syaa Allah akan sangat membantu kami utk memperbaiki dokumen SPMI & dokumen AMI kami mendatang, trm ksh BPM UII”

Suci Noviyanah, “Menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana membuat audit terasa happy”

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat teknis, tetapi juga mempererat kerja sama antar perguruan tinggi dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan. Dukungan kolaboratif seperti ini diharapkan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan tinggi yang semakin adaptif dan berkualitas

Akses materi, template, dan dokumentasi dapat diakses disini

Yogyakarta, 4 Juli 2024 – Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Belmawa Dikti) menyelenggarakan Seminar Pengelolaan Kurikulum OBE (Outcome-Based Education) dan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) Berorientasi Internasional tahun 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pendampingan Program Studi Untuk Memenuhi Standar Mutu Internasional Tahun 2024.

Seminar yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting ini diikuti oleh pimpinan 20 Program Studi dan Pimpinan Universitas serta Penjaminan Mutu dari 5 Perguruan Tinggi mitra UII. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang Kurikulum OBE dan SPMI yang berfokus pada standar internasional.

Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi momentum untuk kemajuan bersama Perguruan Tinggi Indonesia dan dapat membantu meningkatkan posisi Indonesia dipeta akademik global.

Sementara itu, Direktur Belmawa, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., menekankan pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan dalam pengelolaan Perguruan Tinggi. “Budaya Mutu Program Studi yang terus kita lakukan merupakan tanggung jawab dan komitmen kita bersama, termasuk pimpinan program studi yang mengarah kepada penjaminan mutu eksternal, terutama untuk level internasional,” tutur Prof. Sri Suning.

Materi yang dibahas pada Seminar ini adalah Kebijakan Pengembangan Program Studi Memenuhi Standar Mutu Internasional yang disampaikan oleh Subkoordinator Penjaminan Mutu Belmawa, Russy Arumsari, SE., M.M.SI. Kepemimpinan Perubahan dan Tantangan Perguruan Tinggi yang disampaikan oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.,.  SPMI Berorientasi Internasional yang disampaikan oleh Prof. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI,. Pengembangan dan Implementasi Konsep Sistem OBE yang disampaikan oleh Agung Nugroho Adi, S.T., M.T., dan Dr. R.M. Sisdarmanto Adinandra, S.T., M.Sc

Melalui seminar ini, diharapkan program studi peserta dapat saling bertukar pikiran, belajar bersama, dan memantapkan pengelolaan kurikulum OBE serta penjaminan mutu internasional. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi keberlangsungan program studi dan pengembangan keilmuan di Indonesia.

Seminar ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia menuju standar internasional, sekaligus mendorong daya saing lulusan dan reputasi program studi di kancah global.

SLEMAN—Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Indonesia mengadakan Induksi Sistem Penjaminan Mutu (SPMI) Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bagi bagi Pengendali Sistem Mutu Fakultas, Jurusan dan/Program Studi (PSMF- J/PS) Universitas Islam Indonesia pada 2 – 3 Desember 2022, di Griya Persada Convention Hotel & Resort Kaliurang, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh PSMF-J/PS periode 2018-2022 dan 2022-2026.

Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII, Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si. dalam sambutannya mengatakan agar semua unit di setiap program studi atau fakultas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. “Mari kita bersama mensupport prodi masing-masing untuk membantu penerapan sistem mutu yang nantinya bermanfaat dalam menunjang proses akreditasi baik untuk prodi maupun untuk universitas,” ucapnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan mulai tahun 2021 BPM sudah mengupayakan agar ada pengembangan potensi PSM dalam proses penjaminan mutu seperti pelatihan soft skill dan pengembangan diri.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si, mengatakan saat ini terdapat peralihan proses akreditasi dari BAN-PT ke LAM, sehingga UII perlu beradaptasi. “Alhamdulillah UII sudah mendapatkan kepercayaan yang tinggi di masyarakat serta lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, bahkan secara khusus dari Belmawa DIKTI dalam implementasi SPMI yang sudah baik, sehingga BPM UII dipercaya menjadi mitra Belmawa DIKTI untuk melaksanakan program pelatihan SPMI bagi beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia,” katanya

Selain itu ia juga mengungkapkan UII menjadi rujukan PT lain dalam implementasi akreditasi berbasis instrumen BAN-PT. “Kita sudah menjadi rujukan beberapa perguruan tinggi, tentunya tidak hanya sebatas kemasan ke luar itu bagus, tapi di dalam harus kita tunjukkan bahwa SPM yang kita lakukan di UII sudah menjadi budaya, bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pengelolaan pendidikan,” Ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut BPM menghadirkan narasumber sesuai dengan kompetensinya, yaitu Kariyam, S.Si., M.Si., membahas tentang SPMI untuk akreditasi; Umatul Khoiriyah, dr., M.Med.Ed., dan Vitarani Dwi Ananda Ningrum, Dr. apt., S.Si., M.Si., tentang LAM PTKes; Dr., Raden Teduh Dirgahayu, S.T., M.Sc.  tentang Akreditasi BAN-PT; Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph. D tentang LAM EMBA; dan Dr. Risdiyono ST, M. Eng yang mengupas tentang LAM Teknik.

Dalam rangka upaya peningkatan mutu program studi yang berkelanjutan melalui rekognisi internasional,Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi mengajak UII menjadi mitra dalam penyelenggaraan Program Bimbingan Teknis Penyiapan Program Studi untuk Akreditasi Internasional.

program ini sudah berlangsung sejak bulan Juli 2022 sampai dengan bulan November 2022, yang mana program ini melibatkan sebanyak 88 Prodi yang di bina.  Dalam rangkaian program hibah maka pada Kamis (3/11) dilakukan Pemantauan serta Evaluasi Program Hibah PPSAI yang di lakukan oleh Belmawa Dikti. Dalam kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si menyampaikan sambutan mengenai Program hibah Akreditasi Internasional ini sejalan dengan misi UII, yaitu rahmatan lil alamin yang dapat memberikan manfaat ke halayak. “Tujuan kita adalah mencetak cendekiawan dan calon pemimpin bangsa. Hal tersebut tidak hanya melalui proses pembelajaran, tapi juga dengan menuangkan kualitas pelaksana pendidikan yang sejalan dengan misi kita.” tutur Prof Jaka.

Beliau juga menambahkan harapan untuk program hibah ini dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien terutama untuk Program Studi yang di bina UII, “Kami dari universitas jelas memberikan dukungan pada program ini dan mudah-mudahan setelah dievaluasi dan disampaikan, masih on the track sesuai dengan tujuan besar program yang ditetapkan oleh Belmawa.” tutupnya.

Kemudian Delegasi Tim Monev Belmawa Dikti, Drs. Pepen Arifin, Ph.D memberikan sambutan, “Rupaya UII itu dipercaya untuk melaksanakan program ini, secara tidak langsung itu menunjukkan bahwa UII memiliki resources yang cukup, memiliki pengalaman yang mumpuni dalam memproses prodi di lingkup UII untuk meraih akreditasi internasional yang dapat dilihat dari indikator jumlah prodi yang terakreditasi Internasional sudah cukup banyak.”

Selain itu UII juga telah memberikan laporan kepada Belmawa terkait keaktifan prodi terakreditasi internasional, “Alhamdulillah rupanya jumlah prodi yang terlibat aktif dalam program ini jauh melebihi dari target yang sudah disarankan. Jadi sekali lagi Prof. Jaka hari ini selamat untuk UII Pak.” Drs. Pepen mengakhiri sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada UII khususnya pimpinan universitas yang telah melaksanakan program dengan baik. (L)

Selasa 6 September 2022 Universitas Islam Indonesia laksanakan Bimtek pendampingan SPMI tahap 2 tahun 2022. Ditahap ini tema sentral yang diambil adalah Sosialisasi Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Rektor Universitas Islam Indonesia dalam sambutannya mengajak kepada para peserta pimpinan Perguruan Tinggi Mitra untuk menjadikan penjaminan mutu sebagai kesadaran kolektif seluruh warga perguruan tinggi, bahwa untuk menuju perguruan tinggi yang bermutu dan unggul tentunya tidak bisa sendiri sendiri hanya dari sisi pimpinan saja, tetapi seluruh sivitas akademika harus terlibat bergabung bersama sama menuju cita-cita yang diharapkan yaitu perguruan tinggi yang berkualitas untuk mencerdaskan anak bangsa.

Bimtek ini merupakan kerjasama antara Universitas Islam Indonesia dengan Kemendikbudristek dimana Universitas Islam Indonesia menjadi Perguruan Tinggi Mitra  pelaksana bimtek.

Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd selaku Direktur Belmawa dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UII yang sudah bersedia menjadi Perguruan Tinggi Mitra Pelaksana bimtek pendampingan SPMI serta berharap para peserta dapat belajar bersama, maju bersama untuk menjadi Perguruan Tinggi yang bermutu dan unggul.

terima kasih kepada Pak Rektor UII dan jajarannya yang telah bersedia menjadi mitra belmawa didalam pelaksanaan bimtek ini kita sama sama menuju bagaimana mutu perguruan tinggi menjadi tujuan utama dan saya kira dengan seperti ini melibatkan banyak sekali perguruan tinggi kita bersama sama menuju bagaimana Indonesia unggul yang tentunya. Nantinya lulusan kita juga bisa mengisi dan juga berperan aktif di dalam pembangunan bangsa ini. Ibu dan bapak yang saya hormati jadi sesuai dengan program dari belmawa tahun ini memang agak berbeda, kita menggaet dengan menggandeng mitra sebagai pelaksana Perguruan Tinggi yang memang sudah memiliki kapabel.” ucap Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd dalam sambutannya.

Setelah menyampaikan sambutan Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd juga memberikan materi seputar Kebijakan Pemerintah tentang Program Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Beliau memberikan informasi terkait peraturan-peraturan terbaru penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Dilanjutkan pemateri kedua Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., beliau menyampaikan materi Peranan Pimpinan dalam Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi. 

Pada sesi siang menghadirkan dua orang narasumber yang memang ahli dibidangnya, yaitu Ibu Kariyam, S.Si., M.Si selaku tim ahli BPM yang menyampaikan materi Pengalaman UII dalam Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi, serta Ibu Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Si. selaku kaprodi penerap Sistem Penjaminan Mutu terbaik diprogram studi, yang pada kesempatan ini beliau memberikan materi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Program Studi: Manfaat dan Tantangan.    

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Nandang Sutrisno, SH., LL.M., M.Hum., Ph.D. yang juga Rektor pada periode 2017-2018, menjadi narasumber dalam Seminar Budaya Mutu Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Direktorat Penjaminan Mutu, Ditjen Belmawa di Ternate.

Seminar yang diadakan pada akhir Oktober 2018 di Ternate tersebut, diikuti oleh para pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan penyelenggara perguruan tunggi se-Maluku, Maluku Utara dan sekitarnya. Dalam kesempatan ini Nandang Sutrisno sharing best practice tentang membudayakan penjaminan mutu di UII.

Di hadapan peserta seminar, Nandang Sutrisno memaparkan perkembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di UII, mulai dari awal sampai perkembangan terakhir. UII sendiri telah mengembangkan standar dengan akronim MERCY OF GOD.

“MERCY OF GOD terdiri dari 10 standar dan dielaborasi dalam 99 cakupan standar. Standar utama dalam MERCY OF GOD yakni mencakup Managerial, Education, Research, Community, Dakwah Islamiyah, Output, Feedback, Governance, Outcome dan Kepuasan Stakeholder,” jelasnya.

Nandang Sutrisno juga menyampaikan akreditasi internasional yang berhasil diraih oleh Prodi-Prodi di UII, yakni Arsitek, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, dan Akuntansi serta Kimia. Disampaikan juga bahwa beberapa Prodi yang lain saat ini juga sedang berproses, termasuk untuk sertifikasi ke AUN QA.

Pada acara yang sukses digelar dengan panitia lokal Universitas Khairun Ternate ini, berbagai raihan prestasi UII mutakhir juga disampaikan Nandang Sutrisno. Ia menegaskan, kesemua raihan tersebut merupakan hasil upaya UII terus menerus dari waktu ke waktu.

Kata kuncinya menurut Nandang Sutrisno, keberhasilan UII adalah budaya mutu yang sudah dijalani secara konsisten terus menerus, berupaya meningkatkan mutu secara berkelanjutan (continous improvement).

”Apa yang kami lakukan sebagai wujud sumbangsih UII untuk perkembangan pendidikan tinggi di tanah air. Merupakan perwujudan dari visi UII yang rahmatan lil’alamin,” tandasnya. Sumber: uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menerima kunjungan dari perguruan tinggi dalam rangka studi banding. Bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito UII, Jum’at (28/9), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengunjungi UII dalam rangka studi banding tentang penjaminan mutu perguruan tinggi.

Delegasi UNJ yang berjumlah 24 orang, dipimpin oleh Dr. Riyadi, M.T., selaku Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) beserta Dr. Siti Nurjanah, S.E., M.Si., selaku Kepala Pusat Penjaminan Mutu (PPjM). Rombongan diterima langsung oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., didampingi Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dan Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII, Kariyam, S.Si., M.Si.

Dalam sambutannya Fathul Wahid mengungkapkan terima kasih kepada UNJ atas kunjungannya ke UII. Dengan kunjungan yang dilakukan, UII mendapat kawan baru untuk bergerak bersama. “Kami ingin kampus-kampus di Indonesia lainnya juga bisa bergerak maju bersama-sama”, ujarnya. Ia menjelaskan, BPM UII merupakan salah satu badan yang langsung di bawah Rektor, artinya koordinasi yang dilakukan langsung dengan Rektor.

Fathul menambahkan, ada tiga hal penting dalam penjaminan mutu. Pertama, membudayakan mutu. “Kalau mutu itu sudah membudaya berarti keberadaannya tidak ditanyakan lagi, namun sudah dianggap bagian dari keseharian. Tapi bila mutu dianggap menjadi beban, justru akan menjadi repot,” ujarnya.

Kedua, melakukan peningkatan mutu. Ketiga, komitmen dari pimpinan. “Bila ketiganya bisa berjalan dengan baik maka insya Allah siapapun kepala BPM atau LP3M nyaman hidupnya, karena pimpinan pun turut mendukung”, tutur Fathul Wahid.

Sementara disampaikan Riyadi, hal-hal yang didiskusikan nantinya akan disampaikan kepada pimpinan UNJ, dan akan menjadi bahan ataupun acuan untuk meningkatkan mutu kami bersama-sama. “Harapan dengan kedatangan kami kesini, ingin sama-sama belajar meningkatkan mutu. Saya melihat beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta sudah begitu maju, walaupun kami di pusat, kami juga ingin melihat perkembangan di daerah yang sekiranya bisa membawa kami bersama-sama,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kariyam menyampaikan pada dasarnya BPM UII hanya mengikuti dari Permenristekdikti No. 62 tahun 2016. Kemudian apa yang dilakukan juga tidak terlepas dari yang namanya PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan).

“Pada tahun 2016, UII membuat standar penjaminan mutu sendiri atas dasar seringnya pergantian peraturan penjaminan mutu, dengan sebuah akronim MERCY OF GOD (Management of Organization, Educatoin, Research, Community Services, Yield of Services, Output, Facilities, Governence, Outcome & Corporation, dan Da’wah Islamiyah),” ungkapnya.

Diskusi ditutup dengan pertukaran cinderamata. Usai diskusi, rombongan UNJ berkesempatan berkunjung ke museum UII dan candi kimpulan yang berlokasi di Gedung Moh. Hatta. Rombongan dari UNJ tampak antusias mengikuti tour tersebut. (MDP/RS) Sumber: uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam rangka studi banding, pada Selasa (28/8). Dipimpin Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas Psikologi, Anwar, S.Psi., M.Si. rombongan UMBY diterima Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam S.Si., M.Si. dan Kepala Bidang Audit Mutu Internal UII, Tito Yuwono, ST., M.Sc., di Gedung Rektorat UII.

Kariyam mengungkapkan, UII menyambut dengan senang dapat menerima kunjungan dari UMBY dan berharap dari studi banding yang dilakukan dapat terjadi pertukaran pikiran yang membawa manfaat bagi masing-masing insitusi.

Anwar menjelaskan bahwa maksud kedatangannya ke UII adalah untuk belajar tentang penjaminan mutu. UMBY benar benar ingin berbenah dalam bidang penjaminan mutu. “Kami yakin, penjaminan mutu di UII sudah mapan jadi kami berharap bisa banyak mendapatkan informasi dan ilmu untuk menerapkan penjaminan mutu secara lebih baik di kampus kami,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut Kariyam menuturkan bahwa UII siap berbagi pengalaman, ” Insya Allah kami siap berbagi pengalaman tentang Penjaminan Mutu yang kami terapkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Kariyam mengungkapkan bahwa UII saat ini menempati peringkat 29 secara nasional dan peringkat pertama di kalangan perguruan tinggi swasta berdasarkan hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi Non Vokasi Tahun 2018. Selain itu UII juga mendapatkan penghargaan sebagai perguruan tinggi yang penjaminan mutunya telah sesuai dengan peraturan pemerintah. (EF) Sumber: www.uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) memperoleh apresiasi dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti berkenaan dengan penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Penghargaan berupa plakat dan sertifikat diserahkan oleh Direktur Penjaminan Mutu, Prof. Aris Junaidi kepada Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-23, di Pekanbaru, Sabtu (10/8).

Sebelumnya, sebanyak 16 perguruan tinggi masuk dalam nominasi dan dilakukan visitasi. Namun dalam rapat pleno Tim Pengembang SPMI memutuskan hanya ada 10 penerima apresiasi sesuai dengan bentuk perguruan tinggi yaitu; 4 Universitas, 3 Politeknik, 1 Sekolah Tinggi, dan 2 Akademi.

Penghargaan ini diberikan secara selektif kepada perguruan tinggi bukan PTN-BH dan terakreditasi peringkat A atau B yang telah mengisi instrumen pemetaan SPMI online tahun 2018, penerima apresiasi telah divisitasi dan diverifikasi kelengkapan dokumen SPMI, serta direview kesesuaian penerapannya oleh tim Pengembang SPMI. Apresiasi diberikan sebagai upaya Kemenristekdikti memotivasi dan mendorong tumbuhnya budaya mutu di perguruan tinggi.

Disampaikan Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. setelah visitasi untuk validasi apa yang telah diisikan dibandingkan dengan apa yang ada dilapangan, UII masuk bersama tiga perguruan tinggi lainnya. Empat perguruan tinggi inilah yang mendapatkan apresiasi dari Kemenristekdikti.

“Mudah-mudahan hal ini memicu UII untuk dapat lebih baik lagi dalam melakukan Penjaminan Mutu Internal. Pada ujungnya adalah proses yang terstandar dan alumni yang lebih berkualitas,” ungkap Rektor ketika berbincang di ruang kerjanya pada Selasa (14/8).

Fathul Wahid menuturkan, UII termasuk pioneer dimana sejak tahun 1999 Penjaminan Mutu Internal telah diterapkan. Dalam dua tahun terakhir, UII juga membina beberapa mitra dalam hal Penjaminan Mutu Internal. “Mudah-mudahan menjadi indikator bahwa kita dipercaya oleh pemerintah dan publik untuk memberikan sesuatu dan berbagi pengalaman,” ujarnya. Sumber: www.uii.ac.id

Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) menerima kunjungan dari delegasi Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) dalam rangka studi banding, pada Jumat (27/10). Rombongan dari POLINEMA diterima langsung oleh Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si., di Gedung GBPH Prabuningrat UII.

Kepala Pusat Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional (P3AI) POLINEMA, Siti Rohani, Ph.D. mengungkapkan keinginannya untuk belajar mengenai cara UII melakukan manajemen di bidang penjaminan mutu, khususnya di sektor akademik. “Sesungguhnya kami ingin belajar dari UII yang sudah memiliki pengalaman dalam aspek sistem penjaminan mutu,” tuturnya.

Sementara dalam paparan materinya, Kariyam menuturkan mengenai Standar Penjaminan Mutu di UII. Ia menjelaskan, di tahun 2016 UII memiliki standar baru yang disebut sebagai MERCY OF GOD”. MERCY OF GOD sendiri memiliki dua makna, pertama  yaitu sivitas akademika UII bekerja dan kuliah di UII sebagai bentuk ibadah. Yang kedua MERCY OF GOD sebagai akronim dari aspek-aspek yang menjadi standar mutu UII.

Selain itu turut memberikan materi Kepala Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII, Dr. Jaka Nugraha, M.Si serta Kepala Bidang PPSMA, Agung Nugroho Adi, ST., MT. “BPA telah memfasilitasi lebih dari 80 judul buku untuk diterbitkan dari akhir 2016 hingga oktober 2017,” tutur Jaka Nugraha.

Menurut Jaka Nugraha, hal ini merupakan bentuk nyata dari UII untuk mendorong peningkatan kualitas, khususnya para dosen yang telah memiliki draft tulisan untuk bisa diterbitkan. (MHH/RS) Sumber: uii.ac.id