SLEMAN—Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Indonesia mengadakan Induksi Sistem Penjaminan Mutu (SPMI) Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bagi bagi Pengendali Sistem Mutu Fakultas, Jurusan dan/Program Studi (PSMF- J/PS) Universitas Islam Indonesia pada 2 – 3 Desember 2022, di Griya Persada Convention Hotel & Resort Kaliurang, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh PSMF-J/PS periode 2018-2022 dan 2022-2026.

Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII, Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si. dalam sambutannya mengatakan agar semua unit di setiap program studi atau fakultas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. “Mari kita bersama mensupport prodi masing-masing untuk membantu penerapan sistem mutu yang nantinya bermanfaat dalam menunjang proses akreditasi baik untuk prodi maupun untuk universitas,” ucapnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan mulai tahun 2021 BPM sudah mengupayakan agar ada pengembangan potensi PSM dalam proses penjaminan mutu seperti pelatihan soft skill dan pengembangan diri.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si, mengatakan saat ini terdapat peralihan proses akreditasi dari BAN-PT ke LAM, sehingga UII perlu beradaptasi. “Alhamdulillah UII sudah mendapatkan kepercayaan yang tinggi di masyarakat serta lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, bahkan secara khusus dari Belmawa DIKTI dalam implementasi SPMI yang sudah baik, sehingga BPM UII dipercaya menjadi mitra Belmawa DIKTI untuk melaksanakan program pelatihan SPMI bagi beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia,” katanya

Selain itu ia juga mengungkapkan UII menjadi rujukan PT lain dalam implementasi akreditasi berbasis instrumen BAN-PT. “Kita sudah menjadi rujukan beberapa perguruan tinggi, tentunya tidak hanya sebatas kemasan ke luar itu bagus, tapi di dalam harus kita tunjukkan bahwa SPM yang kita lakukan di UII sudah menjadi budaya, bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pengelolaan pendidikan,” Ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut BPM menghadirkan narasumber sesuai dengan kompetensinya, yaitu Kariyam, S.Si., M.Si., membahas tentang SPMI untuk akreditasi; Umatul Khoiriyah, dr., M.Med.Ed., dan Vitarani Dwi Ananda Ningrum, Dr. apt., S.Si., M.Si., tentang LAM PTKes; Dr., Raden Teduh Dirgahayu, S.T., M.Sc.  tentang Akreditasi BAN-PT; Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph. D tentang LAM EMBA; dan Dr. Risdiyono ST, M. Eng yang mengupas tentang LAM Teknik.

Dalam rangka upaya peningkatan mutu program studi yang berkelanjutan melalui rekognisi internasional,Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi mengajak UII menjadi mitra dalam penyelenggaraan Program Bimbingan Teknis Penyiapan Program Studi untuk Akreditasi Internasional.

program ini sudah berlangsung sejak bulan Juli 2022 sampai dengan bulan November 2022, yang mana program ini melibatkan sebanyak 88 Prodi yang di bina.  Dalam rangkaian program hibah maka pada Kamis (3/11) dilakukan Pemantauan serta Evaluasi Program Hibah PPSAI yang di lakukan oleh Belmawa Dikti. Dalam kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si menyampaikan sambutan mengenai Program hibah Akreditasi Internasional ini sejalan dengan misi UII, yaitu rahmatan lil alamin yang dapat memberikan manfaat ke halayak. “Tujuan kita adalah mencetak cendekiawan dan calon pemimpin bangsa. Hal tersebut tidak hanya melalui proses pembelajaran, tapi juga dengan menuangkan kualitas pelaksana pendidikan yang sejalan dengan misi kita.” tutur Prof Jaka.

Beliau juga menambahkan harapan untuk program hibah ini dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien terutama untuk Program Studi yang di bina UII, “Kami dari universitas jelas memberikan dukungan pada program ini dan mudah-mudahan setelah dievaluasi dan disampaikan, masih on the track sesuai dengan tujuan besar program yang ditetapkan oleh Belmawa.” tutupnya.

Kemudian Delegasi Tim Monev Belmawa Dikti, Drs. Pepen Arifin, Ph.D memberikan sambutan, “Rupaya UII itu dipercaya untuk melaksanakan program ini, secara tidak langsung itu menunjukkan bahwa UII memiliki resources yang cukup, memiliki pengalaman yang mumpuni dalam memproses prodi di lingkup UII untuk meraih akreditasi internasional yang dapat dilihat dari indikator jumlah prodi yang terakreditasi Internasional sudah cukup banyak.”

Selain itu UII juga telah memberikan laporan kepada Belmawa terkait keaktifan prodi terakreditasi internasional, “Alhamdulillah rupanya jumlah prodi yang terlibat aktif dalam program ini jauh melebihi dari target yang sudah disarankan. Jadi sekali lagi Prof. Jaka hari ini selamat untuk UII Pak.” Drs. Pepen mengakhiri sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada UII khususnya pimpinan universitas yang telah melaksanakan program dengan baik. (L)

Senin, 19 September 2022 Universitas Islam Indonesia selenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) SPM Universitas terkait Hasil Audit Mutu Internal (AMI) periode tahun akademik 2021/2022.
UII konsisten melaksanakan siklus kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UII yang terdiri atas PPEPP yaitu Penetapan Standar UII, Pelaksanaan Standar UII, Evaluasi Pelaksanaan Standar UII, Pengendalian Pelaksanaan Standar UII, dan Peningkatan Standar UII, dimana AMI berada pada siklus “E” Evaluasi Pelaksanaan Standar, dan RTM berada pada bagian “P” Pengendalian.

Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, selaku pemimpin rapat menyampaikan 7 materi dalam RTM ini. Pertama, terkait dengan hasil AMI, kedua evaluasi umpan balik, ketiga hasil evaluasi kinerja, pencapaian sasaran dan standar mutu, keempat penanganan atau status tindakan pencegahan dan perbaikan, kelima tindak lanjut RTM tahun lalu, keenam perubahan yang dapat mempengaruhi SPM, dan ketujuh rekomendasi untuk peningkatan perbaikan.
Beliau berharap bahwa hasil AMI yang dibahas dalam RTM akan menjadi potret mutakhir kondisi kampus dan menjadi basis yang menguatkan yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan rapat kerja universitas yang akan segera dilaksanakan.

Selasa 6 September 2022 Universitas Islam Indonesia laksanakan Bimtek pendampingan SPMI tahap 2 tahun 2022. Ditahap ini tema sentral yang diambil adalah Sosialisasi Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Rektor Universitas Islam Indonesia dalam sambutannya mengajak kepada para peserta pimpinan Perguruan Tinggi Mitra untuk menjadikan penjaminan mutu sebagai kesadaran kolektif seluruh warga perguruan tinggi, bahwa untuk menuju perguruan tinggi yang bermutu dan unggul tentunya tidak bisa sendiri sendiri hanya dari sisi pimpinan saja, tetapi seluruh sivitas akademika harus terlibat bergabung bersama sama menuju cita-cita yang diharapkan yaitu perguruan tinggi yang berkualitas untuk mencerdaskan anak bangsa.

Bimtek ini merupakan kerjasama antara Universitas Islam Indonesia dengan Kemendikbudristek dimana Universitas Islam Indonesia menjadi Perguruan Tinggi Mitra  pelaksana bimtek.

Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd selaku Direktur Belmawa dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UII yang sudah bersedia menjadi Perguruan Tinggi Mitra Pelaksana bimtek pendampingan SPMI serta berharap para peserta dapat belajar bersama, maju bersama untuk menjadi Perguruan Tinggi yang bermutu dan unggul.

terima kasih kepada Pak Rektor UII dan jajarannya yang telah bersedia menjadi mitra belmawa didalam pelaksanaan bimtek ini kita sama sama menuju bagaimana mutu perguruan tinggi menjadi tujuan utama dan saya kira dengan seperti ini melibatkan banyak sekali perguruan tinggi kita bersama sama menuju bagaimana Indonesia unggul yang tentunya. Nantinya lulusan kita juga bisa mengisi dan juga berperan aktif di dalam pembangunan bangsa ini. Ibu dan bapak yang saya hormati jadi sesuai dengan program dari belmawa tahun ini memang agak berbeda, kita menggaet dengan menggandeng mitra sebagai pelaksana Perguruan Tinggi yang memang sudah memiliki kapabel.” ucap Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd dalam sambutannya.

Setelah menyampaikan sambutan Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd juga memberikan materi seputar Kebijakan Pemerintah tentang Program Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Beliau memberikan informasi terkait peraturan-peraturan terbaru penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Dilanjutkan pemateri kedua Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., beliau menyampaikan materi Peranan Pimpinan dalam Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi. 

Pada sesi siang menghadirkan dua orang narasumber yang memang ahli dibidangnya, yaitu Ibu Kariyam, S.Si., M.Si selaku tim ahli BPM yang menyampaikan materi Pengalaman UII dalam Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi, serta Ibu Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Si. selaku kaprodi penerap Sistem Penjaminan Mutu terbaik diprogram studi, yang pada kesempatan ini beliau memberikan materi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Program Studi: Manfaat dan Tantangan.    

oleh: Kariyam, S.Si., M.Si

 

Akreditasi Program Studi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi berdasarkan kriteria yang mengacu pada lembaga resmi akreditasi di tingkat nasional maupun internasional.

Tujuan akreditasi adalah menjamin mutu Program Studi secara eksternal baik di bidang akademik maupun nonakademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.

Salah satu materi yang dipersyaratkan dalam pengajuan akreditasi nasional adalah penjelasan tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Perguruan Tinggi. Mutu Pendidikan Tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan standar pendidikan yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. SPMI diimplementasikan pada semua bidang kegiatan perguruan tinggi, yaitu bidang akademik, meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat; dan nonakademik, antara lain sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana. Adapaun bidang utama yang sering pula dipersyaratkan pada beberapa rujukan kriteria akreditasi internasional adalah standar bidang pendidikan dan sumber daya. Berkaitan dengan pentingnya proses aktivitas SPMI untuk meraih akreditasi unggul di tingkat nasional dan menuju akreditasi internasional, maka perlu dirumuskan bidang standar yang komprehensif, mudah diterapkan, dan membahagiakan pelakunya,  dan dapat berlaku untuk semua jenis Perguruan Tinggi.

Sivitas akademika UII berkomitmen untuk turut berkontribusi terhadap pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi. Berkaitan dengan hal ini, maka Kariyam (Kepala Pelayan Mutu UII periode 2014-2021) yang menginisiasi Standar UII MERCY OF GOD, kembali memberikan suatu gagasan bidang standar SPMI Perguruan Tinggi sebagaimana tertera pada tabel 1. Enam bidang standar SPM dengan akronim HEROIC ini diharapkan dapat diadopsi oleh berbagai tipe Perguruan Tinggi. Standar HEROIC tersebut telah termuat juga dalam standar UII MERCY OF GOD. Semoga gagasan sederhana ini dapat memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi pegiat mutu di bidang pendidikan.

Tabel 1. Standar SPMI “HEROIC” Perguruan Tinggi

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi Perguruan Tinggi Mitra Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi RI sebagai pelaksana Program Bimbingan Teknis Penyiapan Program Studi untuk Akreditasi Internasional periode tahun 2022. Kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) tahap 1 dan 2 dilaksanakan pada tanggal 4-5 Agustus 2022 di Hotel Eastparc Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan secara bauran ini diikuti sebanyak 98 program studi dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia.

Membuka acara, Koordinator Penjaminan Mutu Direktorat Belmawa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi RI, Dra. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd. menuturkan, UII yang telah mendapat pengakuan dari berbagai lembaga akreditasi internasional tentunya memiliki pengalaman.

”Pengalaman UII ini harapannya bisa ditularkan ke perguruan-perguruan tinggi yang saat ini sedang mempersiapkan prodinya menuju akreditasi internasional,” harapnya dalam sambutan sekaligus membuka acara yang disampaikan secara daring melalui zoom meeting itu.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menyatakan bahwa akreditasi internasional pada dasarnya berkaitan dengan penjaminan mutu. “Saya pe

rcaya, ada satu ikatan besar yang bisa kita ambil bersama, apapun program studinya, apapun lembaga akreditasinya, ujungnya adalah penjaminan mutu,” tuturnya.

Disampaikan Prof. Fathul Wahid, penjaminan mutu tidak dapat dilepaskan dari proses harian, bukan karena bagian dari proses akreditasi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) atau LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri). Namun hal ini menurutnya perlu dibingkai sebagai kesadaran warga kampus untuk memastikan bahwa setiap proses betul-betul telah sesuai dengan standar yang kita sepakati, yang dicita-citakan.

Sehingga penjaminan mutu, lanjut Prof. Fathul Wahid, seharusnya menghasilkan apa yang biasa kita sebut di UII sebagai budaya mutu. Meskipun tidak diauditpun bukan berarti serta merta mengabaikan kualitas dalam banyak proses.

“Kalau kesadaran atau budaya mutu itu muncul, mahasiswa akan terjamin kualitas pembelajarannya, Ibu Bapak dekan maupun Ibu Bapak kaprodi tidak perlu setiap saat mengingatkan,” jelas Prof. Fathul Wahid.

“Karena budaya itu siafatnya intrinsik, dan ketika itu intrinsik maka tidak perlu lagi ada aturan-aturan yang sangat mengikat diikuti dengan kontrol yang luar biasa ketat,” imbuh Prof. Fathul Wahid.

Lebih lanjut ia berharap melalui kegiatan bimbingan teknis dapat mengumpulkan energi positif, saling belajar dan memunculkan semangat baru untuk menghasilkan budaya mutu kolektif.

Hari pertama penyelenggaran Bimtek Penyiapan Program Studi Akreditasi Internasional, pemaparan materi disampaikan oleh tiga narasumber dari UII. Materi pertama tentang Mengelola Perubahan disampaikan oleh Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D.

Berikutnya narasumber kedua yang merupakan pakar penjaminan mutu UII, Ibu Kariyam, S.Si., M.Si menyampaikan materi tentang Dokumen SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) untuk akreditasi Internasional. Materi ketiga Implementasi Outcome Based Education dijelaskan oleh Berlian Kushari, S.T., M.Eng., dosen UII sekaligus sebagai Sekjend IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education).

Hari kedua menghadirkan narasumber dari Belmawa Ibu Dra. Rahayu Retno Sunarni. M.Pd, selaku koordinator penjaminan mutu Direktorat Belmawa dan Bapak Drs. Pepen Arifin, Ph.D, serta Bapak Agung Nugroho Adi, S.T., M.T, Direktur Direktorat Pengembangan Akademik UII.

Sesi diskusi menjadi sesi yang sangat menarik karena menghadirkan fasilitator yang memang berpengalaman dibidangnya, dari rumpun ilmu Arsitek dosen UII sekaligus ketua APTARI, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., rumpun ilmu sains Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., rumpun ilmu teknik Risdiyono, S.T., M.Eng., Ph.D, rumpun ilmu sosial Agus Triyanta, Drs. MA, MH, Ph.D., dll.

Kegiatan Bimtek ini mendapatkan apresiasi positif dari peserta perwakilan Perguruan Tinggi Mitra dan dirasa sangat bermanfaat bagi pengembangan Prodi menuju akreditasi internasional maupun proses penjaminan mutunya sendiri.

Rapat Tinjauan Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Universitas (RTM SPMU) dilaksanakan secara daring pada tanggal 13 April 2022 melalui media Zoom Meeting. RTM SPMU disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. dengan membawakan 7 materi meliputi hasil Monitoring & Evaluasi Pembelajaran, hasil evaluasi kinerja khusus terkait akreditasi, evaluasi umpan balik pemangku kepentingan, status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan, tindak lanjut RTM SPMU Monev 2020, perubahan yang mempengaruhi SPM dan juga materi terkait rekomendasi untuk peningkatan perbaikan. RTM SPMU kali ini dihadiri oleh jajaran Rektor dan Wakil Rektor, jajaran Manajemen Fakultas yang terdiri atas Dekan dan Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, serta para Pengendali Sistem Mutu di tingkat Fakultas dan Program Studi.

Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., selaku Kepala BPM dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh participant atas selesainya proses Monev semester ganjil 2021/2022 yang dalam artian semua unit telah berhasil untuk dapat mengumpulkan data, yang dalam hal ini Tim BPM menggunakan dua moda yaitu UIIMonev dan Google Form. Kedepannya sistem monev ini akan terus berlangsung dan sampai berhasil didapatkan alat bantu yang dapat mempemudah proses monev tersebut.

Selanjutnya pemaparan hasil Monev disampaikan oleh Rektor Universitas islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., “Monev ini merupakan ritual yang dilakukan setiap semester. Yang mana kegiatan monev ini memiliki maksud dan tujuan yang sangat penting karena dengannya kita dapat melihat perubahan dan kemajuan yang ada di lingkungan Universitas Islam Indonesa. Melalui monev sangat memungkinkan adanya temuan lubang-lubang atau kekurangan yang nantinya dapat kita perbaiki dan kita tambal pada semester berikutnya.” ujar beliau diawal pemaparan.

 

Hasil evaluasi dosen dalam PBM menunjukkan bahwa implementasi metode pembelajaran yang diterapkan, ceramah masih menjadi metode dominan yang selama ini diimplementasikan dilapangan. Persentasenya sejumlah 88% atau 832 dari total 941 mata kuliah yang ada di Universitas Islam Indonesia. Namun hal yang paling menggembirakan ialah temuan terkait banyaknya variasi metode pembelajaran yang sudah diimplementasikan di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Secara umum metode pembelajaran yang diterapkan tidak banyak berubah dari periode sebelumnya.

 

Profil aktivitas pembelajaran daring, pembelajaran ini didominasi oleh aktivitas tatap muka daring dengan persentase 88% dari jumlah responden. Pada perbandingan 2 periode monev profil aktivitas pembelajaran daring ini mengalami kenaikan sebesar 3% dan pada aktivitas daring asinkron kolaboratif. Pembelajaran daring ini didominasi oleh teknik penilaian tes/ujian tertulis dengan persentase sebesar 90% dengan mekanisme assessment CPMK secara sinkron (full ditunggu saat ujian) dengan kamera terbuka.

Untuk hasil evaluasi prodi, dalam hal metode & implementasi pengukuran CPL ada kenaikan jumlah prodi yang mengimplementasikan pengukuran CPL. Kenaikan ini sebesar 25% dari 3 periode monev sebelumnya. Selain itu ditemukan adanya metode pengukuran CPL yang sangat bervariasi sesuai dengan keunikan yang dimiliki oleh masing-masing prodi. Dalam hal penyusunan dokumen pengukuran CPL, ditemukan praktik baik yang patut patut diapresiasi yaitu dari program Studi Perbankan & Keuangan dan Program Sarjana Teknik Mesin yang telah membuat dan menyelesaikan pedoman pembelajaran dan pengukuran capaian pembelajaran. Kedepannya diharapkan praktik baik ini dapat ditiru dan dilakukan oleh program studi ataupun program sarjana lainnya. Sehingga kedepannya akan dapat dengan mudah menggunakan guidelines untuk membuat setiap program studi lebih terstruktur dan juga mempermudah dalam menjalankan pembelajarannya.

 

Yogyakarta (18/12) – Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM-UII)  menyelenggarakan sebuah rangkaian acara workshop bagi para Pengendali Sistem Mutu Fakultas (PSMF) dan Pengendali Sistem Mutu Jurusan/Progam Studi (PSM JPS) di Lingkungan Universitas Islam Indonesia dengan tema Workshop Penyusunan Dokumen Prosedur Mutu Pendidikan Jarak Jauh (PM PJJ) di Universitas Islam Indonesia yang kali ini dan dibawakan oleh Ibu  Dr. Dewi Juliah Ratnaningsih, S.Si., M.Si. yang merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka. Dan beliau sudah mengabdi di Universitas Terbuka sejak tahun 1999.

Workshop ini dilaksanakan secara daring melalui media zoom meeting pada tanggal 18 Desember 2021, yang dimulai Pada pukul 08.30 – 12.00 WIB dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang terdiri dari para PSMF dan PSM JPS UII serta tim BPM-UII. Peserta sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara setalah narasumber selesai menyampaikan materinya, para PSMF dan PSM JPS UII sangat aktif bertanya kepada narasumber.

Ibu Dewi membuka workshop ini dengan menyampaikan outline kegiatan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat rambu-rambu dalam penyususan Dokumen Manual Mutu SPMI-PT dengan pedoman dan acuan dari tiga referensi pokok yaitu dari  Ketentuan yang ada dalam Panduan SPMI Kemenristek Dirjen Belmawa-Direktorat Penjaminan Mutu tahun 2018, Acuan utama SN Dikti dan SN PT, serta Kebijakan atau aturan atau ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi. Beliau juga menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan penyusunan manual mutu PJJ, diantaranya yaitu harus mencermati kebijakan atau peraturan terkait PJJ, mencari tahu bagaimana SPMI PJJ berdasakan ketentuan yang sudah ada, mengetahui pengertian, tujuan dan fungsi Manual Mutu PJJ, mengerti Komponen-komponen yang harus ada dalam Manual Mutu PJJ dan juga bagaimana tahapan dalam Manual Mutu PJJ itu sendiri.

 

Yogyakarta (27-28/11) – Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM-UII)  kembali menyelenggarakan sebuah rangkaian pelatihan bagi para Pengendali Sistem Mutu Fakultas (PSMF) dan Pengendali Sistem Mutu Jurusan/Progam Studi (PSM JPS) di Lingkungan Universitas Islam Indonesia dengan tema Leadership sebagai fokus utama sasarannya. Capacity Building kali ini dan dibawakan oleh Ibu Fauziah Zulfitri, S.Psi., LCPC., ACC. yang merupakan CEO dan founder dari Insight Indonesia.

Pelatihan ini dilakukan secara luring di Hyatt Hotel Regency Yogyakarta pada tanggal 27-28 November 2021, yang dimulai Pada pukul 08.00 – 17.00 WIB dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari para PSMF dan PSM JPS UII serta team BPM-UII sendiri.

Dalam sambutannya Ibu Rina mulyati selaku Kepala BPM menyampaikan tujuan dari adanya Capacity Building ini adalah dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pengembangan diri para PSMF dan PSM JPS di Lingkungan UII. Di tengah padatnya kegiatan pekerjaan di hari-hari biasa, pelatihan ini dirasa juga dapat menjadi salah satu cara refreshing sembari menimba dan mengembangkan ilmu baru yang sangat menarik.

 

Ibu Fauziah Zulfitri selaku pemateri tidak hanya menjelaskan tentang Leadership secara umum, namun juga menjelaskan bagaimana memupuk self leadership, memberikan tips-tips bagaimana time managing, bagaimana mengenali diri, bagaimana mengatur, mengontrol diri, menentukan big goals dan personal values kita untuk bisa menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri serta nantinya dapat memimpin orang lain dengan efektif dan baik. Selanjutnya beliau memaparkan bahwa “Mengelola manusia itu butuh Seni”. Sehingga kita perlu mengatur diri kita terlebih dahulu, kita perlu membernarkan diri kira terlebih dahulu, agar nantinya kita dapat dengan mudah mengatur strategi untuk dapat mengelola dan menghadapai orang lain dengan berbagai karakter yang ada.

Pelatihan kali ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, pengembangan diri, dan membangun mindset para PSMF dan PSM JPS di Lingkungan Universitas Islam Indonesia untuk dapat mengenali dan memperbaiki diri dengan tujuan When we can lead ourselves, we can lead others.

[download sertifikat pelatihan]

[lihat foto lainnya]

UII konsisten melaksanakan siklus kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UII yang terdiri atas PPEPP yaitu Penetapan Standar UII, Pelaksanaan Standar UII, Evaluasi Pelaksanaan Standar UII, Pengendalian Pelaksanaan Standar UII, dan Peningkatan Standar UII.   Pada Senin, 12 April 2021 secara online diselenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) SPM Universitas terkait Hasil Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran.

Dimana proses monev berada pada bagian monitoring dan Evaluasi dalam PPEPP, sedangkan RTM berada dalam “P” Pengendalian.

Monev implementasi proses pembelajaran semester ganjil 2019/2020 utamanya dilakukan pada Standar Education dan juga sebagian dari Standar Management of Organization and Human Resources,  Standar Yield of Services, dan Standar Output.

Monev implementasi SPM periode ini dilengkapi dengan keluaran  Sistem Informasi Manajemen (SIM) Monev terutama untuk Program Sarjana dan Diploma. Sedangkan untuk program Magister baru dapat diterapkan untuk sebagian kecil indikator yang direncakanan, karena mayoritas data pada program Magister belum diinputkan dalam sistem, kecuali Magister Kimia semua indikator yang direncanakan dapat ditampilkan.

Validasi data UII Monev untuk program Sarjana, Diploma dan Magister dari 40 prodi sudah 39 prodi yang telah melakukan pemeriksaan data yang ada di UII Monev.

Ketersediaan Metode Pengukuran CPL ada kenaikan dari waktu ke waktu prodi yang mengimplementasikannya dengan metode pengukuran CPL yang sangat bervariatif sesuai dengan keunikan prodi.

Review pihak eksternal terhadap dokumen metode pengukuran CPL sudah dilakukan oleh 11 prodi. Dan sebanyak 35 prodi telah melakukan kegiatan pembelajaran non perkuliahan yang dapat ditempuh mahasiswa dalam pemenuhan CPL

Untuk realisasi aktivitas pembelajaran mayoritas sdh melakukan evaluasi atas aktivitas pembelajaran dan sebagian formulir sudah terisi dan terotorisasi.

Evaluasi atas kesesuaian Lembar asesmen dengan CPMK juga sudah dilakukan oleh mayoritas program studi.

Untuk Praktik Baik dosen dalam proses belajar mengajar, sebanyak 375 responden mayoritas sebanyak 23,5% mengampu sebanyak 3 mata kuliah dan yang mengampu lebih dari 5 mata kuliah sebanyak hampir 10%.

Hal2 yg menarik dalam monev kali ini, dalam SN Dikti: standar proses pembelajaran, rata2 metode pembelajaran yang dipake dosen dalam 2 tahun terakhir ada peningkatan jka pada tahun 2018 rata2 ada 1,39 metode yg digunakan maka pd tahun ini ada 4 metode yg digunakan.

Dalam Implementasi Metode Pembelajaran, meski medianya daring tetapi ternyata metode diskusi kelompok ternyata juga cukup tinggi. Kolaboratif juga meningkat cukup tinggi dari tahun sebelumnya 36% menjadi 51%, dan juga pembelajaran mandiri 14% kenaikannya.

Sedangkan Aktivitas Pembelajaran masih didominasi dengan tatap muka daring.

Untuk kegiatan penugasan mahasiswa yang dilaksanakan di luar kampus dan mengharuskan mahasiswa berinteraksi secara dari ada 22% atau 160 mata kuliah tentu saja ini merupakan salah satu praktek baik.

Kemudian terkait Sarana Pembelajaran DIgital menjadi satu modal UII kedepan untuk perencanaan pendidikan jarak jauh kalo nanti prodi jadi menyeleggarakannya, video yang diunggah di google classroom mencapai 40%, di youtube 21%, saat tatap muka 19%, dan lainnya ada yg diunggah ke media sosial. Jadi ada lebih dari 85% mata kuliah sudah tersedia video pembelajaran diberbagai media tadi.

Terkait Standar penilaian pembelajaran ada penurunan, jika tahun lalu ada 2-3 metode penilaian yang digunakan, maka tahun ini ada 2,63 cara dosen menilai dalam proses pembelajaran, Kenaikan ada di bagian Perancangan/pembuatan produk seperti peta konsep diagram alir, makalah, poster, audio, video, tugas proyek, buku, dan perangkat.

Pada bagian Mekanisme Pelaksanaan metode asesmen CPMK selama pembelajaran daring ada yg menarik, ada 168 mata kuliah dosen secara penuh menunggui ujian dengan kamera terbuka.

Kemudian terkait dengan perbandingan pemenuhan capaian pembelajaran mata kuliah antara media daring dan media luring ada 40% yang menyatakan sama antara luring dengan daring, sedangkan 41% menyatakan luring lebih baik daripada daring.

Dalam hal Penyerahan nilai CPMK setiap mahasiswa pada rekapitulasi nilai akhir terjadi penurunan sekitar 30%.

Untuk Impact luaran matakuliah, produk pembelajaran dalam bentuk video youtube mengalami kenaikan 120%.

Dalam salah satu indikator sasaran mutu, bagaimana dosen ada produk pembelajaran berbasi kerjasama multidisiplin di lingkungan UII belum merata dan belum maksimal.

Kemudian Pada Outcome atau produk pembelajaran pada produk video dan laporan penugasan ada kenaikan hampir 100%.

Berdasarkan fakta hasil monev, maka diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran di lingkungan UII di masa pandemik termasuk kategori baik.  Lebih lanjut perlu peningkatan kualitas pembelajaran dalam jaringan yang mengarah pada kepuasan pembelajar, termasuk penyusunan dan implementasi metode pengukuran CPL.  Selain itu penyiapan dokumen pendukung merdeka belajar di lingkungan UII juga menjadi salah satu rekomendasi RTM SPM Hasil Monev.