2015.7.10. isoUniversitas Islam Indonesia (UII) berhasil mempertahankan sertifikat International Organization for Standarization (ISO) 9001:2008, yang merupakan standarisasi internasional terkait sistem manajemen mutu yang diakui sebagai standar di tingkat dunia. Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian secara keseluruhan terhadap penerapan sistem menajemen mutu yang ada di UII.

Sertifikat ISO tersebut berhasil dipertahankan UII setelah menjalani audit selama dua hari berturut-turut pada tanggal 8 – 9 Juli 2015 oleh Tim Auditor dari TUVRheinland. Penilaian mencakup sistem manajemen mutu di tingkat universitas, seluruh fakultas, dan juga semua direktorat di UII. Audit Leader, Dr. Sukamta (SKT) menyampaikan bahwa secara keseluruhan penerapan sistem manajemen mutu di UII telah berjalan dengan baik.

“Kami berusaha memberikan penilaian yang objektif, secara keseluruhan penerapan sistem penjaminan mutu di UII sudah sesuai, beberapa temuan hanya bersifat non-conformity minor.” Papar Dr. Sukamta.

Dr. Sukamta menjelaskan dengan telah diraihnya akreditasi A oleh mayoritas program studi di UII menjadi nilai lebih bagi UII, salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Dokter yang berhasil meraih akreditasi A hanya dalam jangka waktu sekitar sebelas tahun sejak fakultas tersebut didirikan. “Hal tersebut terbukti dari jumlah pendaftar Fakultas Kedokteran paling banyak dibandingkan fakultas lain.” Ujar Dr. Sukamta.

Selain itu, UII juga memiliki perpustakaan yang berkualitas dan terakreditasi A sehingga sejajar dengan perpustakaan yang dimiliki kampus-kampus besar di Indonesia. keunggulan-keunggulan tersebut mendukung terwujudnya iklim akademik yang baik di UII yang berkomitmen menjadi World Class University. Hal tersebut menunjukkan  bahwa UII berhak atas sertifikat ISO 9001 versi 208. (sumber: Humas UII)

2015.06.30.spmSebagai kampus swasta unggulan di wilayah Kopertis V, sistem penjaminan mutu menjadi salah hal yang sangat diperhatikan oleh UII. UII tidak sekedar menjalankan sistem penjaminan mutu untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pemerintah melalui undang-undang. Sebab bagi UII sistem penjaminan mutu merupakan bagian tanggungjawab moral untuk menjamin kualitas pendidikannya kepada stakeholder dan masyarakat. Dengan menjalankan sistem tersebut, UII terus memperbaiki kualitas pendidikan yang diselenggarakannya sehingga turut meningkatkan daya saingnya di antara perguruan tinggi terkemuka di tanah air.

Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ilya Maharika, MA ketika memberi sambutan pada acara Induksi Sistem Penjaminan Mutu yang diadakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Acara yang berlangsung di Gedung GBPH Prabuningrat pada Senin (29/6), kampus terpadu UII ini sengaja ditujukan kepada para kepala divisi di lingkungan fakultas UII. Para kepala divisi tersebut belum lama menjalani proses pelantikan untuk mengemban amanah pada masa periode 2014-2018. Oleh karenanya, pemberian induksi SPM sangat penting pada kesempatan tersebut.

“Saya kira induksi ini sebagai upaya untuk menyegarkan kembali ilmu dan keterampilan yang Bapak, Ibu miliki dalam mengelola mutu di UII. Bagaimanapun budaya mutu haruslah terus diinternalisasi menjadi bagian sistem kerja di UII”, terang Dr. Ilya Maharika.

Selanjutnya beliau juga menekankan bahwa untuk menjadi smart organization, sumber daya manusia di UII harus terus belajar menambah pengetahuan dan mengasah kompetensinya termasuk dalam hal sistem penjaminan mutu. Ia melihat tantangan UII ke depan semakin kompleks sehingga UII harus mampu menjadi pemenang dalam persaingan di masa depan.

Sedangkan Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si, M.Si mengatakan kepala divisi memiliki peranan penting untuk turut menyukseskan implementasi sistem penjaminan mutu di UII. Dari tahun ke tahun, BPM selalu memonitor capaian sasaran mutu di tiap unit melalui audit mutu internal. Ia berpesan agar kepala divisi yang baru menempati posisinya segera menyesuaikan diri dengan aspek-aspek sistem penjaminan mutu yang berlaku di unitnya masing-masing.

Kepala divisi juga diminta untuk dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan pimpinan unit dan bagian-bagian lain yang terkait dengan tugas serta wewenangnya. Pada periode kepemimpinan kali ini, UII mengangkat standar SPMI yang dikenal dengan MERCY OF GOD.

Pada waktu pelatihan, berbagai materi tentang sistem penjaminan mutu disampaikan secara terperinci oleh para pembicara yang berasal dari BPM UII. (sumber : Humas UII)

Mengawali bulan Oktober tepatnya tanggal 3 Oktober 2013, Badan Penjaminan Mutu menerima tamu kunjungan studi banding Sistem Penjaminan Mutu dari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Dekan I FE UIN Malang Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, S.Ag, M.Si tiba di BPM sekitar pukul 09.00 wib. Dalam forum tersebut pimpinan rombongan mengungkapkan maksud dari kunjungan tersebut adalah untuk memperoleh gambaran bagaimana implementasi Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi di UII.

Dalam diskusi yang hangat tersebut BPM UII yang diwakili oleh Kepala BPM Ir. Faisol AM, MS dan Kepala Bidang Statistik dan Sistem Informasi (KBSSI) Rina Mulyati, S.Psi, M.Si. menjelaskan tahapan implementasi SPM PT, perangkat-perangkat sistem yang digunakan serta sistem dukungan Teknologi Informasi yang ada. Selanjutnya menurut Ir. Faisol AM, dijelaskan juga bahwa di UII selain 7 standar SPMI PT yang ditetapkan dari Dikti, UII juga menjadikan Standar Mutu ISO 9001:2008 sebagai acuan untuk menyusun perangkat-perangkat sistem yang mengawal implementasi sistem penjaminan mutu di UII.

Dalam diskusi tersebut juga ditunjukan sistem informasi manajemen audit mutu internal (SIM AMI) yang sudah dugunakan UII untuk proses evaluasi implementasi SPM PT di UII, Materi AMI UII yang telah menggunakan standar Borang Akreditasi merupakan suatu kemajuan yang signifikan dalam implementasi SPM PT. Dalam kesempatan tersebut rombongan dari UIN Malang juga tertarik untuk mendapatkan gambaran tentang penilaian kinerja dosen. Dosen sebagai salah satu sumber daya utama dalam mencetak lulusan yang berkualitas perlu untuk dikendalikan kualitasnya. Dalam penjelasannya KBSSI UII menyampaikan bahwa Nilai Kinerja Dosen merupakan salah satu parameter standar mutu yang diukur secara rutin setiap semester.

Akhir dari kegiatan kunjungan tersebut ditutup dengan penyerahan cideramata dari UIN Malang ke BPM UII. Selanjutnya kedepan diharapkan dapat terjalin kerjasama antara UII dan UIN Malang di bidang Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan semoga dari kegiatan tersebut dapat membawa manfaat dan feedback yang positif bagi kedua belah pihak.

ImageLembaga pendidikan seperti halnya Universitas Islam Indonesia (UII) pada prinsipnya  bukan hanya sekedar memiliki tanggung jawab untuk mendidik mahasiswa sampai pada tahap kelulusan,melainkan juga memiliki tanggung jawab terhadap unit-unit pendukungnya agar memiliki jaminan mutu yang baik. Oleh karena itu, adanya penjaminan mutu terhadap unit-unit pendidikan harus dipahami sebagai wujud tanggung jawab moral perguruan tinggi (PT).

Demikian disampaikan rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, dalam pembukaan Audit Internal ISO 17025:2008, di Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Km. 14,5, Senin, (01/07). Prof. Edy mengatakan, dilakukannya audit internal tidak lain sebagai upaya membangun mindset bahwa penjaminan mutu harus menjadi tanggung moral, dan harus tetap dilakukan sebagai akuntabilitas publik. “Bagaimanapun audit ini harus dijadikan sebagai kebutuhan dan tanggung jawab kepada publik, bukan seolah-olah hanya untuk kebutuhan lembaga,” katanya.

Lembaga pendidikan tinggi menurutnya, memang sudah seharusnya memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap input dari masyarakat, sehingga sebagai jawabannya PT harus menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan standar mutu yang diharapkan oleh stakeholder. Namun guna mecapai hal tersebut perlu perjuangan agar memperoleh hasil yang terbaik dan bisa memenuhi harapan stakeholder. “Pesan moralnya adalah audit ini harus dijadikan sebagai kebutuhan dan menjadi tanggung jawab atas input yang didapat oleh perguruan tinggi,” tegasnya.

Adapun unit yang akan diaudit pada kali ini, selain Laboratorium farmasi, laboratorium kimia dan unit lain, juga laboratorium minyak atsiri ikut serta untuk di audit. Dengan demikian, ia mengatakan bahwa adanya  tambahan satu laboratorium ini menandakan ada inisiatif dan komitmen dari bawah untuk memajukan institusi. “Saudara mempunyai kepentingan dan kepedulian terhadap unit yang saudara pimpin untuk kemajuan lembaga,” jelasnya.

Sementara, kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII, Ir. Faishol menyampaikan, audit kali ini sesungguhnya merupakan bagian rutin yang selama ini dilakukan oleh UII kepada unit-unit yang ada. Selain memilki tujuan untuk menjamin kualitas, audit juga dimaksudkan agar semua unit di UII dapat tersertifikasi. “Audit seperti ini termasuk untuk laboratorium di UII salah satunya dimaksudkan untuk mengejar sertifikasi  ISO 1705.” Terangnya. “Satu hal yang menarik ialah bahwa UII kini menjadi satu-satunya  Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang laboratoriumnya telah bersertifikasi, yaitu pada tahun 2011 lab Teknik Lingkungan dan Lab Terpadu telah mendapat sertifikasi internasional,” terangnya. (Sumber : Humas UII)

Dalam rangka mewujutkan UII sebagai world class university, maka semua lini di kampus UII ini harus memiliki visi pengembangan ke arah global. Dalam bidang penjaminan mutu-pun dimana UII pernah meraih peringkat pertama dari hasil technical assistance yang diselenggarakan oleh DIKTI pada tahun 2008, juga diharapkan dapat mengembangkan peran aktifnya dalam bidang penjaminan mutu di tingkat internasional. Langkah ini diawali dengan dilakukannya penjajakan kerjasama dengan Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA).

Sebagai langkah awal penjajakan BPM UII mengikutsertakan Rina Mulyati, S.Psi, M.Si selaku Kepala Bidang Statistik dan Sistem Informasi untuk mengikuti AUN-QA Trining Course for Accomplishing Programe Assesment yang diselenggarakan pada tanggal 22 – 25 April 2013 di Thailand. Hasil dari kegiatan tersebut dapat memberikan wawasan baru bagi pengembangan implementasi penjaminan mutu di UII. Sealain dari pada itu juga sebagai sarana untuk menjaring informasi secara langsung bagaimana syarat dan prosedurnya agar UII dapat menjadi salah satu anggota AUN-QA.

Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII pada hari Rabu 21 Maret 2012 menerima kunjungan studi banding dari Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) Jakarta. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua STSN Ir. Inu Baskara, M.MSI ini diikuti oleh Tim Penjaminan Mutu STSN. Dalam pengantarnya, Ketua STSN

menyampaikan sekilas tentang STSN dan menjelaskan maksud dan tujuan studi banding untuk mendapatkan gambaran mengenai langkah-langkah persiapan dalam penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di perguruan tinggi.Saat ini STSN telah memiliki unit penjaminan mutu

yang fungsinya dilekatkan pada Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM). STSN telah memiliki blue print untuk penjaminan mutu internalnya dan juga telah menyelesaikan beberapa dokumen perangkat sistemnya oleh karena itu studi banding ke BPM UII kali ini dalam rangka menimba wawasan tentang tips and tricks

dalam penyempurnaan dokumen dan persiapan implementasi serta evaluasi.

Dalam diskusi yang hangat tersebut, Ketua STSN menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerjasama lebih lanjut berupa pelatihan-pelatihan dan asistensi sistem penjaminan mutu internal. Rombongan

yang diterima di ruang sidang VIP gedung GBPH Prabuningrat Lt.3 Kampus Terpadu UII oleh Kepala BPM Ir. Faisiol AM, MS didampingi oleh Kepala Bidang Pengendali Sistem Mutu Ir. Pratikno Hidayat, M.Sc.

Di awal bulan Juli 2012 yakni pada tanggal 3 Juli 2012, Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) mendapat kunjungan dalam rangka benchmarking dari Politeknik Telkom Bandung. Rombongan tiba di UII dan diterima langsung oleh Kepala BPM Ir. Faisol AM, MS didampingi oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Kerjasama Dra. Sri Mulyati, M.Si. dan Kepala Bidang Statistik dan Sistem Informasi Rina Mulyati, S.Psi, M.Si. Rombongan dari Politeknik Telkom yang dipimpin oleh Kepala Sistem Penjaminan Mutu dan Pengembangan Lembaga Bp. Guntur  menyampaikan maksud dari kunjungan tersebut adalah dalam rangka kajian studi evaluasi kurikulum dan system penjaminan mutu internal. Menurut Guntur, UII merupakan perguruan tinggi swasta yang meraih peringkat pertama dalam system penjaminan mutu internal, oleh sebab itu kedatangannya beserta rombongan berkeinginan agar UII dapat dijadikan benchmark dalam implementasi penjaminan mutu internal di institusinya. Turut serta dari rombongan Politeknik Telkom beberapa Ketua Prodi, Analis Penjaminan Mutu, Staf Penjaminan Mutu dan beberapa Staf Pengajar.

Dalam diskusi yang hangat tersebut, Ir. Faisol AM, MS juga menyampaiakan bagaimana implementasi Sistem Penjaminan Mutu di UII dan pengembangannya. Bahkan menurut Faisol, pengembangan yang sudah berjalan adalah mengintegrasikan standar mutu dengan standar mutu dari DIKTI (8 standar) serta membangun system informasi untuk audit mutu internal dengan menggunakan standar tersebut. Kunjungan pada siang itu ditutup dengan ramah tamah dan pertukaran cindra mata dan foto bersama.

Pertengahan tahun 2012 ini Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia (BPM UII) mendapat tamu kunjungan Studi Banding dari Universitas Serang Raya (UNSERA) Banten. Rombongan tiba di UII hari Rabu tanggal 20 Juni 2012 dan langsung diterima oleh perwakilan BPM Ir. Pratikno Hidayat, M.Sc dan Dra. Sri Mulyati, M.Si. Rombongan yang dipimpin oleh Rektor UNSERA Drs. Hamdan, MM. tersebut menyampaikan maksud dari kunjungan tersebut adalah untuk menambah wawasan tentang penjaminan mutu, pengelolaan akademik dan pengelolaan kemahasiswaan. Turut serta dari rombongan UNSERA ada Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UNSERA, Ka.Prodi, Ketua Lembaga, Kepala Biro dan perwakilan dari lembaga mahasiswa.

Dalam dialog dan diskusi yang hangat tersebut, Rektor UNSERA juga saling bertukar wawasan dalam bagaimana langkah-langkah dan kendala implementasi Sistem Penjaminan Mutu dan integrasinya dalam pengelolaan akademik dan kemahasiswaan. Kunjungan pada siang itu ditutup dengan ramah tamah dan pertukaran cindra mata dan foto bersama.

Pada pertengahan bulan Mei 2012 tepatnya tanggal 15 Mei 2012, Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII mendapat kunjungan studi banding Sistem Penjaminan Mutu dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Rektor II, Hasyim Ashari, SE, MM diikuti oleh beberapa Dekan dan Tim Penjaminan Mutu UMBY. Dalam kunjungannya ke BPM UII tersebut, WR II UMBY menyampaikan bahwa kunjungan kali ini adalah untukmendapatkan gambaran secara langsung bagaimana implementasi Sistem Penjaminan Mutu di UII seperti yang telah diwajibkan oleh Dikti.

Dalam suasana diskusi yang hangat tersebut, BPM UII yang dipimpin oleh Ir. Faisol AM, MS sebagai Kepala BPM menjelaskan model Sistem Penjaminan Mutu yang digunakan oleh UII berikut tahapan-tahapan implementasinya serta bagaimana kaitannya dengan standar mutu yang ditetapkan oleh Dikti. Rombongan dari UMBY diterima di Ruang Sidang Badan Penjaminan Mutu oleh Ir. Faisol AM, MS didampingi segenap Kepala Bidang dan Staf BPM.

adan Penjaminan Mutu menyelenggarakan pelatihan penyusunan standar mutu sistem penjaminan mutu perguruan tinggi untuk Universitas Budi Luhur Jakarta, di ruang pelatihan Badan Penjaminan Mutu Gedung GBPH Prabuningrat Lt.3 Kampus TerpaduUII Yogyakarta,  tanggal 20 s.d 22 Maret 2012. Dalam pelatihan kali ini materi yang diberikan mengacu kepada delapan standar yang disyaratkan oleh Dikti dalam Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. Pada sesi awal, trainer memberikan materi tentang gambaran umum Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan SPM UII kemudian dilanjutkan dengan praktek penyusunan standar mutu sampai dengan hari akhir pelatihan.

Menurut Kepala BPM UII, Ir. Faisol AM, MS, kegiatan pelatihan ini kedepan akan terus dilaksanakan dan dijadwalkan secara rutin guna mempererat kerjasama antar institusi pendidikan dalam bidang sistem penjaminan mutu. Selain daripada itu pelatihan juga sebagai ajang untuk berbagi pengetahuan dalam rangka memajukan dan mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. Acara pelatihan tersebut diakhiri dengan diskusi singkat tentang rencana tindak lanjut hasil pelatihan oleh Universitas Budi Luhur Jakarta.