Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti kembali menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal 18-20 Juli 2017, bertempat di Auditorium Drs. KH. Muyyiddin Zain Universitas Islam Makassar. Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Kemenristek Dikti.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Dr. Ir. Saripuddin Muddin, MT mengucapkan terimakasih atas lokakarya yang dilaksanakan oleh UII. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan mutu program studi maupun mutu SDM yang ada di Universitas Islam Makassar.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. berharap kegiatan ini bukan dibatasi sebagai pembina atau pengasuh tetapi mitra, sahabat, saudara, keluarga antara UII dan UIM. UII ditunjuk oleh Menristek Dikti untuk sharing pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang menentukan perkembangan dalam meningkatkan penjaminan mutu perguruan tinggi salah satunya UIM.

Jalannya lokakarya dibuka oleh Rektor UII, kemudian dilanjutkan dengan presentasi Sharing Implementasi SPMI di UII oleh Rektor UII. Setelahnya paparan materi tentang Harmonisasi SPMI dan SPME serta Standar SPMI oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si hingga mengakhiri sesi di hari pertama lokakarya.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang Dokumen SPMI dan Manual Mutu Audit oleh Dra. Indah Susantun, M.Si. Berikutnya Tito Yuwono, ST, M.Sc. mengakhiri sesi pada hari kedua lokakarya dengan memaparkan materi Audit dan Teknik Audit serta Membuat Borang Audit.

Pada hari terakhir lokakarya, peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelompok yaitu prodi dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pada kelompok prodi, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Kurikulum Pendidikan Tinggi pada sesi pagi hingga siang dilanjutkan dengan materi Penyusunan dokumen asesmen sendiri dan rencana tindak oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. Sedangkan pada kelompok LPM, dipaparkan materi dan praktik Penyusunan Dokumen Mutu oleh Tim Badan Penjaminan Mutu UII.

Sementara itu, menurut Ketua Pengelola Hibah UII, Kariyam, M.Si, tujuan diadakannya lokakarya ini untuk mendorong proses peningkatan mutu perguruan tinggi dalam mencapai tingkat akreditasi terbaik. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi, salah satunya peningkatan akreditasi prodi,” tuturnya. (SNA)

 

 

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Universitas Proklamasi 45. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 Juni 2017, bertempat di kampus Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Ir. Bambang Irjanto, MBA mengucapkan terimakasih atas lokakarya yang dilaksanakan oleh UII. Ia berharap dengan adanya lokakarya ini dapat meningkatkan mutu dan akreditasi prodi yang ada di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Jalannya lokakarya dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, Keagamaan, dan Alumni UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc.  Setelahnya dilanjutkan dengan presentasi materi tentang Paradigma Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik  UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI.

Menginjak pada sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si, dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME. Berikutnya Dra. Indah Susantun, M.Si mengakhiri sesi pada hari pertama lokakarya dengan memaparkan materi tentang Dokumen SPM Perguruan Tinggi dan Dokumen Kebijakan SPM.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Teknik Penyusunan Standar SPM dan Teknik Penyusunan Formulir SPM oleh Dr. Sefriani, SH, M.Hum, kemudian dilanjutkan oleh Tito Yuwono, ST, M.Sc. dengan materi Penyusunan Dokumen Manual SPM (Manual Evaluasi Standar) dan Teknik Penyusunan borang evaluasi pelaksanaan standar SPM terkait akreditasi.

Pada hari terakhir lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Standar Internasional, dan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) oleh Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., kemudian dilanjutkan oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT dengan materi Penyusunan Dokumen Asesmen Sendiri dan Rencana Tindak, dan Workshop Penyusunan Dokumen Asesmen Sendiri.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Pengelola Hibah UII, Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si, tujuan diadakannya lokakarya ini untuk mendorong proses peningkatan mutu perguruan tinggi dalam mencapai tingkat akreditasi terbaik. “Memoderasi terjadinya budaya mutu melalui propagasi dari perguruan tinggi yang telah mempunyai budaya mutu tinggi ke PT yang masih membutuhkan pengasuhan,” tuturnya. (SNA)

 

 

 

 

 

 

 

IMG_20170427_111705Delegasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis (27/4) berkunjung ke Universitas Islam Indonesia (UII). Delegasi UIN Syarif Hidayatullah dipimpin oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Dr. Sururin, M.Ag. dan diterima langsung oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII Kariyam, S.Si.,M.Si. di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat UII.
Disampaikan Dr. Sururin, kunjungan tersebut akan memfokuskan pada beberapa hal. Di antaranya yaitu untuk mempelajari bagaimana langkah-langkah UII dalam meraih AUN QA dan QS STAR serta Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dimiliki oleh UII.
“Kunjungan Kami ke UII kali ini ingin fokus pada AUN QA dan QS STAR, selain itu dalam rangka mengikuti peraturan yang ada saat ini, maka kami juga ingin sharing tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).” Ujarnya.
“Saat ini kami juga sedang mempersiapkan reakreditasi AIPT, sehingga kami ingin mendapatkan pengalaman dari UII. Walaupun sebenarnya berbeda karena kami Perguruan Tinggi Negeri berbeda dengan UII yang swasta yang notabene lebih fleksibel. “ tandas Sururin.
“Paling tidak kami punya visi misi dan sama dari segi keislaman, hal tersebut yang menyebabkan kami memilih UII untuk tempat berkunjung. Sehingga kita berharap Perguruan Tinggi Islam memiliki mutu yang baik.” Tambahnya.
Kariyam selaku pimpinan badan yang bertanggungjawab untuk mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal menjelaskan bahwa UII sudah memiliki standar yang dinamakan dengan MERCY OF GOD. “MERCY OF GOD memiliki 2 makna, pertama yaitu sivitas akademika UII bekerja dan kuliah di UII sebagai bentuk ibadah dan yang kedua MERCY OF GOD sebagai akronim dari aspek-aspek yang menjadi standar mutu UII.” Paparnya.
Menanggapi tentang kemungkinan untuk membuat sebuah standar untuk digunakan oleh perguruan tinggi Islam di Indonesia, Ia juga setuju dan berharap UIN dan UII dapat mewujudkan hal tersbut. “Alangkah indahnya jika perguruan tinggi islam memiliki standar tertentu, maka dari itu saya juga memiliki mimpi agar UII dan UIN bisa bekerjasama bagaimana membuat standar untuk perguruan tinggi yang menggunakan label Islam.” Tandasnya.(sumber: uii.ac.id)

IMG_20170427_090537   IMG_20170427_092613

Salah satu bentuk dorongan semangat unit dalam mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah melalui mekanisme Audit Mutu Internal (AMI).  Dalam rangka meningkatkan semangat implementasi SPM seluruh unit di lingkungan UII, maka sejak tahun 2013 Badan Penjaminan Mutu (BPM) memberikan reward (penghargaan) kinerja dalam implementasi SPM.

Penilaian kinerja dalam implementasi SPM, dibagi ke dalam beberapa kategori yaitu (1) Fakultas Terbaik, (2) Program Studi Sarjana dan Diploma Terbaik, (3) Program Studi Pasca Sarjana dan Profesi Terbaik, (4) Divisi Fakultas Terbaik, (5) Badan dan Direktorat Terbaik, (6) Auditor AMI Terbaik, (7) Koordinator Pengendali Sistem Mutu Fakultas Terbaik, dan (8) Satuan Tugas Pengendali Mutu Prodi Terbaik.

Penilaian kinerja dalam implementasi SPM, didasarkan pada beberapa kriteria seperti hasil AMI, kelengkapan isian dokumen AMI, validasi terhadap dokumen SPM, dan juga mempertimbangkan beberapa aspek kritis yang dinilai strategis dalam SPM sebagaimana tertuang dalam borang AMI.

Penyerahan reward kinerja terbaik dilaksanakan pada acara puncak Milad UII yang ke-74 pada 25 April 2017. Berdasarkan kriteria di atas, maka penerima reward implementasi SPM adalah:

  1. Fakultas Terbaik yaitu Fakultas Hukum.
  2. Program Studi (Prodi) Sarjana dan Diploma Terbaik yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam.
  3. Prodi Pasca Sarjana dan Profesi Terbaik yaitu Prodi Magister Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam.
  4. Divisi Fakultas Terbaik yaitu Divisi Administrasi Akademik Fakultas Hukum.
  5. Badan dan Direktorat Terbaik yaitu Direktorat Perpustakaan.
  6. Auditor AMI Terbaik yaitu Umi Sulistiyanti, SE, M.Acc, Ak, Fakultas Ekonomi.
  7. Koordinator Pengendali Sistem Mutu Fakultas Terbaik yaitu Ratna Hartanto, SH, LLM, Fakultas Hukum.
  8. Satuan Tugas Pengendali Mutu Prodi (STPMP) Terbaik I yaitu Dr. Joni Aldilla F., ST, M.Eng / STPMP Tektik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
  9. STPMP Terbaik II yaitu Slamet Puji Astuti, A.Md. / STPMP Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri.

WV8A7197Badan Penjaminan Mutu UII terus berupaya untuk mengawal UII dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya terutama dalam peningkatan kualitas di kancah internasional.

Dalam upaya pengawalan terhadap peningkatan kualitas tersebut, BPM UII bersama program studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri UII dan program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UII mengirimkan delegasi pada ASEAN University Network – Quality Assurance (AUN-QA) International Conference 2017 di Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Malaysia.

Delegasi UII pada AUN-QA International Conference 2017 yang dilaksanakan pada 27-28 Maret 2017 tersebut adalah Kariyam, M.Si (Kepala Badan Penjaminan Mutu UII), Hanafi Amrani, SH, MH, LLM, Ph.D (Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UII),  Yuli Agusti Rochman, ST, M.Eng. (Ketua Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri UII), dan Joko Sulistio, ST, M.Sc. (Kepala Bidang Pengembangan Strategis Badan Perencana UII).

WV8A6633_view  WV8A6766_view

WV8A6730_view  WV8A6553_view

IMG_0545-2-e1488160929582Setelah berakhirnya kegiatan Audit Mutu Internal Kinerja Akademik dan Kinerja Unit Periode 2016, Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen Sitem Penjaminan Mutu Universitas (RTM SPMU). Rapat berlansung di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII, Jum’at (24/2), dan dihadiri oleh pimpinan di level universitas dan fakultas, kepala badan serta para direktur.

Disampaikan Plt. Rektor UII, Dr. Ing. Ilya Fajar Maharika, MA., IAI., RTM atau laporan penjaminan mutu menjadi salah satu unsur utama di dalam pengambilan keputusan. Menurtnya, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) merupakan sebuah proses secara partisipatif aspirasi dari para dosen, karyawan dan lainnya. Tetapi selain itu juga terdapat aspek yang cukup penting yaitu fakta berupa temuan-temuan.

”Aspek yang sangat besar adalah fakta, inilah yang kemudian memunculkan temuan-temuan. Masih banyak yang merah, dan yang merah ini secara positif jangan dipandang sebagai ketidakberhasilan. Karena standar yang digunakan memang naik dari standar sebelumnya,” ujar Ilya Fajar Maharika.

Lebih lanjut Ilya Fajar Maharika menuturkan di hadapan peserta rapat, nilai merah hendaknya difahami sebagai sinyal-sinyal untuk ditangkap dan dipelajari secara lebih mendalam. Selanjutnya dicarikan solusinya secara sistematis.

Ilya Fajar Maharika dalam kesempatan ini juga menggarisbawahi tentang aspek penting tentang renstra dan persiapan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). ”Aspek ini menurut kami sangat krusial. AIPT akan melibatkan semua pihak bukan saja di universitas, mungkin saja sampai level fakultas dan program studi. Standar ini secara generic akan menjadi benchmark kinerja secara berkesinambungan,” tandasnya.

Ilya Fajar Maharika juga menyinggung reputasi di bidang keislaman menjadi pilar yang perlu diperkuat. Dakwah baru kali ini menurutnya hadir dalam penilaian. Kedepan menurut Ilya Fajar Maharika perlu dikembangkan secara intensif bagaimana dakwah secara individu maupun secar institusional.

Hal senada disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si, menurutnya RTM SPMU merupakan raport yang esensinya adalah untuk perbaikan, bukan mencari kesalahan untuk menjatuhkan. Raport merah menandakan bahwa yang dikerjakan belum sesuai dengan yang diharapkan.

“Dari sini kita juga bisa menemukan akar masalah. Dari sini kita bisa memperbaiki secara mendasar apa-apa yang dinilai masih kurang baik, dan juga dapat digunakan untuk perbaikan ke depan,” paparnya. (sumber: uii.ac.id)

IMG_20170224_091946   IMG_20170224_091959

IMG_20170224_092036   IMG_20170224_092047

2016-12-16-standar-mutu-uii-lampaui-standar-nasionalWakil Rektor I Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. mengajak segenap pimpinan di lingkungan UII untuk dapat mencermati kembali definisi dari kualitas standar mutu perguruan tinggi. Menurutnya, kualitas bukan sekedar dimaknai dalam definisi yang abstrak, namun bagaimana mendefinisikannya susuai standar pemerintah dan memahami apa tujuan dari standar tersebut.

Disampaikan Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, saat membuka Audit Mutu Internal (AMI) UII Periode 2016, di Gedung Prof. Dr. Sardjito, Jum’at (16/12), standar pemerintah melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI PT) saat ini direspon UII melalui pengembangan standar mutu Mercy of God. Standar baru UII ini lebih dari standar nasional, bahkan beberapa di antaranya telah menerapkan standar internasional.

”Jadi kiranya wajar bila saat audit nanti masih terdapat temuan atau ketidaksesuaian oleh auditor. Hal ini yang justru kemudian dipahami perlunya upaya perbaikan,” tutur Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika di hadapan Pimpinan Fakultas, Program Studi, Pengelola Program, Kepala Badan dan Direktur di lingkungan UII.

Selain itu disampaikan Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, mendefinisikan kualitas hendaknya tidak sekedar melihat standar saja, tetapi juga perlu memahami apa tujuan dari standar tersebut. Apakah quality yang kita bangun sudah dapat membahagiakan kita di dunia dan di akherat kelak.  Menurutnya, dengan hal ini kualitas akan menjadi sangat personal, dimana perhatian tidak hanya tertuju pada borang. “Tetapi bagaimana kita mempunyai kewajiban untuk membina, mendidik dan melayani,” tuturnya.

Lebih lanjut disampaikan Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, diselenggarakannya AMI UII Periode 2016 juga bukan sekedar menerapkan upaya standar baru, tetapi bagaimana menemukan potensi, baik itu kekuatan maupun kelemahan dari kita. Hendaknya hal ini dapat direspon sebagai perbaikan menyeluruh, dunia dan akherat. “Jangan hanya menjadi alat atau instrumen, karena kita tidak akan mendapatkan lompatan yang signifikan,” paparnya.

Sementara disampaikan Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si., konsep dalam AMI UII antara lain yakni menemukan peluang perbaikan. Selain itu juga menjadi pengawasan dalam menentukan analisis penyebab ketidaksesuaian rencana perbaikan dan atau rencana pencegahan. AMI juga digunakan sebagai mitra auditee (pimpinan unit) dalam peningkatkan sistem dan standar mutu. (sumber: www.uii.ac.id)

agenda_bpm_survei_onlineBerkaitan dengan rencana perbaikan kualitas layanan dan fasilitas di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), maka Badan Penjaminan Mutu UII selaku perwakilan manajemen memerlukan masukan dari stakeholders UII. Masukan dari stakeholders tersebut akan diperoleh melalui survei tentang Kualitas Layanan dan Fasilitas di Lingkungan UII.

Survei ini akan dilaksanakan oleh BPM UII dengan mengirimkannya melalui email (email @uii.ac.id, @students.uii.ac.id) ke seluruh dosen tetap UII, dosen DTPK UII, tenaga kependidikan tetap UII, tenaga kependidikan tidak tetap UII, dan sampel mahasiswa UII (mahasiswa Tahun Akademik 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014).

Bagi bapak/ibu/saudara/mahasiswa yang akan berpartisipasi dalam survei tersebut disilakan mengisi dan mengirimkan survei yang dikirimkan BPM UII melalui email (email @uii.ac.id, @students.uii.ac.id).

BPM UII mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu/saudara/mahasiswa atas kesediaannya meluangkan waktu berpartisipasi dalam pelaksanaan survei tentang Kualitas Layanan dan Fasilitas di Lingkungan UII tersebut.

IMG_20161107_152609_BURST4Dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga, maka Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Badan Penjaminan Mutu UII melakukan survei tentang Visi, Misi, dan Tujuan UII. Survei secara online tersebut dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2016. Hasil dari survei ini akan menjadi masukan bagi manajemen dalam memahami kondisi stakeholders UII.

Sebagai apresiasi atas kesediaan dosen UII, tenaga kependidikan UII, dan sampel mahasiswa UII menjadi responden dalam pelaksanaan survei online tersebut, BPM UII memberikan reward kepada sembilan orang responden yaitu tiga orang dosen, tiga orang tenaga kependidikan, dan tiga orang mahasiswa yang memberikan respon tercepat dalam pelaksanaan survei online ini.

Data penerima reward adalah sebagai berikut:

  1. Tenaga Kependidikan: (1) Mukidi, A.Md – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, (2) Cecep Sa’bana Rahmatillah S.Si – Fakultas MIPA, (3) Joko Sugeng Prianto, SIP, M.Hum – Pusat.
  2. Dosen: (1) Arif Singapurwoko, SE., MBA – Fakultas Ekonomi, (2) Dian Janari, ST, MT – Fakultas Teknologi Industri, (3) Kinanthi Putri Ardiami, SE.,Akt.,M.Ak – Fakultas Ekonomi.
  3. Mahasiswa: (1) Fathullah – Fakultas Teknologi Industri, (2) Siti Maryatul Kiptiyah – Fakultas Ekonomi, (3) Irna Rafidah – Fakultas Teknologi Industri.

BPM UII mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/Mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan survei tentang Visi, Misi, dan Tujuan UII.

IMG_20161102_091243Sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu UII, Sasaran Mutu UII telah disesuaikan dengan Standar Mutu yang baru yang lebih dikenal dengan sebutan “MERCY OF GOD”.

Sasaran Mutu yang telah mengacu pada standar “MERCY OF GOD” tersebut, masing-masing sasaran mutu mempunyai target yang harus dicapai, baik pada Sasaran Mutu Universitas, Sasaran Mutu Fakultas, Sasaran Mutu Program Studi (Prodi), maupun Sasaran Mutu Divisi dengan jangka waktu tiga tahun yaitu tahun 2016 hingga 2018.

Untuk mengetahui ketercapaian target-target yang ditetapkan dalam sasaran mutu tersebut, UII melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM) kembali menyelenggarakan pelatihan “Metode Pengukuran Sasaran Mutu Fakultas dan Prodi bagi Kepala Divisi di Lingkungan UII”.

Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari pada Rabu (2/11/2016) di Ruang Sidang Utama Gedung GBPH Prabuningrat, Rektorat UII. Pada sesi pagi hingga siang hari seluruh peserta pelatihan yang terdiri dari Kepala Divisi Akademik dan SIM, Kepala Divisi Keuangan, dan Kepala Divisi Rumah Tangga, Administrasi Umum, dan Sumber Daya Manusia Fakultas di Lingkungan UII diberikan materi tentang Metode Pengukuran Sasaran Mutu oleh Kariyam, M.Si, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII.

Pada sesi berikutnya yang berlangsung siang hingga sore hari, peserta dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pertama, Kepala Divisi Rumah Tangga, Administrasi Umum, dan Sumber Daya Manusia bertempat di Ruang Sidang VIP, dengan pemateri Tito Yuwono, ST, M.Sc dan Dra. Indah Susantun, M.Si, kedua, Kepala Divisi Keuangan bertempat di Ruang Sidang Badan Sistem Informasi, dengan pemateri Dr. Sri Kusumadewi, S.Si, MT dan Dr. Sefriani, SH, M.Hum, dan ketiga, Divisi Akademik dan SIM yang bertempat di Ruang Sidang Utama dengan pemateri Kariyam, M.Si dan Feri Wijayanto, ST, MT.

“Bapak dan ibu Kepala Divisi merupakan salah satu garda terdepan dalam menjalankan sistem penjaminan mutu di UII. Kepala Divisi memiliki potensi untuk memberikan contoh kepada rekan kerja dan turut menciptakan atmosfir kerja yang kondusif dengan budaya mutu UII”, disampaikan Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si, Wakil Rektor II UII dalam sambutannya pada pelatihan ini.

IMG_20161102_085430    IMG_20161102_090943

IMG_20161102_085504    IMG_20161102_085541