Tag Archive for: bpm uii

Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM) kembali melaksanakan kegiatan Audit Mutu Internal untuk tahun 2018 di tingkat universitas dan fakultas. Pelaksanaan audit ini dijadwalkan berlangsung dari 26 Oktober dan berakhir pada 6 November 2018.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menuturkan Audit Mutu Internal dapat dimaknai sebagai ritual untuk menjaga eksistensi. “Ritual ini akan menjadi tidak bermakna ketika hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban,” pesannya saat membuka pelaksanaan Audit Mutu Internal pada Jumat (26/10), di Gedung Prof Dr. Sardjito UII.

Disampaikan Fathul Wahid, pelaksanaan kegiatan ini hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik. Mengutip sebuah Hadits, Fathul Wahid menyinggung pentingnya meluangkan waktu untuk mengaudit diri. “Audit merupakan sesuatu yang kontekstual. Orang yang berakal harusnya sensitif dengan jamannya (kontektualisasi),” paparnya.

Sementara disampaikan Kepala Badan Penjaminan Mutu UII, Kariyam, S.Si., M.Si., saat ini siklus yang dilaksanakan telah memasuki pada tahapan evaluasi. “Kegiatan ini untuk memastikan bahwa seluruh proses yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur. Seluruh output yang dicapai sesuai dengan standar yang telah disepakati,” ungkapnya.

Kariyam melanjutkan, kegiatan ini juga untuk memastikan seluruh kegiatan akademik dan non akademik telah berjalan dengan baik, serta untuk menemukan informasi dan fakta kaitannya dengan pengambilan keputusan. “Ruang lingkup audit sama dengan tahun sebelumnya, mengacu pada standar sistem penjaminan mutu UII MERCY OF GOD, yang telah diterapkan tiga tahun terakhir,” tandasnya.

Lebih lanjut Kariyam menuturkan, Audit Mutu Internal merupakan kebutuhan bagi setiap unit dan hendaknya tidak menjadi sebuah beban. Bila setiap hari, cara bekerja kita diorientasikan pada mutu, tentunya akan menjadi kebiasaan dan menjadi budaya mutu. “Konsep dalam Audit Mutu Internal adalah menemukan peluang perbaikan, juga menjadi pengawasan untuk menemukan sesuatu yang dapat diperbaiki,” jelasnya. Sumber: uii.ac.id

Dalam menjaga prestasinya menjadi universitas swasta terbaik di Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) selalu memperhatikan kualitas mutu pendidikan dan pelayanan di lingkungannya. Tujuan dari Sistem Penjamin Mutu (SPM) ini adalah untuk mewujudkan sistem manajemen universitas yang terstandar dan akuntabel. Sehingga UII mampu memaksimalkan pengabdiannya kepada stakeholder pengguna jasa perguruan tinggi, yakni masyarakat.

Hal ini relevan dengan kegiatan Badan Penjamin Mutu (BPM) UII yang mengadakan acara Induksi Sistem Penjaminan Mutu Bagi Pengemban Amanah di Lingkungan UII periode 2018-2022, yang diadakan di Gedung Kuliah Umum Sardjito. Acara yang diadakan pada Rabu dan Kamis (24,25/10) itu selain dihadiri oleh Rektor UII Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. beserta jajaran, para dekanat beserta jajaran; juga dihadiri oleh Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D. sebagai Anggota Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Fathul Wahid menerangkan bahwa jauh sebelum otorisasi standar mutu yang diwajibkan untuk seluruh perguruan tinggi, UII telah memulai penjaminan mutu dari tahun 1999. Karena penjaminan mutu yang dilakukan oleh UII timbul karena kesadaran yang diperoleh dalam proses belajar.

“SPM perlu dijadikan kesadaran bersama (collective awareness) untuk menjadi pijakan dan alat gerak bersama ke depan” tambah Fathul Wahid dalam sambutannya. Ia berharap bahwa para dekan yang hadir memiliki cita-cita yang sama, yaitu UII menjadi besar di masa depan.

Salah satu pesan yang disampaikan Akhmad Fauzi adalah bagaimana menyiapkan aspek inovasi dalam pendidikan dan pelayanan. Sebagai perwujudan sikap nyata perguruan tinggi menghadapi era digital. (APB) Sumber: uii.ac.id

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bapak dan Ibu Pejabat Struktural di lingkungan UII yang kami hormati,

Kami, selaku wakil dari manajemen, memfasilitasi komitmen Manajemen untuk meningkatkan kualitas kinerja institusi khususnya Pimpinan Universitas, Badan, dan Direktorat, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Bapak dan Ibu sebagai salah satu stakeholders yang sering bekerjasama dengan Manajemen.

Untuk kepentingan tersebut, kami membutuhkan informasi berupa penilaian tentang beberapa faktor terkait kinerja bidang Pengembangan Akademik dan Riset (WR 1), Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karir (WR 2), Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni (WR 3), dan Bidang Networking dan Kewirausahaan (WR 4). Informasi tersebut akan dipergunakan sebagai salah satu referensi dalam melakukan perbaikan secara berkelanjutan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan stakeholders.

Informasi yang ada pada survei ini akan kami jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan sesuai dengan tujuan di atas. Jumlah item yang harus diisi cukup banyak, tetapi kelengkapan jawaban untuk semua item dan pilihan jawaban yang benar-benar menggambarkan kondisi riil yang dialami selama ini akan mengoptimalkan kebermanfaatan dari hasil survei ini.

Pengisian survei silakan klik tautan berikut:

http://bit.ly/surveikinerjapimpinanUII

Kami mengucapkan terima kasih untuk partisipasi Bapak dan Ibu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Tim BPM

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dalam rangka studi banding pada Jum’at (19/10), di Gedung Rektorat UII. Pada pertemuan ini mendiskusikan tentang Badan Penjaminan Mutu di sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi.

Badan Penjaminan Mutu (BPM) di sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi merupakan sebuah sistem manajemen organisasi yang berbasis pada kualitas yang mampu memenuhi kebutuhan dan harapan para stakeholders atau para pemangku kepentingan.

Kariyam, S.Si., M.Si., Selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu UII membuka diskusi dengan menjelaskan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang diterapkan di UII. Ia menuturkan, saat ini UII menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan tinggi berdasarkan pada peraturan Permenristekdikti No.62 Th 2016 tentang SPM Dikti.

“Di dalam peraturan tersebut perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengembangkan SPM. Dan saat ini SPM UII dikenal dengan nama Standar MERCY OF GOD,” jelas Kariyam.

Kariyam menambahkan, Standar MERCY OF GOD mempunyai 10 Standars dengan 99 cakupan kerja. MERCY OF GOD terdiri dari Management of Organization, Education, Research, Community Services, Yield of Services, Output, Facilities, Governance, Outcome & Cooperation, dan Da’wah Islamiyah.

“Cakupan Sasaran mutu MERCY Of GOD ini, terbagi menjadi 3 yaitu Universitas, Fakultas dan Program Studi. Dan tiap tahunnya akan diadakan satu kali Audit Mutu Internal Kinerja Akademik,” paparnya,

Disampaikan Kariyam, dalam satu tahun akan diadakan satu kali Rapat tinjauan manajemen SPM Universitas Audit Mutu Internal. Dalam setiap Audit akan dilakukan pemaparan mengenai hasil audit mutu internal selama satu tahun dan akan dievaluasi mengenai kinerja proses, pencapaian sasaran, rencana, dan standar mutu.

“Setelah itu akan diberikan rekomendasi untuk peningkatan perbaikan di tahun berikutnya” ujar Kariyam.

Sementara, Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd., selaku Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Antasari Banjarmasin mengaku sangat tertarik dengan topik pembahasan pada kunjungannya kekampus UII kali ini. Pihaknya Tertarik untuk bisa mencontoh standar SPM MERCY OF GOD UII.

“Namun tentunya dengan menyesuaikan sistem penjaminan mutu serta stuktur yang ada di UIN Antasari Banjarmasin,” ujarnya. Sumber: uii.ac.id

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Pengumuman disampaikan kepada:

Rekan–rekan mahasiswa yang berbahagia,

Berkaitan dengan rencana perbaikan kualitas layanan dan fasilitas di lingkungan UII, maka kami selaku perwakilan manajemen memerlukan masukan dari rekan–rekan mahasiswa berdasarkan pengalaman menjalani pendidikan di UII.

Tujuan survei ini juga untuk mengoptimalkan kemanfaatan hasil survei, maka kami berharap rekan–rekan dapat melengkapi isian seluruh aspek dengan pilihan yang benar–benar menggambarkan kondisi riil yang rekan–rekan alami selama ini.

Berikut link survei tersebut:

 

Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama yang disinergikan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Tim BPM

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menerima kunjungan dari perguruan tinggi dalam rangka studi banding. Bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito UII, Jum’at (28/9), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengunjungi UII dalam rangka studi banding tentang penjaminan mutu perguruan tinggi.

Delegasi UNJ yang berjumlah 24 orang, dipimpin oleh Dr. Riyadi, M.T., selaku Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) beserta Dr. Siti Nurjanah, S.E., M.Si., selaku Kepala Pusat Penjaminan Mutu (PPjM). Rombongan diterima langsung oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., didampingi Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dan Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII, Kariyam, S.Si., M.Si.

Dalam sambutannya Fathul Wahid mengungkapkan terima kasih kepada UNJ atas kunjungannya ke UII. Dengan kunjungan yang dilakukan, UII mendapat kawan baru untuk bergerak bersama. “Kami ingin kampus-kampus di Indonesia lainnya juga bisa bergerak maju bersama-sama”, ujarnya. Ia menjelaskan, BPM UII merupakan salah satu badan yang langsung di bawah Rektor, artinya koordinasi yang dilakukan langsung dengan Rektor.

Fathul menambahkan, ada tiga hal penting dalam penjaminan mutu. Pertama, membudayakan mutu. “Kalau mutu itu sudah membudaya berarti keberadaannya tidak ditanyakan lagi, namun sudah dianggap bagian dari keseharian. Tapi bila mutu dianggap menjadi beban, justru akan menjadi repot,” ujarnya.

Kedua, melakukan peningkatan mutu. Ketiga, komitmen dari pimpinan. “Bila ketiganya bisa berjalan dengan baik maka insya Allah siapapun kepala BPM atau LP3M nyaman hidupnya, karena pimpinan pun turut mendukung”, tutur Fathul Wahid.

Sementara disampaikan Riyadi, hal-hal yang didiskusikan nantinya akan disampaikan kepada pimpinan UNJ, dan akan menjadi bahan ataupun acuan untuk meningkatkan mutu kami bersama-sama. “Harapan dengan kedatangan kami kesini, ingin sama-sama belajar meningkatkan mutu. Saya melihat beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta sudah begitu maju, walaupun kami di pusat, kami juga ingin melihat perkembangan di daerah yang sekiranya bisa membawa kami bersama-sama,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kariyam menyampaikan pada dasarnya BPM UII hanya mengikuti dari Permenristekdikti No. 62 tahun 2016. Kemudian apa yang dilakukan juga tidak terlepas dari yang namanya PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan).

“Pada tahun 2016, UII membuat standar penjaminan mutu sendiri atas dasar seringnya pergantian peraturan penjaminan mutu, dengan sebuah akronim MERCY OF GOD (Management of Organization, Educatoin, Research, Community Services, Yield of Services, Output, Facilities, Governence, Outcome & Corporation, dan Da’wah Islamiyah),” ungkapnya.

Diskusi ditutup dengan pertukaran cinderamata. Usai diskusi, rombongan UNJ berkesempatan berkunjung ke museum UII dan candi kimpulan yang berlokasi di Gedung Moh. Hatta. Rombongan dari UNJ tampak antusias mengikuti tour tersebut. (MDP/RS) Sumber: uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali masuk nominasi penerima SNI Award untuk tahun 2018 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sebagai tahapan penilaian, tim evaluator SNI Award berkunjung ke kampus UII untuk mengkonfirmasi data dan melakukan pengamatan secara langsung. Pada penilaian tahun sebelumnya, UII berhasil mendapatkan penghargaan Peringkat Emas.

Tim evaluator dari BSN, Konny Sagala dan Muhammad Rosiawan diterima secara langsung oleh Rektor UII Fathul Wahid, Ph.D. beserta Wakil Rektor, Dekan serta para pimpinan lainnya di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. dr. Sradjito, pada Rabu (19/9). Kunjungan lapangan ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 19-20 September 2018.

Mengawali pertemuan, Fathul Wahid menyampaikan terimakasih kepada tim dari BSN. UII masuk dalam daftar pendek SNI Award untuk dikunjungi tahun ini pada kategori organisasi pendidikan. “Kategori baru yang sebelumnya belum ada, dimana borangnya sama dalam konteks perguruan tinggi. Kami berharap selama dua hari ini, kami bisa banyak belajar,” ujarnya.

Sementara Konny Sagala selaku Lead Evaluator menuturkan, keikutsertaan UII pada SNI Award baru tahun lalu dan langsung memperoleh emas. Hal ini menurutnya merupakan prestasi dan capaian yang luar biasa.

Disampaikan Konny Sagala, sesuai UU Nomor 20 Tahun 2014, BSN mempunyai tugas bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Melalui SNI Award ini diharapkan setiap organisasi yang ikut dapat menilai kinerja internalnya. “Kegiatan SNI Award diharapkan dapat memberikan edit value atau masukan-masukan bagi organisasi,” ujarnya.

Konny Sagala menambahkan, universitas yang telah ikut diharapkan dapat menjadi role model bagi universitas lainnya dalam penerapan SNI. Selain itu sesuai dengan visi kita, yang mendapatkan penghargaan SNI Award dapat meningkatkan daya saing. Seperti di UII yakni dalam bidang pendidikan.

“Tim evaluator datang ke UII untuk mengkonfirmasi data di lapangan, selanjutnya kita scoring, tetapi yang menentukan Peringkat Emas, Platinum, Perak atau Perunggu adalah dewan juri yang diketuai oleh Prof Renald Kasali. Dimana secara keseluruhan ada dua puluh Dewan Juri,” paparnya.

“SNI Award sendiri telah dilakukan selama 10 tahun. Dengan maksud melakukan customer survey untuk meningkatkan citra ,” ujar Konny Sagala.

Jalannya evaluasi di UII, pada hari pertama tim evaluator malakukan diskusi dengan pimpinan universitas. Selain itu tim evaluator juga melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan pengamatan fasilitas yang ada. Fasilitas UII yang dikunjungi antara lain Badan Sistem Informasi, Perpustakaan, SNI Corner dan Laboratorium. Sumber: uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam rangka studi banding, pada Selasa (28/8). Dipimpin Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas Psikologi, Anwar, S.Psi., M.Si. rombongan UMBY diterima Kepala Badan Penjaminan Mutu UII Kariyam S.Si., M.Si. dan Kepala Bidang Audit Mutu Internal UII, Tito Yuwono, ST., M.Sc., di Gedung Rektorat UII.

Kariyam mengungkapkan, UII menyambut dengan senang dapat menerima kunjungan dari UMBY dan berharap dari studi banding yang dilakukan dapat terjadi pertukaran pikiran yang membawa manfaat bagi masing-masing insitusi.

Anwar menjelaskan bahwa maksud kedatangannya ke UII adalah untuk belajar tentang penjaminan mutu. UMBY benar benar ingin berbenah dalam bidang penjaminan mutu. “Kami yakin, penjaminan mutu di UII sudah mapan jadi kami berharap bisa banyak mendapatkan informasi dan ilmu untuk menerapkan penjaminan mutu secara lebih baik di kampus kami,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut Kariyam menuturkan bahwa UII siap berbagi pengalaman, ” Insya Allah kami siap berbagi pengalaman tentang Penjaminan Mutu yang kami terapkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Kariyam mengungkapkan bahwa UII saat ini menempati peringkat 29 secara nasional dan peringkat pertama di kalangan perguruan tinggi swasta berdasarkan hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi Non Vokasi Tahun 2018. Selain itu UII juga mendapatkan penghargaan sebagai perguruan tinggi yang penjaminan mutunya telah sesuai dengan peraturan pemerintah. (EF) Sumber: www.uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) memperoleh apresiasi dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti berkenaan dengan penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Penghargaan berupa plakat dan sertifikat diserahkan oleh Direktur Penjaminan Mutu, Prof. Aris Junaidi kepada Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-23, di Pekanbaru, Sabtu (10/8).

Sebelumnya, sebanyak 16 perguruan tinggi masuk dalam nominasi dan dilakukan visitasi. Namun dalam rapat pleno Tim Pengembang SPMI memutuskan hanya ada 10 penerima apresiasi sesuai dengan bentuk perguruan tinggi yaitu; 4 Universitas, 3 Politeknik, 1 Sekolah Tinggi, dan 2 Akademi.

Penghargaan ini diberikan secara selektif kepada perguruan tinggi bukan PTN-BH dan terakreditasi peringkat A atau B yang telah mengisi instrumen pemetaan SPMI online tahun 2018, penerima apresiasi telah divisitasi dan diverifikasi kelengkapan dokumen SPMI, serta direview kesesuaian penerapannya oleh tim Pengembang SPMI. Apresiasi diberikan sebagai upaya Kemenristekdikti memotivasi dan mendorong tumbuhnya budaya mutu di perguruan tinggi.

Disampaikan Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. setelah visitasi untuk validasi apa yang telah diisikan dibandingkan dengan apa yang ada dilapangan, UII masuk bersama tiga perguruan tinggi lainnya. Empat perguruan tinggi inilah yang mendapatkan apresiasi dari Kemenristekdikti.

“Mudah-mudahan hal ini memicu UII untuk dapat lebih baik lagi dalam melakukan Penjaminan Mutu Internal. Pada ujungnya adalah proses yang terstandar dan alumni yang lebih berkualitas,” ungkap Rektor ketika berbincang di ruang kerjanya pada Selasa (14/8).

Fathul Wahid menuturkan, UII termasuk pioneer dimana sejak tahun 1999 Penjaminan Mutu Internal telah diterapkan. Dalam dua tahun terakhir, UII juga membina beberapa mitra dalam hal Penjaminan Mutu Internal. “Mudah-mudahan menjadi indikator bahwa kita dipercaya oleh pemerintah dan publik untuk memberikan sesuatu dan berbagi pengalaman,” ujarnya. Sumber: www.uii.ac.id

Sebagai lembaga pendidikan, UII terus mendorong tumbuhnya budaya standardisasi melalui aktifitas sivitas akademikanya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Hal ini dilandasi kesadaran akan pentingnya standardisasi sebagai elemen penting dalam menjaga daya saing bangsa. Di samping itu, budaya standardisasi juga turut meningkatkan kinerja organisasi dalam menerapkan sistem penjaminan mutu. Salah satu langkah nyata UII adalah intens menjalin kerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia di berbagai bentuk aktifitas.

Sebagaimana tergambar dalam acara peresmian SNI Corner yang bertempat di Lantai Under Ground, Gedung Perpustakaan Moh. Hatta, kampus terpadu UII pada Senin (2/7). Peresmian tersebut dihadiri oleh pimpinan BSN dan pimpinan UII. Keberadaan SNI Corner di UII merupakan unit mandiri ke-2 yang diresmikan BSN di lingkungan perguruan tinggi Indonesia. Ini artinya, di samping menyediakan lokasi strategis, UII juga memberikan kesiapan sarana prasarana bagi SNI Corner tersebut. Sedangkan BSN menyediakan konten dan sistem informasi standardisasi yang dapat diakses bebas oleh pengunjung.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menyampaikan di dunia yang tidak lagi tersekat erat oleh batas-batas negara seperti sekarang, standardisasi berfungsi sebagai bahasa komunikasi bersama tentang bagaimana praktik yang disepakati dalam menjalankan beragam aktivitas, seperti bisnis, pendidikan, pelayanan, dan produksi. “Standardisasi juga berguna sebagai sarana evaluasi diri yakni untuk melihat sejauh mana dan di mana posisi kita dalam menerapkan sebuah standar di praktik bisnis yang kita jalankan”, ujarnya.

Ia menyambut baik didirikannya SNI Corner di kampus UII sebagai ikhtiar positif membangun kesadaran akan pentingnya standardisasi di lingkup sivitas akademika. Selain itu, dengan adanya SNI Corner sivitas akademika pun dapat memberikan umpan balik kepada BSN mengenai praktik standardisasi yang ada.
Sementara, Kepala BSN Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc mengatakan SNI Corner di UII adalah yang ke-27 diresmikan BSN di seluruh Indonesia. Menurutnya, peresmian SNI Corner juga menjadi bagian implementasi kerjasama di antara kedua institusi yang berlangsung cukup erat.

“SNI Corner diharapkan menjadi stimulus pengembangan kompetensi akademik dan meluluskan generasi berkualitas”, imbuhnya. SNI Corner sendiri menyediakan berbagai informasi mengenai standardisasi serta produk riset yang bisa dimanfaatkan oleh pihak kampus, masyarakat umum, maupun pemerintah daerah.
Pihaknya juga mengapresiasi UII yang dinilai cukup serius dalam menumbuhkan budaya standardisasi. Ini terlihat dari kiprah lembaga Badan Penjaminan Mutu UII yang juga kerap bertukar pikiran dengan BSN mengenai proses adopsi standar mutu dari benchmark lembaga internasional. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada 2017 lembaganya menganugerahkan SNI Award predikat emas kepada UII. Sumber: uii.ac.id