Implementasi standar mutu dalam sebuah layanan jasa merupakan jaminan atas kepuasan konsumen. Hal inilah yang terus menjadi perhatian UII sebagai perguruan tinggi. Pelayanan yang terstandar mutu telah sejak lama menjadi budaya di lingkungan UII. Sebagaimana terimplementasi dalam sistem penjaminan mutu internal universitas yang dijalankan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Guna mengukur sejauh mana implementasi standar mutu tersebut, UII turut berpartisipasi dalam SNI Award 2017 yang diadakan oleh Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNi). Sebagai realisasi atas partisipasi UII, 2 orang evaluator BSN mengunjungi kampus terpadu UII dan bertemu dengan pimpinan kampus. Visitasi berlangsung di Gedung Prof. Sardjito, Rabu (28/9).

Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM.,M.Hum.,Ph.D menyampaikan standar mutu yang telah dibudayakan di UII telah menghantarkan kampus ini meraih beragam prestasi baik di lingkup nasional maupun internasional. “UII sudah lama menerapkan budaya standar. Keikutsertaan UII dalam SNI Award bisa jadi bahan evaluasi apakah budaya standar UII sudah layak diapresiasi oleh pihak luar”, terangnya.

Meskipun waktu penyiapan bahan visitasi cukup singkat yakni hanya beberapa minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri, namun ia cukup optimis UII telah memenuhi semua persyaratan yang diminta dalam penilaian SNI Award. “Saya apresiasi kinerja BPM dan tim yang telah secara serius mempersiapkan segala sesuatunya hingga hari ini”, tambahnya.

Sementara itu, BSN menugaskan dua orang tim evaluator yang beranggotakan, Ibu Nur Asih dan Bapak Ari Wibowo. Evaluasi dijadwalkan berlangsung selama dua hari yakni pada Rabu-Kamis (28-29/9). Menanggapi paparan Rektor, Nur Asih menilai positif bahwa kampus swasta seperti UII ternyata telah memiliki kesadaran akan pentingnya mutu yang dibudayakan sejak lama.

“SNI Award bertujuan untuk menilai sejauh mana SNI diterapkan oleh perusahaan atau organisasi di Indonesia. Penerima award adalah perusahaan yang dinilai telah menerapkan SNI secara excellent di lingkungan kerjanya”, katanya.

Ia menjelaskan, terdapat 159 organisasi dan perusahaan yang berpartisipasi dalam SNI Award tahun ini. Mayoritas partisipan berasal dari industri dan perusahaan yang bergerak di bidang pangan. Sehingga keikutsertaan institusi pendidikan seperti UII tergolong langka.

“Dari 159 pendaftar, setelah kami seleksi dokumen kelengkapannya, terdapat 109 yang lolos verifikasi. Selanjutnya dari jumlah itu, hanya 59 yang dinilai layak untuk mendapat visitasi dari tim evaluator, termasuk salah satunya UII”, katanya. (sumber: uii.ac.id)

Di tengah ketatnya persaingan global di antara institusi pendidikan tinggi, adanya sistem penjaminan mutu (SPM) memegang peranan penting dalam mendorong daya saing. SPM menjadi patokan sejauh mana universitas memperhatikan jaminan kualitas penyelenggaraan jasa pendidikan di lingkungannya. Tidak hanya itu, implementasi SPM juga membantu terwujudnya manajemen universitas yang terstandar dan akuntabel. Semua itu berujung pada kepuasan stakeholder pengguna jasa perguruan tinggi, yakni masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pimpinan universitas menyadari pentingnya SPM dan mendorong budaya penjaminan mutu di lingkungannya.

Seperti disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum, Ph.D ketika melakukan sesi sharing penjaminan mutu bersama dengan pimpinan dan dosen Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO). Sesi yang diadakan di kampus UNRIYO Maguwoharjo pada Rabu (7/9) itu merupakan kerjasama antara Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII dan UNRIYO.

Dikatakan Nandang Sutrisno, dalam membangun SPM di suatu institusi yang perlu diingat adalah proses. Ia menuturkan SPM harus diawali dengan kesadaran dari pimpinan universitas untuk selanjutnya dirumuskan bersama dengan pimpinan di lingkup fakultas maupun program studi.

“Di UII kami telah memulai SPM dengan dibentuknya Badan Kendali Mutu dan Pengembangan Pendidikan pada tahun 1999. Hampir 10 tahun kemudian, lembaga tersebut bertransformasi menjadi BPM yang mendorong penerapan ISO 9001:2008 di lingkungan UII”, terang Nandang didampingi Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si, M.Si.

Ditambahkan Nandang Sutrisno, SPM merupakan proses berkesinambungan yang terus disempurnakan seiring berjalannya waktu dan tantangan yang dihadapi. “Seperti di UII, pada 2016 mulai diperkenalkan standar baru yakni MERCY OF GOD yang merupakan pengejawantahan nilai-nilai internal UII ke dalam SPM”, ujarnya.

Ia juga berpesan bahwa dalam implementasi SPM wajar apabila ditemukan resistensi dari kalangan internal. Yang terpenting bagi pimpinan adalah memberi pemahaman bahwa SPM bukanlah sekedar rutinitas namun merupakan komponen penting yang harus dilaksanakan untuk menjamin manajemen universitas yang akuntabel.

Rektor UNRIYO, Prof. Dr. dr. Santoso, MS, Sp.Ok dalam sambutannya berterimakasih atas kerjasama dalam membangun SPM di antara UII dan kampusnya. Ia berharap kerjasama ini dapat terus dibangun sehingga UNRIYO dapat meningkatkan kualitas SPM di lingkungannya. (Sumber: www.uii.ac.id)

Sebanyak 5 orang utusan Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirpenjamu) Kemeristek Dikti melakukan monitoring dan evaluasi hibah program asuh menuju prodi unggul di Universitas Islam Indonesia pada Kamis (31/8). Kunjungan yang dipimpin oleh Octa Nugroho selaku Asessor monev hibah program asuh menuju prodi unggul dan diterima langsung oleh Rektor UII Nandang Sutrisno SH., M.Hum. LLM., Ph.D beserta jajaran pimpinan UII lainnya di Ruang Sidang VIP lantai 3 Gedung GBPH Prabuningrat.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM, M.Hum., Ph.D. menyampaikan ungkapan terimakasihnya atas kepercayaan menjadikan UII sebagai universitas terpilih untuk menyelenggarakan hibah program asuh menuju prodi unggul. Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa hibah ini merupakan program yang sangat bermanfaat.
Dalam hal ini UII sendiri telah melakukan Lokakarya ke perguruan tinggi mitra, menerima kunjungan Studi Banding dari perguruan tinggi mitra, dan menerima magang karyawan di BPM UII sebagai bentuk dari program hibah tersebut.

Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si turut menyampaikan laporannya terkait pelaksanaan hibah program asuh menuju prodi unggul. “Alhamdulillah semua rangkaian kegiatan dari hibah sudah kami laksanakan.”

Kariyam juga menjelaskan bahwa kesuksesan pelaksanaan hibah ini tidak lepas dari keikutsertaan para pimpinan UII yang konsisten mendampingi BPM dalam melakukan semua rangkaian kegiatan mulai dari lokakarya, studi banding, dan magang. “Dalam melaksanakan rangkaian kegiatan hibah ini pimpinan secara konsisten mendampingi baik sebagai pemateri maupun memberikan arahan“, ungkapnya.

Sedangkan Octa Nugroho sebagai salah satu tim monev Kemenristek DIKTI menyampaikan tujuannya ke UII adalah untuk mengetahui sejauh mana program asuh menuju prodi unggul telah dilaksanakan. “Hal ini penting guna pelaporan yang nantinya akan disampaikan kepada Menteri secara langsung”, imbuhnya.

Sementara itu, anggota tim monev lainnya Dr. Ishartiwi, M.Pd mengatakan monev kali ini juga bertujuan untuk menggali masukan-masukan dalam rangka perbaikan hibah program asuh ke depan. “Maraknya pertumbuhan perguruan tinggi yang belum terakreditasi patut menjadi perhatian kita untuk turut membantu perguruan tinggi tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikannya salah satunya dengan program hibah ini”, Ungkapnya.

Rangkaian pelaksanaan Hibah Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017 Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Lokakarya, Studi Banding, dan Magang telah selesai dilaksanakan. Lokakarya yang dilakukan di universitas mitra diantaranya Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta telah dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Studi Banding dan Magang yang dilaksanakan di Kampus Universitas Islam Indonesia pada tanggal 21 – 26 Agustus 2017. Kegiatan Magang tersebut difokuskan pada hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan dokumen Sistem Penjaminan Mutu dan dokumen Selft Assessment Report (SAR) dan borang akreditasi prodi.

Penutupan acara diisi dengan menyampaikan pesan, kesan, serta harapan selama kegiatan magang berlangsung. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Hibah Program Asuh, Kariyam, M.Si selaku Kepala BPM UII. Kariyam, M.Si. mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin antara UII dengan universitas mitra dan menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang berkenan serta berharap agar hubungan baik yang telah terjalin tidak hanya berhenti sampai program magang, namun tetap berhubungan ataupun saling bertukar pikiran maupun ide dimasa mendatang. “UII dengan universitas mitra adalah saling belajar dan bertukar ide maupun pikiran. Tidak hanya universitas mitra saja yang belajar dari UII, namun UII juga belajar kepada universitas mitra pada aspek atau bidang lainnya”, ungkapnya.

Sementara itu perwakilan Universitas Islam Sumatera Utara, Siti Rahmah Sibuea, M.Si selaku Kepala LPM UISU menyampaikan bahwa UISU mengapresiasi dan berterima kasih kepada UII yang telah memberi kesempatan menjadi mitra di program asuh ini. UISU akan memperkuat komitmen terhadap sistem penjaminan mutu dan apa saja yang didapatkan pada hibah program asuh ini. Siti Rahmah berharap agar hubungan baik terus terjalin, dan UII kedepan masih bisa menjadi mitra yang baik untuk sharing demi kemajuan mutu UISU.

Kesan dan pesan selanjutnya disampaikan oleh Ir. Andi Abdul Rahman Syafar, MP. selaku Kepala LPM UIM. Andi Abdul Rahman menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada UII yang telah menjadikan UIM sebagai salah satu universitas mitra dalam program hibah ini. Selain itu Andi Abdul Rahman juga menyampaikan harapannya agar UIM bisa menjadi universitas Islam yang besar di wilayah timur seperti halnya UII.

Kesan dan pesan terakhir disampaikan oleh Drs. Bambang Sugeng D., MM selaku Kepala Kantor Penjaminan Mutu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Bambang Sugeng menyampaikan terimakasih kepada UII yang telah menjadikan mitra pada program hibah asuh ini. Dengan berbagai ilmu yang didapat, UP45 akan berencana melakukan pembaruan struktur yang lengkap terlebih dahulu sebelum memulai tindakan yang lebih penting lainnya. Selain itu, Bambang Sugeng juga berharap agar UP45 dapat berkembang maju seperti UII. “Bahwa secara umur universitas sebenarnya UP45 tidak jauh berbeda dengan umur UII, semoga kami bisa menyusul UII, mohon bimbingan lebih lanjut dalam masalah SPMI oleh BPM UII”, tuturnya. (ASK)

Dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirpenjamu) menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul Tahun 2017. Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kategori unggul termasuk salah satu dari 26 perguruan tinggi yang mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul di tahun 2017 ini. Dalam melaksanakan program ini UII menjalin kerja sama dengan tiga perguruan tinggi mitra, yaitu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara Medan (UISU). Secara umum program ini terdiri dari tiga aktivitas, yaitu lokakarya, studi banding, dan magang.

Aktivitas pertama lokakarya telah diselenggarakan di ketiga perguruan tinggi mitra pada bulan Juni dan Juli 2017. Aktivitas kedua dari program ini adalah kunjungan studi banding yang mengikutsertakan 21 program studi dari ketiga perguruan tinggi mitra ke UII. Aktivitas ini dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2017. Sedangkan aktivitas ketiga dari program hibah ini yaitu magang dilaksanakan bersamaan dengan aktivitas studi banding. Aktivitas magang yang dilaksanakan selama 6 hari yaitu pada tanggal 21 – 26 Agustus 2017 ini diikuti oleh personil lembaga penjaminan mutu dari perguruan tinggi mitra untuk mempelajari praktik penyusunan dokumen dan praktik sistem penjaminan mutu di bawah bimbingan Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII.

Pada hari pertama, peserta magang bersama dengan peserta studi banding mengikuti sesi paparan materi yang disampaikan oleh Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto M.Si. (Tata kelola manajemen perguruan tinggi), Kepala Badan Sistem Informasi UII, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. (Penyusunan visi, misi dan tujuan UII) dan Kepala Badan Perencana UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT. (Strategi peningkatan akreditasi).

Pada hari kedua, presentasi materi disampaikan oleh Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si. tentang workshop pembuatan kebijakan Sistem Penjaminan Mutu (SPM), praktik pembuatan dokumen kebijakan SPM, dan praktik pembuatan dokumen kebijakan SPMI PT. Kemudian dilanjutkan presentasi dokumen kebijakan SPMI PT oleh perwakilan peserta magang hingga sesi pada hari pertama berakhir.

Memasuki hari ketiga pelaksanaan magang, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi workshop pembuatan dokumen manual SPMI PT, kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan dokumen manual SPMI Perguruan Tinggi (PT) oleh Kepala Bidang Pengendali Sistem Mutu BPM UII, Dra. Indah Susantun, M.Si.  Mengakhiri sesi pada hari ketiga magang yaitu presentasi dokumen manual SPMI PT oleh perwakilan peserta magang dari ketiga universitas mitra.

Pada hari keempat, paparan materi disampaikan oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Kerjasama BPM UII, Dr. Sefriani, SH, M.Hum (workshop pembuatan dokumen Standar SPMI PT dan praktik pembuatan dokumen Standar SPMI PT), kemudian diakhiri dengan presentasi dokumen standar SPMI PT oleh peserta magang.

Pada hari kelima, paparan materi akan disampaikan oleh Kepala Bidang Audit Mutu Internal BPM UII, Tito Yuwono, ST, M.Sc. tentang workshop pembuatan borang audit dan praktik pembuatan dokumen borang audit, kemudian dilanjutkan presentasi dokumen borang audit oleh peserta magang.

Sedangkan pada hari terakhir, paparan materi akan disampaikan tentang workshop pembuatan SAR akreditasi prodi dan praktik pembuatan dokumen SAR akreditasi prodi oleh Dr. Jaka Nugraha, M.Si (Kepala Badan Pengembangan Akademik UII) dan Agung Nugroho Adi, ST, MT (Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Standar Mutu Akademik, Badan Pengembangan Akademik UII) . Kemudian dilanjutkan dengan presentasi dokumen SAR akreditasi oleh peserta magang.

Sebagai tindak lanjut dari program magang akan dilaksanakan uji coba dokumen untuk audit bagi para peserta magang di lingkungan BPM. “Dalam pelaksanaan aktivitas ketiga program hibah ini, para peserta magang akan diuji dokumen untuk keperluan audit”. Pungkas Kariyam, M.Si, Kepala BPM UII. (SNA)

Sebagai tindak lanjut dari Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017, Universitas Islam Indonesia (UII) telah selesai menerima kunjungan studi banding dari beberapa perguruan tinggi mitra. Beberapa universitas yang menjadi mitra UII, antara lain Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si selaku Wakil Rektor II UII menutup jalannya acara pada Selasa (22/8) di Ruang Sidang Utama Lt.4 Gedung GBPH Prabuningrat Rektorat UII.

Penutupan acara diisi dengan penyampaian pesan dan kesan dari para peserta selama mengikuti kegiatan studi banding ini. Salah seorang peserta, Ir. Andi Abdul Rahman Syafar, MP yang mewakili Universitas Islam Makasar menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada UII atas pelaksanaan program ini. Ia juga menyebutkan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan telah membuka wawasan para peserta untuk kemudian menyiapkan dan menyusun dokumen untuk reakreditasi selanjutnya.

Selanjutnya, Siti Rahmah Sibuea, M.Si selaku perwakilan dari Universitas Islam Sumatera Utara juga memberikan apresiasinya karena UII telah memilih UISU menjadi salah satu perguruan tinggi asuh dalam Program Studi Unggul 2017.

Selain itu, disampaikan juga oleh Syamsul Ma’arif ST, M.Eng selaku perwakilan dari Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta bahwa program ini merupakan program yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa untuk belajar meningkatkan mutu pendidikan.

”Berdasarkan pengalaman yang pernah saya dapatkan, UII adalah perguruan tinggi yang sudah beberapa langkah lebih unggul bahkan dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia”. Ungkapnya

Lebih lanjut ia berharap agar UII bisa terus membimbing perguruan tinggi mitra untuk meningkatkan mutu pendidikannya dan meraih akreditasi yang lebih baik.

Disampaikan Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si bahwa program ini merupakan sebuah wadah untuk saling berbagi ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu pendidikan. Harapannya setiap institusi yang terlibat dalam acara studi banding bisa melahirkan lulusan-lulusan akademisi yang berkualitas kedepannya.

“Permintaan untuk memiliki lulusan berkualitas merupakan tuntutan yang tidak bisa dihindarkan, sehingga program studi banding ini merupakan tindakan yang relevan guna memenuhi permintaan tersebut”. Ungkapnya.

Ia juga berpesan agar acara studi banding tidak berhenti di sini. “Untuk terus bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan maka harus ada tindak lanjut lagi dari program ini, para peserta harus bisa saling mengisi dan bekerjasama untuk bisa mencapai reakreditasi yang baik”. ungkapnya

Senada Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si, M.Si turut menyampaikan ungkapan terimakasih atas sinergi para peserta studi banding dalam melaksanakan program asuh menuju prodi unggul selama dua hari.

Ia juga menambahkan sebagai tindak lanjut dari program studi banding dan magang akan dilaksanakan uji coba dokumen untuk audit bagi para peserta magang di lingkungan BPM. “Dalam beberapa hari ke depan, kita masih memiliki satu aktivitas lagi yaitu para peserta magang akan diuji dokumen untuk keperluan audit”. pungkasnya. (EF) (Sumber: www.uii.ac.id)

Dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dirpenjamu) menyelenggarakan Program Asuh Menuju Program Studi Unggul Tahun 2017. Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kategori unggul termasuk salah satu dari 26 perguruan tinggi yang mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul di tahun 2017 ini.

Secara umum program tersebut terdiri dari tiga aktivitas, yaitu lokakarya, studi banding, dan magang. Aktivitas pertama lokakarya telah diselenggarakan pada bulan Juni dan Juli 2017 di ketiga perguruan tinggi mitra, yakni Universitas Proklamasi 45 (UP45) Yogyakarta, Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Sementara aktivitas kedua dari program ini adalah kunjungan studi banding yang mengikutsertakan 21 program studi dari ketiga perguruan tinggi mitra ke UII, pada 21-22 Agustus 2017, melibatkan 12 program studi di lingkungan UII.

Disampaikan Rektor UII, Nadang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. saat membuka program studi banding dan magang di Gedung Moh. Hatta Perpustakaan UII, Senin (21/8). melalui kegiatan ini diharapkan bisa saling sharing, bertukar pikiran dan bertukar gagasan bersama-sama, jadi bukan satu arah saja. Lebih lanjut Nandang Sutrisno menuturkan, di dalam ilmu hukum pembangunan ada salah satu strategi yang disebut switch point. Ketika kurve itu naik dan naik terus, suatu saat kurve tersebut juga akan berhenti disuatu titik tertinggi, dan setelah itu akan ada penurunan.

Oleh karenanya menurut Nandang Sutrisno kita harus bisa memprediksi sebelum titik puncak itu terpenuhi, yakni sudah melakukan switch point dengan mengembangkan dan memunculkan  ide-ide baru. “Sehingga yang tadinya mau menurun maka minimal akan tetap bertahan dan dengan adanya transformasi maka kemajuan itu akan semakin tinggi lagi,” tambahnya.

Sementara Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam, S.Si, M.Si dalam penjelasannya berharap dari aktivitas studi banding program studi peserta dapat menggali pelajaran dan pengalaman UII khususnya program studi terkait dalam upaya peningkatan dan pemeliharaan status akreditasi. Pelaksanaan aktivitas studi banding ini juga bersamaan dengan dimulainya aktivitas ketiga yaitu magang, 21–26 Agustus 2017, diikuti oleh personil lembaga penjaminan mutu dari perguruan tinggi mitra untuk mempelajari praktik penyusunan dokumen dan praktik sistem penjaminan mutu di bawah bimbingan Badan Penjaminan Mutu UII.

Lebih lanjut Kariyam dalam penjelasannya menyampaikan bahwa Program Asuh Menuju Program Studi Unggul ini menunjukkan bukti pencapaian dan pengakuan bahwa UII telah menjadi referensi dalam menjalankan sistem dan manajemen penjaminan mutu. Selanjutnya diharapkan program ini dapat memberikan manfaat bagi UII dan ketiga perguruan mitra serta ke depannya dapat dikembangkan kerja sama lebih lanjut di berbagai bidang.

Pada pelaksanaan program studi banding dan magang ini diawali penandatangan naskah kesepakatan kerjasama oleh pimpinan UII dengan pimpinan dari UP45 Yogyakarta, UIM, dan UISU. Sementara pada sesi studi banding disampaikan materi oleh Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto M.Si. (Tata kelola manajemen perguruan tinggi), Kepala Badan Sistem Informasi UII, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. (Penyusunan visi, misi dan tujuan UII) dan Kepala Badan Perencana UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT. (Strategi peningkatan akreditasi). (Sumber: www.uii.ac.id)

Dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi, Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (selanjutnya disebut sebagai Dirpenjamu) menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul Tahun 2017.

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan kategori unggul termasuk salah satu dari 26 perguruan tinggi yang mendapatkan amanah dari Dirpenjamu untuk menyelenggarakan Program Asuh Menuju Prodi Unggul di tahun 2017.

Dalam melaksanakan program ini UII menjalin kerja sama dengan tiga perguruan tinggi mitra, masing-masing Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Islam Sumatera Utara Medan (UISU).

Aktivitas pertama lokakarya telah diselenggarakan di ketiga perguruan tinggi mitra pada bulan Juni dan Juli 2017.

Aktivitas kedua adalah kunjungan dari prodi-prodi perguruan tinggi mitra yang masih memiliki status akreditasi C ke UII untuk melakukan studi banding ke prodi terkait yang akan dilaksanakan pada 21-22 Agustus 2017 di Auditorium Gedung Moh. Hatta, Direktorat Perpustakaan UII Lantai 2 dan dilanjutkan ke Fakultas terkait di lingkungan UII.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang mempunyai perhatian besar akan kualitas penyedia jasa pendidikan, Universitas Islam Indonesia (UII) secara rutin melaksanakan proses audit. Baik yang dilakukan secara internal maupun oleh institusi dari luar UII.

Kali ini audit kembali dilakukan oleh UII bekerjasama dengan TUV Rheinland, guna mendapatkan kembali Sertifikat ISO 9001:2008. Jalannya audit dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 2-3 Agustus 2017, menghadirkan auditor Tengku Hermansyah dan Erfi Ilyas.

Disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno, Ph.D., pada acara pembukaan audit, UII pada dasarnya sangat berkomitmen terhadap penjaminan mutu. Ia menuturkan, UII sudah mempunyai lembaga penjaminan mutu di lingkungan perguruan tinggi bahkan sebelum diterapkan oleh pemerintah.

“Kita mempunyai lembaga atau badan yang concern dengan penjaminan mutu sejak tahun 1999. Oleh karena itu, penjaminan mutu kiranya sudah menjadi budaya di lingkungan UII,” ungkapnya.

Di hadapan segenap pimpinan UII dan auditor Nandang Sutrisno menuturkan, beberapa instrumen dari lembaga penjaminan mutu internasional saat ini juga telah dirangkum dengan sistem penjaminan mutu UII yang disebut engan MERCY OF GOD.

“Dengan demikian, sebenarnya UII ingin menerapkan standar mutu secara internasional dan tidak hanya standar  nasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nandang Sutrisno menambahkan, setiap tahun UII berkomitmen adanya continuous improvement. Meskipun setiap tahun proses audit dilakukan, proses audit tersebut tidak dianggap sebagai rutinitas belaka. Oleh karenanya Ia berharap para auditor dapat memberikan solusi terhadap hal-hal yang sekiranya belum terimplementasikan.

“Audit dilakukan sebagai salah satu komitmen terhadap peningkatan mutu secara terus menerus sesui komitmen UII pada kesempurnaan,” imbuhnya. (Sumber: uii.ac.id)

Penyebab masih rendahnya status akreditasi institusi pendidikan tinggi maupun program studi (prodi) dikarenakan masih lemahnya penerapan sistem penjaminan mutu. Selain itu, kesadaran proses akreditasi ataupun re-akreditasi sebagai bagian dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam kerangka penjaminan mutu dinilai juga masih perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya mendorong peningkatan status akreditasi C ataupun belum terakreditasi menuju prodi unggul, Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa, Ristekdikti kembali menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu. Lokakarya Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu ini dilaksanakan pada tanggal (25-27/7) 2017, bertempat di Gedung Aula Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Lokakarya ini merupakan rangkaian kegiatan Hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul, Kemenristek Dikti.

Pembukaan lokakarya dihadiri Rektor UISU Prof. Dr. Ir. Mhd. Asaad, M.Si didampingi jajaran Pembantu Rektor, Dr. Liesna Andriany dan Drs. Syarifuddin Elhayat, MA, Pengurus Yayasan UISU, Drs. OK Nazaruddin Hisyam, MS, Dra. Chairina, S.Sos, M.Si dan Hj Masnun, SH, M.Hum. Dari UII dihadiri Wakil Rektor UII Bidang Akademik, Dr-ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI, Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam, M.Si, Kepala Bidang Audit Mutu Internal UII, Tito Yuwono, M.Sc, dan pemateri dari UII Dr. Sefriani, SH, M.Hum dan Jaka Nugraha, M.Si.

Dalam sambutannya Rektor UISU, Prof. Dr. Ir. Mhd. Asaad, M.Si mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang digagas antara UII dan UISU khususnya antara Badan Penjaminan Mutu UII dengan Lembaga Penjaminan Mutu UISU. “Saya berharap kegiatan lokakarya yang diikuti oleh seluruh pimpinan fakultas dan program studi ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan untuk menghasilkan sistem penjaminan mutu UISU menuju program studi yang unggul sesuai dengan tujuan program hibah dari Kemenristek Dikti,” tuturnya.

Sementara itu di hadapan peserta lokakarya, Wakil Rektor Bidang Akademik UII, Dr-ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI memaparkan, program studi dan Gugus Kendali Mutu program studi se-UISU mengajak UISU agar dapat menciptakan budaya mutu. UII siap melakukan sharing dengan UISU. “Sebagai perguruan tinggi yang memiliki kesamaan platform, kita berharap dapat sharing dengan UISU,” ujarnya.

Jalannya lokakarya dibuka bersama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UII dan Rektor UISU, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi aktivitas hibah program asuh oleh Ketua Pengelola Hibah, Kariyam, M.Si.

Pada sesi pertama, presentasi materi tentang Implementasi SPMI di UII oleh Dr.Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI. Sesi ini dipandu oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik UISU, Dr. Dra. Liesna Andriany, M.Pd. Pada sesi kedua, paparan materi dilakukan oleh Kariyam, M.Si, Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia dengan tema Harmonisasi SPMI dan SPME, kemudian dilanjutkan presentasi materi tentang Strategi Implementasi SPMI di UII (Sasaran Mutu) hingga sesi pada hari pertama lokakarya berakhir.

Memasuki hari kedua pelaksanaan lokakarya, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang Standar SPMI dan Manual SPMI oleh Dr. Sefriani, SH, M.Hum. Berikutnya Tito Yuwono, ST, M.Sc. mengakhiri sesi pada hari kedua lokakarya dengan memaparkan materi Audit dan Teknik Audit serta Membuat Borang Audit. Lokakarya pada hari kedua dipandu oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UISU, Ir. Siti Rahmah Sibuea, M.Si.

Pada hari terakhir lokakarya, peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelompok yaitu prodi dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pada kelompok prodi, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Standar Nasional Dikti dan Kurikulum Pendidikan Tinggi pada sesi pagi hingga siang oleh Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si dilanjutkan dengan materi Penyusunan dokumen asesmen sendiri dan rencana tindak oleh Agung Nugroho Adi, ST, MT. Sedangkan pada kelompok LPM, dipaparkan materi dan praktik Penyusunan Dokumen Mutu oleh Tim Badan Penjaminan Mutu UII.

Sementara itu, menurut Ketua Pengelola Hibah UII, Kariyam, M.Si, kegiatan lokakarya ini akan dilanjutkan dengan kegiatan studi banding dan magang ke UII Yogyakarta pada bulan Agustus mendatang. (SNA)