Sebagai tindak lanjut dari Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017, Universitas Islam Indonesia (UII) telah selesai menerima kunjungan studi banding dari beberapa perguruan tinggi mitra. Beberapa universitas yang menjadi mitra UII, antara lain Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si selaku Wakil Rektor II UII menutup jalannya acara pada Selasa (22/8) di Ruang Sidang Utama Lt.4 Gedung GBPH Prabuningrat Rektorat UII.

Penutupan acara diisi dengan penyampaian pesan dan kesan dari para peserta selama mengikuti kegiatan studi banding ini. Salah seorang peserta, Ir. Andi Abdul Rahman Syafar, MP yang mewakili Universitas Islam Makasar menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada UII atas pelaksanaan program ini. Ia juga menyebutkan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan telah membuka wawasan para peserta untuk kemudian menyiapkan dan menyusun dokumen untuk reakreditasi selanjutnya.

Selanjutnya, Siti Rahmah Sibuea, M.Si selaku perwakilan dari Universitas Islam Sumatera Utara juga memberikan apresiasinya karena UII telah memilih UISU menjadi salah satu perguruan tinggi asuh dalam Program Studi Unggul 2017.

Selain itu, disampaikan juga oleh Syamsul Ma’arif ST, M.Eng selaku perwakilan dari Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bahwa program ini merupakan program yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa untuk belajar meningkatkan mutu pendidikan.

”Berdasarkan pengalaman yang pernah saya dapatkan, UII adalah perguruan tinggi yang sudah beberapa langkah lebih unggul bahkan dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia”. Ungkapnya

Lebih lanjut ia berharap agar UII bisa terus membimbing perguruan tinggi mitra untuk meningkatkan mutu pendidikannya dan meraih akreditasi yang lebih baik.

Disampaikan Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si bahwa program ini merupakan sebuah wadah untuk saling berbagi ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu pendidikan. Harapannya setiap institusi yang terlibat dalam acara studi banding bisa melahirkan lulusan-lulusan akademisi yang berkualitas kedepannya.

“Permintaan untuk memiliki lulusan berkualitas merupakan tuntutan yang tidak bisa dihindarkan, sehingga program studi banding ini merupakan tindakan yang relevan guna memenuhi permintaan tersebut”. Ungkapnya.

Ia juga berpesan agar acara studi banding tidak berhenti di sini. “Untuk terus bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan maka harus ada tindak lanjut lagi dari program ini, para peserta harus bisa saling mengisi dan bekerjasama untuk bisa mencapai reakreditasi yang baik”. ungkapnya

Senada Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si turut menyampaikan ungkapan terimakasih atas sinergi para peserta studi banding dalam melaksanakan program asuh menuju prodi unggul selama dua hari.

Ia juga menambahkan sebagai tindak lanjut dari program studi banding dan magang akan dilaksanakan uji coba dokumen untuk audit bagi para peserta magang di lingkungan BPM. “Dalam beberapa hari ke depan, kita masih memiliki satu aktivitas lagi yaitu para peserta magang akan diuji dokumen untuk keperluan audit”. pungkasnya. (EF) (Sumber: www.uii.ac.id)

Dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirpenjamu) menyelenggarakan Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017. Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kategori unggul termasuk salah satu dari 26 perguruan tinggi yang mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul di tahun 2017 ini.

Secara umum program tersebut terdiri dari tiga aktivitas, yaitu lokakarya, studi banding, dan magang. Aktivitas pertama lokakarya telah diselenggarakan pada bulan Juni dan Juli 2017 di ketiga perguruan tinggi mitra, yakni Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Sementara aktivitas kedua dari program ini adalah kunjungan studi banding yang mengikutsertakan 21 program studi dari ketiga perguruan tinggi mitra ke UII, pada 21-22 Agustus 2017, melibatkan 12 program studi di lingkungan UII.

Disampaikan Rektor UII, Nadang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. saat membuka program studi banding dan magang di Gedung Moh. Hatta Perpustakaan UII, Senin (21/8). melalui kegiatan ini diharapkan bisa saling sharing, bertukar pikiran dan bertukar gagasan bersama-sama, jadi bukan satu arah saja. Lebih lanjut Nandang Sutrisno menuturkan, di dalam ilmu hukum pembangunan ada salah satu strategi yang disebut switch point. Ketika kurve itu naik dan naik terus, suatu saat kurve tersebut juga akan berhenti disuatu titik tertinggi, dan setelah itu akan ada penurunan.

Oleh karenanya menurut Nandang Sutrisno kita harus bisa memprediksi sebelum titik puncak itu terpenuhi, yakni sudah melakukan switch point dengan mengembangkan dan memunculkan  ide-ide baru. “Sehingga yang tadinya mau menurun maka minimal akan tetap bertahan dan dengan adanya transformasi maka kemajuan itu akan semakin tinggi lagi,” tambahnya.

Sementara Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam, S.Si, M.Si dalam penjelasannya berharap dari aktivitas studi banding program studi peserta dapat menggali pelajaran dan pengalaman UII khususnya program studi terkait dalam upaya peningkatan dan pemeliharaan status akreditasi. Pelaksanaan aktivitas studi banding ini juga bersamaan dengan dimulainya aktivitas ketiga yaitu magang, 21–26 Agustus 2017, diikuti oleh personil lembaga penjaminan mutu dari perguruan tinggi mitra untuk mempelajari praktik penyusunan dokumen dan praktik sistem penjaminan mutu di bawah bimbingan Badan Penjaminan Mutu UII.

Lebih lanjut Kariyam dalam penjelasannya menyampaikan bahwa Program Asuh Menuju Program Studi Unggul ini menunjukkan bukti pencapaian dan pengakuan bahwa UII telah menjadi referensi dalam menjalankan sistem dan manajemen penjaminan mutu. Selanjutnya diharapkan program ini dapat memberikan manfaat bagi UII dan ketiga perguruan mitra serta ke depannya dapat dikembangkan kerja sama lebih lanjut di berbagai bidang.

Pada pelaksanaan program studi banding dan magang ini diawali penandatangan naskah kesepakatan kerjasama oleh pimpinan UII dengan pimpinan dari UP45 Yogyakarta, UIM, dan UISU. Sementara pada sesi studi banding disampaikan materi oleh Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto M.Si. (Tata kelola manajemen perguruan tinggi), Kepala Badan Sistem Informasi UII, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. (Penyusunan visi, misi dan tujuan UII) dan Kepala Badan Perencana UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT. (Strategi peningkatan akreditasi). (Sumber: www.uii.ac.id)

Dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (selanjutnya disebut sebagai Dirpenjamu) menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul Tahun 2017.

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kategori unggul termasuk salah satu dari 26 perguruan tinggi yang mendapatkan amanah dari Dirpenjamu untuk menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul di tahun 2017.

Dalam melaksanakan program ini UII menjalin kerja sama dengan tiga perguruan tinggi mitra, masing-masing Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara Medan (UISU).

Aktivitas pertama lokakarya telah diselenggarakan di ketiga perguruan tinggi mitra pada bulan Juni dan Juli 2017.

Aktivitas kedua adalah kunjungan dari prodi-prodi perguruan tinggi mitra yang masih memiliki status akreditasi C ke UII untuk melakukan studi banding ke prodi terkait yang akan dilaksanakan pada 21-22 Agustus 2017 di Auditorium Gedung Moh. Hatta, Direktorat Perpustakaan UII Lantai 2 dan dilanjutkan ke Fakultas terkait di lingkungan UII.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang mempunyai perhatian besar akan kualitas penyedia jasa pendidikan, Universitas Islam Indonesia (UII) secara rutin melaksanakan proses audit. Baik yang dilakukan secara internal maupun oleh institusi dari luar UII.

Kali ini audit kembali dilakukan oleh UII bekerjasama dengan TUV Rheinland, guna mendapatkan kembali Sertifikat ISO 9001:2008. Jalannya audit dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 2-3 Agustus 2017, menghadirkan auditor Tengku Hermansyah dan Erfi Ilyas.

Disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno, Ph.D., pada acara pembukaan audit, UII pada dasarnya sangat berkomitmen terhadap penjaminan mutu. Ia menuturkan, UII sudah mempunyai lembaga penjaminan mutu di lingkungan perguruan tinggi bahkan sebelum diterapkan oleh pemerintah.

“Kita mempunyai lembaga atau badan yang concern dengan penjaminan mutu sejak tahun 1999. Oleh karena itu, penjaminan mutu kiranya sudah menjadi budaya di lingkungan UII,” ungkapnya.

Di hadapan segenap pimpinan UII dan auditor Nandang Sutrisno menuturkan, beberapa instrumen dari lembaga penjaminan mutu internasional saat ini juga telah dirangkum dengan sistem penjaminan mutu UII yang disebut engan MERCY OF GOD.

“Dengan demikian, sebenarnya UII ingin menerapkan standar mutu secara internasional dan tidak hanya standar  nasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nandang Sutrisno menambahkan, setiap tahun UII berkomitmen adanya continuous improvement. Meskipun setiap tahun proses audit dilakukan, proses audit tersebut tidak dianggap sebagai rutinitas belaka. Oleh karenanya Ia berharap para auditor dapat memberikan solusi terhadap hal-hal yang sekiranya belum terimplementasikan.

“Audit dilakukan sebagai salah satu komitmen terhadap peningkatan mutu secara terus menerus sesui komitmen UII pada kesempurnaan,” imbuhnya. (Sumber: uii.ac.id)

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti kembali menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal (25-27/7) 2017, bertempat di Gedung Aula Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Kemenristek Dikti.

Pembukaan lokakarya dihadiri Rektor UISU Prof. Dr. Ir. Mhd. Asaad, M.Si didampingi jajaran Pembantu Rektor, Dr. Liesna Andriany dan Drs. Syarifuddin Elhayat, MA, Pengurus Yayasan UISU, Drs. OK Nazaruddin Hisyam, MS, Dra. Chairina, S.Sos, M.Si dan Hj Masnun, SH, M.Hum. Dari UII dihadiri Wakil Rektor UII Bidang Akademik, Dr-ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam, M.Si, Kepala Bidang Audit Mutu Internal UII, Tito Yuwono, M.Sc, dan pemateri dari UII Dr. Sefriani, SH, M.Hum dan Jaka Nugraha, M.Si.

Dalam sambutannya Rektor UISU, Prof. Dr. Ir. Mhd. Asaad, M.Si mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang digagas antara UII dan UISU khususnya antara Badan Penjaminan Mutu UII dengan Lembaga Penjaminan Mutu UISU. “Saya berharap kegiatan lokakarya yang diikuti oleh seluruh pimpinan fakultas dan program studi ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan untuk menghasilkan sistem penjaminan mutu UISU menuju program studi yang unggul sesuai dengan tujuan program hibah dari Kemenristek Dikti,” tuturnya.

Sementara itu di hadapan peserta lokakarya, Wakil Rektor Bidang Akademik UII, Dr-ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI memaparkan, program studi dan Gugus Kendali Mutu program studi se-UISU mengajak UISU agar dapat menciptakan budaya mutu. UII siap melakukan sharing dengan UISU. “Sebagai perguruan tinggi yang memiliki kesamaan platform, kita berharap dapat sharing dengan UISU,” ujarnya.

Jalannya lokakarya dibuka bersama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UII dan Rektor UISU, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi aktivitas hibah program asuh oleh Ketua Pengelola Hibah, Kariyam, M.Si.

Pada sesi pertama, presentasi materi tentang Implementasi SPMI di UII oleh Dr.Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI. Sesi ini dipandu oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik UISU, Dr. Dra. Liesna Andriany, M.Pd. Pada sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kariyam, M.Si, Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME, kemudian dilanjutkan presentasi materi tentang Strategi Implementasi SPMI di UII (Sasaran Mutu) hingga sesi pada hari pertama lokakarya berakhir.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang Standar SPMI dan Manual SPMI oleh Dr. Sefriani, SH, M.Hum. Berikutnya Tito Yuwono, ST, M.Sc. mengakhiri sesi pada hari kedua lokakarya dengan memaparkan materi Audit dan Teknik Audit serta Membuat Borang Audit. Lokakarya pada hari kedua dipandu oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UISU, Ir. Siti Rahmah Sibuea, M.Si.

Pada hari terakhir lokakarya, peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelompok yaitu prodi dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pada kelompok prodi, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Kurikulum Pendidikan Tinggi pada sesi pagi hingga siang oleh Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si dilanjutkan dengan materi Penyusunan dokumen asesmen sendiri dan rencana tindak oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. Sedangkan pada kelompok LPM, dipaparkan materi dan praktik Penyusunan Dokumen Mutu oleh Tim Badan Penjaminan Mutu UII.

Sementara itu, menurut Ketua Pengelola Hibah UII, Kariyam, M.Si, kegiatan lokakarya ini akan dilanjutkan dengan kegiatan studi banding dan magang ke UII Yogyakarta pada bulan Agustus mendatang. (SNA)

 

  

 

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti kembali menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal 18-20 Juli 2017, bertempat di Auditorium Drs. KH. Muyyiddin Zain Universitas Islam Makassar. Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Kemenristek Dikti.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Dr. Ir. Saripuddin Muddin, MT mengucapkan terimakasih atas lokakarya yang dilaksanakan oleh UII. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan mutu program studi maupun mutu SDM yang ada di Universitas Islam Makassar.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. berharap kegiatan ini bukan dibatasi sebagai pembina atau pengasuh tetapi mitra, sahabat, saudara, keluarga antara UII dan UIM. UII ditunjuk oleh Menristek Dikti untuk sharing pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang menentukan perkembangan dalam meningkatkan penjaminan mutu perguruan tinggi salah satunya UIM.

Jalannya lokakarya dibuka oleh Rektor UII, kemudian dilanjutkan dengan presentasi Sharing Implementasi SPMI di UII oleh Rektor UII. Setelahnya paparan materi tentang Harmonisasi SPMI dan SPME serta Standar SPMI oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si hingga mengakhiri sesi di hari pertama lokakarya.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang Dokumen SPMI dan Manual Mutu Audit oleh Dra. Indah Susantun, M.Si. Berikutnya Tito Yuwono, ST, M.Sc. mengakhiri sesi pada hari kedua lokakarya dengan memaparkan materi Audit dan Teknik Audit serta Membuat Borang Audit.

Pada hari terakhir lokakarya, peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelompok yaitu prodi dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pada kelompok prodi, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Kurikulum Pendidikan Tinggi pada sesi pagi hingga siang dilanjutkan dengan materi Penyusunan dokumen asesmen sendiri dan rencana tindak oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. Sedangkan pada kelompok LPM, dipaparkan materi dan praktik Penyusunan Dokumen Mutu oleh Tim Badan Penjaminan Mutu UII.

Sementara itu, menurut Ketua Pengelola Hibah UII, Kariyam, M.Si, tujuan diadakannya lokakarya ini untuk mendorong proses peningkatan mutu perguruan tinggi dalam mencapai tingkat akreditasi terbaik. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi, salah satunya peningkatan akreditasi prodi,” tuturnya. (SNA)

 

 

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Universitas Proklamasi 45. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 Juni 2017, bertempat di kampus Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Ir. Bambang Irjanto, MBA mengucapkan terimakasih atas lokakarya yang dilaksanakan oleh UII. Ia berharap dengan adanya lokakarya ini dapat meningkatkan mutu dan akreditasi prodi yang ada di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Jalannya lokakarya dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, Keagamaan, dan Alumni UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc.  Setelahnya dilanjutkan dengan presentasi materi tentang Paradigma Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik  UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI.

Menginjak pada sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, M.Si, dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME. Berikutnya Dra. Indah Susantun, M.Si mengakhiri sesi pada hari pertama lokakarya dengan memaparkan materi tentang Dokumen SPM Perguruan Tinggi dan Dokumen Kebijakan SPM.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Teknik Penyusunan Standar SPM dan Teknik Penyusunan Formulir SPM oleh Dr. Sefriani, SH, M.Hum, kemudian dilanjutkan oleh Tito Yuwono, ST, M.Sc. dengan materi Penyusunan Dokumen Manual SPM (Manual Evaluasi Standar) dan Teknik Penyusunan borang evaluasi pelaksanaan standar SPM terkait akreditasi.

Pada hari terakhir lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Standar Internasional, dan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) oleh Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., kemudian dilanjutkan oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT dengan materi Penyusunan Dokumen Asesmen Sendiri dan Rencana Tindak, dan Workshop Penyusunan Dokumen Asesmen Sendiri.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Pengelola Hibah UII, Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si, tujuan diadakannya lokakarya ini untuk mendorong proses peningkatan mutu perguruan tinggi dalam mencapai tingkat akreditasi terbaik. “Memoderasi terjadinya budaya mutu melalui propagasi dari perguruan tinggi yang telah mempunyai budaya mutu tinggi ke PT yang masih membutuhkan pengasuhan,” tuturnya. (SNA)

 

 

 

 

 

 

 

IMG_20170427_111705Delegasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis (27/4) berkunjung ke Universitas Islam Indonesia (UII). Delegasi UIN Syarif Hidayatullah dipimpin oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Dr. Sururin, M.Ag. dan diterima langsung oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII Kariyam, S.Si.,M.Si. di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat UII.
Disampaikan Dr. Sururin, kunjungan tersebut akan memfokuskan pada beberapa hal. Di antaranya yaitu untuk mempelajari bagaimana langkah-langkah UII dalam meraih AUN QA dan QS STAR serta Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dimiliki oleh UII.
“Kunjungan Kami ke UII kali ini ingin fokus pada AUN QA dan QS STAR, selain itu dalam rangka mengikuti peraturan yang ada saat ini, maka kami juga ingin sharing tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).” Ujarnya.
“Saat ini kami juga sedang mempersiapkan reakreditasi AIPT, sehingga kami ingin mendapatkan pengalaman dari UII. Walaupun sebenarnya berbeda karena kami Perguruan Tinggi Negeri berbeda dengan UII yang swasta yang notabene lebih fleksibel. “ tandas Sururin.
“Paling tidak kami punya visi misi dan sama dari segi keislaman, hal tersebut yang menyebabkan kami memilih UII untuk tempat berkunjung. Sehingga kita berharap Perguruan Tinggi Islam memiliki mutu yang baik.” Tambahnya.
Kariyam selaku pimpinan badan yang bertanggungjawab untuk mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal menjelaskan bahwa UII sudah memiliki standar yang dinamakan dengan MERCY OF GOD. “MERCY OF GOD memiliki 2 makna, pertama yaitu sivitas akademika UII bekerja dan kuliah di UII sebagai bentuk ibadah dan yang kedua MERCY OF GOD sebagai akronim dari aspek-aspek yang menjadi standar mutu UII.” Paparnya.
Menanggapi tentang kemungkinan untuk membuat sebuah standar untuk digunakan oleh perguruan tinggi Islam di Indonesia, Ia juga setuju dan berharap UIN dan UII dapat mewujudkan hal tersbut. “Alangkah indahnya jika perguruan tinggi islam memiliki standar tertentu, maka dari itu saya juga memiliki mimpi agar UII dan UIN bisa bekerjasama bagaimana membuat standar untuk perguruan tinggi yang menggunakan label Islam.” Tandasnya.(sumber: uii.ac.id)

IMG_20170427_090537   IMG_20170427_092613

Salah satu bentuk dorongan semangat unit dalam mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah melalui mekanisme Audit Mutu Internal (AMI).  Dalam rangka meningkatkan semangat implementasi SPM seluruh unit di lingkungan UII, maka sejak tahun 2013 Badan Penjaminan Mutu (BPM) memberikan reward (penghargaan) kinerja dalam implementasi SPM.

Penilaian kinerja dalam implementasi SPM, dibagi ke dalam beberapa kategori yaitu (1) Fakultas Terbaik, (2) Program Studi Sarjana dan Diploma Terbaik, (3) Program Studi Pasca Sarjana dan Profesi Terbaik, (4) Divisi Fakultas Terbaik, (5) Badan dan Direktorat Terbaik, (6) Auditor AMI Terbaik, (7) Koordinator Pengendali Sistem Mutu Fakultas Terbaik, dan (8) Satuan Tugas Pengendali Mutu Prodi Terbaik.

Penilaian kinerja dalam implementasi SPM, didasarkan pada beberapa kriteria seperti hasil AMI, kelengkapan isian dokumen AMI, validasi terhadap dokumen SPM, dan juga mempertimbangkan beberapa aspek kritis yang dinilai strategis dalam SPM sebagaimana tertuang dalam borang AMI.

Penyerahan reward kinerja terbaik dilaksanakan pada acara puncak Milad UII yang ke-74 pada 25 April 2017. Berdasarkan kriteria di atas, maka penerima reward implementasi SPM adalah:

  1. Fakultas Terbaik yaitu Fakultas Hukum.
  2. Program Studi (Prodi) Sarjana dan Diploma Terbaik yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam.
  3. Prodi Pasca Sarjana dan Profesi Terbaik yaitu Prodi Magister Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam.
  4. Divisi Fakultas Terbaik yaitu Divisi Administrasi Akademik Fakultas Hukum.
  5. Badan dan Direktorat Terbaik yaitu Direktorat Perpustakaan.
  6. Auditor AMI Terbaik yaitu Umi Sulistiyanti, SE, M.Acc, Ak, Fakultas Ekonomi.
  7. Koordinator Pengendali Sistem Mutu Fakultas Terbaik yaitu Ratna Hartanto, SH, LLM, Fakultas Hukum.
  8. Satuan Tugas Pengendali Mutu Prodi (STPMP) Terbaik I yaitu Dr. Joni Aldilla F., ST, M.Eng / STPMP Tektik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
  9. STPMP Terbaik II yaitu Slamet Puji Astuti, A.Md. / STPMP Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri.

WV8A7197Badan Penjaminan Mutu UII terus berupaya untuk mengawal UII dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya terutama dalam peningkatan kualitas di kancah internasional.

Dalam upaya pengawalan terhadap peningkatan kualitas tersebut, BPM UII bersama program studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri UII dan program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UII mengirimkan delegasi pada ASEAN University Network – Quality Assurance (AUN-QA) International Conference 2017 di Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Malaysia.

Delegasi UII pada AUN-QA International Conference 2017 yang dilaksanakan pada 27-28 Maret 2017 tersebut adalah Kariyam, M.Si (Kepala Badan Penjaminan Mutu UII), Hanafi Amrani, SH, MH, LLM, Ph.D (Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UII),  Yuli Agusti Rochman, ST, M.Eng. (Ketua Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri UII), dan Joko Sulistio, ST, M.Sc. (Kepala Bidang Pengembangan Strategis Badan Perencana UII).

WV8A6633_view  WV8A6766_view

WV8A6730_view  WV8A6553_view